TRIBUNWIKI

SOSOK Novalia Karolisa, Dokter Gigi yang Semangat Mengabdi hingga ke Pelosok Negeri

Dokter Nova, begitu sapaan karibnya memilih jalan untuk mengabdikan dirinya ke desa terpencil di Indonesia

Editor: Ayu Prasandi
HO
Dokter Nova, begitu sapaan karibnya memilih jalan untuk mengabdikan dirinya ke desa terpencil di Indonesia 

"Antusiasme mereka juga luar biasa karena memang di desa ini sudah lama tidak ada dokter gigi, jadi kalau ingin berobat mereka harus pergi ke kota yang jarak tempuhnya sekitar 5 hingga 6 jam perjalanan," katanya. 

Nova menyebutkan, mengabdi kepada masyarakat di desa terpencil merupakan cita-cita yang telah diidam-idamkan sejak dirinya masih menjadi mahasiswa Kedokteran Gigi di Universitas Prima Indonesia. 

"Memang dari dulu punya keinginan untuk mengabdi di desa terpencil, tetapi beberapa tahun yang lalu kan ada Covid jadi tertunda, dan sekarang diberikan kesempatan untuk bisa terjun langsung ke desa-desa terpencil di Indonesia," ujarnya. 

Setelah selesai mengabdi di desa terpencil Sumatera Selatan, sosok dokter dan seorang istri ini juga berencana akan melanjutkan perjalanannya ke desa terpencil yang berada di Papua. 

"Kalau keluarga besar mengizinkan saya memiliki keinginan besar untuk bisa mengabdikan diri saya kepada masyarakat desa terpencil di Papua," sebutnya. 

Nova berpesan kepada seluruh tenaga kesehatan untuk tetap semangat agar terciptanya Indonesia Sehat, Indonesia Pintar dan Indonesia Senyum Sehat. 

Memiliki Klinik Pribadi

Menjadi seorang dokter gigi dan memiliki klinik gigi pribadi merupakan suatu pencapaian yang tak mudah didapatkan oleh dokter muda Novalia Karolisa Br Gurusinga

Banyak tantangan, lika-liku bahkan tangis yang harus dirasakan oleh seorang kakak yang memiliki tujuh orang adik ini. 

Bahkan, langkah Nova untuk menjadi seorang dokter gigi sempat terhenti karena masalah ekonomi keluarga. 

"Ketika koas tiba-tiba usaha ayah saya bangkrut dan mama meninggal dunia, dan mengharuskan saya untuk berhenti koas," katanya. 

Namun, dengan dukungan keluarga dan kerja kerasnya, Nova tetap dapat melanjutkan pendidikan meski harus menjadi seorang pelayan selama satu tahun di sebuah restoran di Bali. 

"Kurang lebih selama satu tahun saya menjadi seorang waiters di sebuah restoran di Bali untuk mengumpulkan uang dan melanjutkan pendidikan, karena saya juga harus membantu ekonomi keluarga," ujarnya. 

Setelah merasa cukup, Nova kembali pulang ke Kota Medan dan melanjutkan pendidikan Kedokteran Gigi hingga dapat membuka sebuah klinik kesehatan gigi. 

"Klinik ini dibangun Maret tahun 2021 oleh teman saya dan saya yang mengolahnya," ujarnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved