Viral Medsos

ALASAN PM Israel Tolak Gencatan Senjata Seruan Internasional, Korban Tewas Sudah Capai 10.812 Orang

PM Netanyahu mengatakan pertempuran Israel untuk menghancurkan Hamas yang berkuasa di Gaza akan berlanjut dengan kekuatan penuh.

Editor: AbdiTumanggor
HO
Kesedihan sedang dirasakan PM Benjamin Netanyahu atas kematian Kapten Yair Edou Netanyahu. PM Benjamin Netanyahu berjanji akan menumpaskan hamas. Diberitakan, seorang kapten militer Israel atau IDF yang bernama Yair Edou Netanyahu tewas saat pertempuran dengan pejuang Hamas di Jalur Gaza. Yair Edou Netanyahu merupakan ponakan dari Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Yair Edou Netanyahu saat ini berusia 31 tahun dan berpangkat Kapten. (HO) 

Dalam wawancara itu, Netanyahu kembali mengesampingkan gencatan senjata di Gaza, dengan mengatakan bahwa militer Israel telah bekerja dengan sangat baik.

"Gencatan senjata dengan Hamas berarti menyerah," katanya kepada Fox News, seraya menambahkan bahwa tidak ada "jadwal" untuk serangan militer.

"Saya pikir tentara Israel berkinerja sangat baik. Berapa lama pun waktu yang dibutuhkan, kami akan melakukannya," tambahnya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Israel telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas setelah kelompok tersebut menyerbu melintasi perbatasan dari Gaza pada tanggal 7 Oktober.

Menurut para pejabat Israel, serangan Hamas tersebut menewaskan 1.400 orang. Pasukan Hamas juga disebut menyandera sekitar 240 orang. Sementara, Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas pada Kamis menyebut, jumlah korban tewas serangan Israel menjadi 10.812 orang di Gaza, sebagian besar warga sipil dan banyak di antaranya adalah anak-anak.

Netanyahu mengatakan bahwa wilayah tersebut harus "didemiliterisasi, dideradikalisasi, dan dibangun kembali".

"Kita harus menemukan sebuah pemerintahan, sebuah pemerintahan sipil yang akan berada di sana," tambahnya, tanpa merinci siapa yang akan membentuk pemerintahan tersebut.

Dia mengatakan bahwa pasukan Israel harus tetap siap untuk masuk kembali ke Gaza untuk mencegah munculnya entitas seperti Hamas.

"Itulah yang akan mencegah munculnya kembali entitas seperti Hamas," jelas dia kepada Fox News.

Serangan 7 Oktober dan konflik yang terjadi setelahnya terjadi ketika Israel semakin dekat dengan kesepakatan damai dengan Arab Saudi.

Netanyahu telah bersikeras bahwa konflik ini tidak akan merusak momentum diplomatik dan bahwa kondisinya akan "matang" untuk melanjutkan negosiasi setelah Israel menghancurkan Hamas. "Saya pikir kondisinya akan matang. Bahkan, setelah kemenangan, saya pikir mereka akan lebih matang lagi," jelas dia.

Pasukan khusus Israel Sayeret Matkal dikerahkan untuk operasi pembebasan ratusan sandera warga Israel yang kini ditawan oleh militan Hamas Palestina.
Pasukan khusus Israel Sayeret Matkal dikerahkan untuk operasi pembebasan ratusan sandera warga Israel yang kini ditawan oleh militan Hamas Palestina. (HO/Israel Defence Forces)

Sekjen PBB: kematian massal di Gaza tunjukkan Israel jelas-jelas salah

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan bahwa jumlah warga sipil yang terbunuh di Jalur Gaza menunjukkan bahwa ada sesuatu yang jelas-jelas salah dalam operasi militer Israel terhadap kelompok Hamas Palestina.

Israel telah bersumpah untuk menghabisi Hamas, yang memerintah Jalur Gaza. srael telah menyerang Gaza, daerah kantong berpenduduk 2,3 juta jiwa dari udara, memberlakukan pengepungan dan melancarkan invasi darat.

"Ada pelanggaran yang dilakukan oleh Hamas ketika mereka memiliki perisai manusia. Namun, ketika kita melihat jumlah warga sipil yang terbunuh dalam operasi militer tersebut, ada sesuatu yang jelas-jelas salah," ujar Guterres dalam konferensi Reuters NEXT, seperti dilansir dari CNA.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved