Konser Coldplay di GBK Terancam Rusuh dan Dibubarkan Paksa, Sandiaga Uno Mulai Cemas?

TRIBUN-MEDAN.COM – Konser Coldplay di GBK, Jakarta terancam dibubarkan secara paksa.

Dalam hal ini, konser Coldplay yang berlangsung besok Rabu (15/11/2023) diancam bakal dibubarkan dengan cara kasar oleh Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT) dan MUI (Majelis Ulama Indonesia).

Menanggapi ancaman dari Granati LGBT yang menolak pelaksanaan konser Coldplay inipun, apakah Menparekraf Sandiaga Uno mulai cemas?

Untuk diketahui sebelumnya, ancaman pembubaran dilontarkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bamukmin.

Kelompok Granati LGBT bakal melakukan aksi bakar-bakaran di lokasi konser. 

Alasan di balik penolakan konser Coldplay tersebut adalah karena Coldplay ikut mendukung lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Menjawab ancaman tersebut, Sandiaga Uno mengaku tidak takut. 

Menurut politisi PPP ini, gertakan seperti itu tak akan menggoyahkan pemerintah.

Ia memastikan konser Coldplay berlangsung sesuai rencana.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, kata Sandiaga Uno, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian agar konser Coldplay ini dapat berjalan dengan aman dan nyaman.

"Kita berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, agar konser ini berjalan dengan nyaman, aman dan menyenangkan," ucap Sandi di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, dilansir Tribun-Medan.com, Selasa (14/11/2023).

Ia juga menegaskan bahwa hingga kemarin konser Coldplay masih sesuai dengan Jadwal.

Konser Coldplay sendiri akan digelar pada 15 November 2023.

"Per hari ini show must go on, jadi semuanya masih sesuai dengan target, Coldplay akan manggung di tanggal 15 November di hari Rabu ini," ujar Sandiaga Uno.

"Kita semua mengupayakan secara kolaboratif untuk konser ini berlangsung dengan lancar," tambahnya.

Baca juga: Novel Bamukmin Dkk Ancam Bubarkan Konser Coldplay Secara Kasar, Sandiaga Uno Tak Takut Digertak

Baca juga: SIMAK Aturan Nonton Konser Coldplay, Wajib Bawa Surat Kuasa Agar Bisa Masuk GBK Jakarta