Viral Medsos
ALASAN PM Israel Tolak Gencatan Senjata Seruan Internasional, Korban Tewas Sudah Capai 10.812 Orang
PM Netanyahu mengatakan pertempuran Israel untuk menghancurkan Hamas yang berkuasa di Gaza akan berlanjut dengan kekuatan penuh.
TRIBUN-MEDAN.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan internasional yang semakin meningkat untuk melakukan gencatan senjata. Diberitakan Aljazeera, bahwa 10.812 orang telah terbunuh di Gaza, 40 persen di antaranya adalah anak-anak, dan ribuan orang terluka.
PM Netanyahu mengatakan pertempuran Israel untuk menghancurkan Hamas yang berkuasa di Gaza akan berlanjut dengan kekuatan penuh.
"Gencatan senjata hanya akan mungkin terjadi jika 239 sandera yang disandera militan Hamas di Gaza dibebaskan," kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi, Sabtu (11/11/2023).
Dilansir dari Associated Press, pemimpin Israel itu juga menegaskan bahwa setelah perang, yang kini memasuki minggu keenam, Gaza akan didemiliterisasi dan Israel akan mempertahankan kendali keamanan di sana.
Ketika ditanya apa yang dimaksud dengan kontrol keamanan, Netanyahu mengatakan pasukan Israel harus bisa memasuki Gaza dengan bebas untuk memburu militan.
Dia juga menolak gagasan bahwa Otoritas Palestina, yang saat ini mengelola wilayah otonom di Tepi Barat yang diduduki Israel, pada tahap tertentu akan mengendalikan Gaza.
Kedua posisi tersebut bertentangan dengan skenario pascaperang yang diajukan oleh sekutu terdekat Israel, Amerika Serikat.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan AS menentang pendudukan kembali Israel di Gaza dan membayangkan pemerintahan Palestina yang bersatu di Gaza dan Tepi Barat pada tahap tertentu sebagai langkah menuju negara Palestina.
"Perang melawan (Hamas) sedang berlangsung dengan kekuatan penuh, dan mereka mempunyai satu tujuan, yaitu menang. Tidak ada alternatif selain kemenangan," ujarnya.
Tekanan semakin meningkat terhadap Israel setelah para dokter di rumah sakit terbesar di Gaza yang panik mengatakan generator terakhir kehabisan bahan bakar, menyebabkan kematian bayi prematur, seorang anak lainnya di inkubator, dan empat pasien lainnya. Ribuan orang yang terluka akibat perang, staf medis, dan warga sipil yang terlantar terjebak dalam pertempuran tersebut.

PM Israel Janjikan Masa Depan yang Lebih Baik
Di sisi lain, saat korban tewas di Gaza naik menjadi 10.812 orang, PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya tengah berusaha untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi daerah tersebut.
Kepada Fox News, Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak berencana untuk memerintah maupun menduduki kembali wilayah Palestina itu.
"Kami tidak ingin memerintah Gaza. Kami tidak berusaha untuk mendudukinya, tetapi kami berusaha untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi Gaza," ujarnya.
Dia juga menyampaikan klaim bahwa Israel tidak sedang berusaha untuk menggusur siapa pun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.