Viral Medsos

ALASAN PM Israel Tolak Gencatan Senjata Seruan Internasional, Korban Tewas Sudah Capai 10.812 Orang

PM Netanyahu mengatakan pertempuran Israel untuk menghancurkan Hamas yang berkuasa di Gaza akan berlanjut dengan kekuatan penuh.

Editor: AbdiTumanggor
HO
Kesedihan sedang dirasakan PM Benjamin Netanyahu atas kematian Kapten Yair Edou Netanyahu. PM Benjamin Netanyahu berjanji akan menumpaskan hamas. Diberitakan, seorang kapten militer Israel atau IDF yang bernama Yair Edou Netanyahu tewas saat pertempuran dengan pejuang Hamas di Jalur Gaza. Yair Edou Netanyahu merupakan ponakan dari Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Yair Edou Netanyahu saat ini berusia 31 tahun dan berpangkat Kapten. (HO) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan internasional yang semakin meningkat untuk melakukan gencatan senjata. Diberitakan Aljazeera, bahwa 10.812 orang telah terbunuh di Gaza, 40 persen di antaranya adalah anak-anak, dan ribuan orang terluka.

PM Netanyahu mengatakan pertempuran Israel untuk menghancurkan Hamas yang berkuasa di Gaza akan berlanjut dengan kekuatan penuh.

"Gencatan senjata hanya akan mungkin terjadi jika 239 sandera yang disandera militan Hamas di Gaza dibebaskan," kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi, Sabtu (11/11/2023). 

Dilansir dari Associated Press, pemimpin Israel itu juga menegaskan bahwa setelah perang, yang kini memasuki minggu keenam, Gaza akan didemiliterisasi dan Israel akan mempertahankan kendali keamanan di sana.

Ketika ditanya apa yang dimaksud dengan kontrol keamanan, Netanyahu mengatakan pasukan Israel harus bisa memasuki Gaza dengan bebas untuk memburu militan.

Dia juga menolak gagasan bahwa Otoritas Palestina, yang saat ini mengelola wilayah otonom di Tepi Barat yang diduduki Israel, pada tahap tertentu akan mengendalikan Gaza.

Kedua posisi tersebut bertentangan dengan skenario pascaperang yang diajukan oleh sekutu terdekat Israel, Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan AS menentang pendudukan kembali Israel di Gaza dan membayangkan pemerintahan Palestina yang bersatu di Gaza dan Tepi Barat pada tahap tertentu sebagai langkah menuju negara Palestina.

"Perang melawan (Hamas) sedang berlangsung dengan kekuatan penuh, dan mereka mempunyai satu tujuan, yaitu menang. Tidak ada alternatif selain kemenangan," ujarnya.

Tekanan semakin meningkat terhadap Israel setelah para dokter di rumah sakit terbesar di Gaza yang panik mengatakan generator terakhir kehabisan bahan bakar, menyebabkan kematian bayi prematur, seorang anak lainnya di inkubator, dan empat pasien lainnya. Ribuan orang yang terluka akibat perang, staf medis, dan warga sipil yang terlantar terjebak dalam pertempuran tersebut.

Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza dikepung militer Israel. Sebanyak 13 warga Palestina tewas dan 26 lainnya terluka oleh aksi pemboman militer Israel yang menargetkan ambulans di dekat Rumah Sakit Al-Shifa, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. (Via Tribunnews.com)
Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza dikepung militer Israel. Sebanyak 13 warga Palestina tewas dan 26 lainnya terluka oleh aksi pemboman militer Israel yang menargetkan ambulans di dekat Rumah Sakit Al-Shifa, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. (Via Tribunnews.com) 

PM Israel Janjikan Masa Depan yang Lebih Baik

Di sisi lain, saat korban tewas di Gaza naik menjadi 10.812 orang, PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya tengah berusaha untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi daerah tersebut.

Kepada Fox News, Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak berencana untuk memerintah maupun menduduki kembali wilayah Palestina itu.

"Kami tidak ingin memerintah Gaza. Kami tidak berusaha untuk mendudukinya, tetapi kami berusaha untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi Gaza," ujarnya.

Dia juga menyampaikan klaim bahwa Israel tidak sedang berusaha untuk menggusur siapa pun.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved