Berita Viral

Miris, Anaknya Jatuh Saat Bermain, Bocah SD Dianiaya Ortu Teman, Kepala Pecah Dihantam ke Tembok

Akibat dari insiden penganiayaan tersebut, kepala korban bersimbah darah dan harus dirawat di rumah sakit.

Editor: Satia
Istimewa
Ilustrasi Siswa SD Dianiaya Orang Teman Hingga Masuk Rumah Sakit 

TRIBUN-MEDAM.COM, MEDAN - Miris, gegara anaknya jatuh saat bermain, orang tua aniaya murid Sekolah Dasar (SD) hingga masuk rumah sakit. 

Kejadian ini terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). 

Bocah SD ini masuk rumah sakit gegara dianiaya orang teman. 

Dalam insiden ini, kepala korban dihantam ke dinding kelas oleh orangtua temannya.

Baca juga: Berikut Format Penilaian dan Passing Grade Tes SKD CPNS 2023

Akibat dari insiden penganiayaan tersebut, kepala korban bersimbah darah dan harus dirawat di rumah sakit.

Diketahui, insiden penganiayaan tersebut terjadi di Sekolah Dasar Negeri atau SDN 27 Kendari.

Kejadian penganiayaan secara brutal ini terjadi pada Jumat (3/11/2023).

Karena kejadian itu, murid SD berinisial A harus dirawat di rumah sakit karena mengalami pendarahan.

Baca juga: PJ Bupati Sorong Kena OTT Hingga Jadi Tersangka Dugaan Suap, KPK Sita Uang Rp 1,8 M dan Jam Rolex

Orangtua korban bernama Ningsi mengatakan kejadian tersebut, berawal saat sang anak sedang bermain dengan anak terduga pelaku.

Hanya saja, saat bermain anak terduga pelaku terdorong dan jatuh.

Lalu, anak terduga pelaku bangun dan memukul dada korban.

Lantaran tak terima korban mendorong anak terduga pelaku hingga jatuh.

Baca juga: Inilah Sosok Briptu Renita Rismayanti Polwan Terbaik PBB 2023

Kejadian tersebut sempat didamaikan oleh guru yang berada di sekolah.

Mereka juga sudah saling memaafkan.

"Kan itu hari kejadiannya pas jam istirahat," tutur Ningsi.

Akan tetapi, saat jam pelajaran dimulai tiba-tiba terduga pelaku langsung masuk ke dalam kelas.

Dia langsung mencari keberadaan korban A.

Guru yang masih berada dalam kelas kemudian sempat menghalau orangtua siswa tersebut untuk tidak melakukan penganiayaan kepada A.

Baca juga: Semakin Mudah, Imigrasi Polonia Kini Hadirkan Pelayanan Sipolan Lasak di Hari Sabtu

Karena masih dalam tanggung jawab mereka.

"Dia langsung datangi anakku, dia pegang kepalanya terus dia hantam ditembok," tuturnya, Senin (13/11/2023).

"Pas kejadian itu anakku sudah tidak sadar," bebernya lagi.

Setelah beberapa hari mengeluh sakit kepala, pada Senin (13/11/2023), dari mulut korban keluar darah.

"Jadi pas dia ke sekolah tadi, dia keluar lagi darah terus kita bawami di rumah sakit," ungkapnya.

 

Artikel ini diolah Tribunnewsmaker

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved