Advertorial
Peringati Hari Diabetes Sedunia, RS Haji Medan dan Persadia Medan Gelar Talkshow Edukasi
Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Rumah Sakit Umum Haji Medan bersama Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) menggelar talkshow edukasi diabetes
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Rumah Sakit Umum Haji Medan bersama Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) menggelar talkshow edukasi tentang bahayanya penyakit diabetes yang dilaksanakan di Lapangan Poli Endoktrin pada Selasa (14/11/2023)
Diketahui, Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada tanggal 14 November 2023 merupakan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahayanya penyakit diabetes.
Kampanye ini menarik perhatian terhadap isu-isu yang sangat penting bagi dunia diabetes dan menjadikan diabetes sebagai sorotan publik dan politik. Tahun ini, peringatan Hari Diabetes Sedunia mengangkat tema 'Access to Diabetes Care atau akses terhadap perawatan diabetes yang setara.
Dokter Subspesialis Endoktrin, Metabolik dan Diabetes dr. Lita Septina Chaniago mengatakan bahwa hingga saat ini pengidap diabetes di Sumatera Utara terus menunjukkan peningkatan.
"Diabetes di Sumut semakin tinggi, makin banyak angka diabetesnya tetapi dengan adanya melakukan kegiatan positif seperti senam itu juga bisa mengendalikan kadar gula darah," katanya.
Dikatakannya, saat ini pengidap penyakit diabetes bukan hanya dirasakan oleh usia lanjut tetapi anak-anak dengan rentan usia dibawah 10 tahun juga sudah merasakannya.
"Kalau dari pasien saya umumnya pada usia muda yaitu umur 10 tahun hingga yang paling tua 90 tahun, dan variasi penyakit diabetes di rumah sakit Haji ini cukup banyak," ucapnya.
Dia memaparkan, diabetes adalah penyakit dengan kondisi yang serius dan kronis, oleh karena itu jika tidak ditangani dengan segara dapat menyebabkan komplikasi parah seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kerusakan saraf, paru hingga menyebabkan kematian.
"Kalau tingkat kematiannya sendiri biasanya disebabkan oleh komplikasi seperti komplikasi paru, stroke, ginjal, jantung dan lainnya," sebutnya.
Selain faktor genetik, penyakit diabetes juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor lainnnya seperti pola pola hidup yang tidak sehat, makanan terlalu manis dan kelainan auto imun.
"Yang berisiko terkena diabetes adalah orang malas bergerak, malas berolahrga, makan berlebihan, obesitas, riawayat jantung, hipertensi dan ibu yang melahirkan anak lebih dari 4 kilogram, ibu yang melahirkan anak dibawah 2.5 kilogram atau kelainan auto imun bisa menyarang," ucapnya
dr. Lita berpesan kepada seluruh masyarakat Sumut untuk dapat mengontrol gula darah dengan baik serta menjaga pola hidup sehat.
"Kendalikan gula darah dengan baik, kenali diabet jadi ketika ada keluarga yang sakit bisa dikendalikan gula darahnya sejak awal," tutupnya.
Sementara itu, Ketua Persadia Syafruddin Ritonga yang turut hadir dalam kegaiatan talkshow tersebut membagikan pengalamannya selama mengidap penyakit diabetes
"Saya pasien diabetes tipe 1 dan sudah 40 tahun, saya menderita diabetes sejak anak-anak dan saya sekarang sudah berhenti minum obat dan hidup seperti orang normal," ucapnya.