Drama Korea

Empat Misteri Drakor Moon In The Day yang Terjawab di Episode 3 dan 4 Pekan Ini

Drama misteri dengan bumbu drama kerajaan masih jadi topik yang segar dibahas pada episode baru Moon In The Day.

HO/TRIBUN
Drakor Moon in The Day. 

Ketika dia memilih untuk bekerja untuknya sebagai pelayan dengan harapan mencoba membunuhnya lagi, dia setuju.

Dan dia tidak menggunakan posisinya untuk memeras, mengancam, atau menyerangnya.

Dia bahkan membantunya dalam pelajaran panahan, menunjukkan cara membunuhnya.

4. Alasan Do Ha melawan kerajaan Gaya

Do Ha dipuji di pengadilan oleh raja karena memusnahkan pemberontak Gayan. Tetapi Do Ha menolak semua pujian dan malah mengarahkannya pada ayah angkatnya, Lord Seo, yang jelas-jelas membencinya.

Do Ha jelas tidak memiliki ambisi politik dan mengarahkan semua hadiah dan kemuliaan kepada Lord Seo, tetapi itu tidak cukup baik.

Lord Seo tidak menyukainya, tidak percaya padanya, dan mengirimnya dalam kampanye perang setelah kampanye dengan harapan Do Ha akan mati dalam pertempuran dan berharap bahwa dia akan mendapatkan banyak kekayaan, kekuasaan, dan belas kasihan dari raja sebagai hasilnya.

Alasan kebencian ini tidak jelas, begitu juga alasan mengapa Lord Seo akan mengadopsi seorang anak laki-laki yang sangat tidak disukainya.

Tetapi hal itu membuat Do Ha ditinggalkan sepanjang hidupnya.

Dia bahkan harus mencicipi semua makanan ayahnya untuk mencegah racun.

Tentu saja, Lord Seo tidak peduli jika itu racun dan jika Do Ha mati sebagai akibatnya.

Ri Ta terganggu saat menyaksikan perlakuan terhadap Do Ha dan bahkan lebih marah saat melihat Do Ha membangun monumen rahasia untuk rakyat Gayan yang tewas.

Dia menuduhnya mencoba mendapatkan belas kasihan dan pengampunan, tetapi dia dengan sedih menunjukkan bahwa orang mati tidak bisa memaafkan.

Dia mengikuti perintah, tetapi itu tidak berarti dia suka dengan apa yang dia lakukan. Dan dia tahu tidak ada penebusan untuk itu.

Dia hanya ingin penderitaannya berakhir. Ri Ta menyadari bahwa Do Ha ingin mati dan berharap dia melakukannya.

Dia menjadi marah dan menolak membunuhnya, mengatakan bahwa dia hanya akan melakukan apa yang dia inginkan dan itu bukanlah balas dendam.

Sebaliknya, dia memerintahkan agar dia hidup. Dan saat dia ingin hidup lebih dari apapun di dunia ini adalah saat dia akan membunuhnya.

(c31/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved