Breaking News

Berita Viral

VIRAL Siswa SD Diberi PR Hitung 10 Ribu Beras, Baru Selesai Subuh, Orangtua Sampai Frustrasi

Viral di media sosial seorang siswa yang baru masuk Sekolah Dasar (SD) diberi pekerjaan rumah (PR) menghitung 10.000 butir beras

|
HO
Viral di media sosial seorang siswa SD diberi tugas menghitung 10.000 butir beras. 


Karena latihan seperti itu cukup sulit, jadi butuh banyak usaha.

Hal ini mempengaruhi waktu istirahat seluruh keluarga.

Orang tua anak laki-laki tersebut sangat marah dan segera mengajukan keluhan kepada dewan sekolah mengenai metode pengajaran gurunya.

Mereka juga menyatakan keraguannya terhadap kemampuan mengajar guru.

Baca juga: Bripka MY Segera Diperiksa, Diduga Tipu Warga Rp 296 Juta Modus Bisa Loloskan Jadi Anggota Polri

Baca juga: PDIP Medan Sebut Bobby Nasution Tak Lagi Kader, Mantu Presiden Dianggap Arogan

Alasan Guru Beri Tugas Hitung Beras

Saat dihadapkan pada pertanyaan dari orang tua, guru perempuan tersebut dengan tenang menjelaskan,

“Sebenarnya latihan ini tidak dimaksudkan agar siswa dapat menghitung 10.000 butir beras, melainkan agar anak dan orang tua dapat menemukan cara yang lebih mudah untuk melakukan latihan ini secara langsung, sehingga akan meningkatkan keterlibatan antara orang tua dan anak. Sekaligus meningkatkan kemampuan berpikir dan kreativitas anak ketika menghadapi situasi sulit.”

Guru menambahkan bahwa orang tua dapat membantu anaknya melakukan latihan ini dengan cara menghitung 200 butir beras dan menimbangnya untuk mengetahui berapa jumlah bijinya.

Selanjutnya ambil saja beras yang jumlahnya sama dengan berat aslinya, lalu menimbang kembali beras ini sebanyak 50 kali akan menghasilkan kurang lebih 10.000 butir beras dengan cepat.

Seorang pedagang beras memperlihatkan sampel yang ada di Pasar Tradisional Simpang Limun Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Selasa (10/10). Pemko Medan mengantisipasi adanya beras yang diduga sintetis di pasaran, dan akan melakukan sidak ke seluruh pasar yang ada di Kota Medan mulai Rabu (11/10).
Seorang pedagang beras memperlihatkan sampel yang ada di Pasar Tradisional Simpang Limun Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Selasa (10/10). Pemko Medan mengantisipasi adanya beras yang diduga sintetis di pasaran, dan akan melakukan sidak ke seluruh pasar yang ada di Kota Medan mulai Rabu (11/10). (TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO)

Tujuan utama dari latihan ini adalah untuk menguji kelenturan anda dalam berpikir untuk meningkatkan kemampuan analisis logis siswa.

Cara ini tidak hanya meringankan siswa dari tekanan harus belajar siang dan malam, tapi itu juga membantu mereka mengembangkan beberapa keterampilan penting.

Setelah mendengar penjelasannya, orang tua sangat terkejut sekaligus menunjukkan bahwa keluarga tersebut tidak diberitahu mengenai cara menghitung beras tersebut.

Oleh karena itu, mereka cukup bingung dan kurang paham dengan pekerjaan rumah guru.

Setelah diposting di media sosial, insiden tersebut mendapat opini beragam.

Banyak yang mendukung metode pendidikan baru ini untuk membantu anak-anak belajar dan mempraktikkan berbagai keterampilan, daripada hanya berfokus pada buku-buku teori.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved