Viral Medsos

PROFIL 4 Perwira Terbaik TNI AU Gugur Dalam Tragedi Jatuhnya Dua Pesawat Tempur Taktis Super Tucano

Kedua pesawat tempur taktis EMB-314 buatan Brazil itu memiliki nomor ekor TT-3111 dan TT-3103.

Editor: AbdiTumanggor
hO
4 PERWIRA TERBAIK TNI AU GUGUR: Pesawat tempur super tucano nomor ekor TT-3111 ditumpangi Letkol Pnb Sandhra Gunawan sebagai Frontseater dan Kolonel Adm Widiono bertindak sebagai Backseater. Lalu,  Pesawat tempur super tucano nomor ekor  TT-3103 ditumpangi Mayor Pnb Yuda A. Seta selaku Frontseater dan Kolonel Pnb Subhan sebagai Backseater. (HO) 

Inilah Profil 4 Perwira Terbaik TNI AU Gugur Dalam Tragedi Jatuhnya Dua Pesawat Tempur Taktis Super Tucano.

TRIBUN-MEDAN.COM - Diketahui dua pesawat tempur taktis super tucano milik TNI AU Skadron Udara 21 jatuh dan terbakar di kawasan lereng Gunung Bromo, tepatnya di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, pada Kamis (16/11/2023) siang.

Kedua pesawat tempur taktis EMB-314 buatan Brazil itu memiliki nomor ekor TT-3111 dan TT-3103.

Pesawat tempur super tucano nomor ekor TT-3111 ditumpangi Letkol Pnb Sandhra Gunawan sebagai Frontseater dan Kolonel Adm Widiono bertindak sebagai Backseater.

Lalu,  Pesawat tempur super tucano nomor ekor  TT-3103 ditumpangi Mayor Pnb Yuda A. Seta selaku Frontseater dan Kolonel Pnb Subhan sebagai Backseater.

Baca juga: TIGA Komandan TNI AU di Lanud Abdulrachman Saleh Gugur Dalam Tragedi Jatuhnya Pesawat Super Tucano

Baca juga: Kolonel Pnb Subhan Korban Gugur Jatuhnya Pesawat Tempur, Komandan Pengirim Bantuan ke Palestina

Kronologi kecelakaan

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsekal Pertama TNI Agung Sasongko Jati mengatakan kedua pesawat tempur itu take off dari Lanud Abdurrachman Saleh pukul 10.51 WIB bersama dua pesawat lainnya.

Artinya ada empat pesawat yang melakukan penerbangan saat itu, untuk misi latihan Profisiensi Formation Flight rute ABD – Area - ABD (Alpha, Bravo, Charlie, Delta, Med-Low).

Kemudian pada pukul 11.18 WIB lost contact saat menerjang awan.

Hal itu dikatakan Marsekal Pertama TNI Agung Sasongko Jati dalam konferensi pers di Gedung Cakrawala Lanud Abdulrachman Saleh, Kamis (16/11/2023), dikutip dari Kompas TV.

Untuk sementara ini, penyebab kecelakaan itu disimpulkan akibat faktor cuaca buruk, usai menerjang awan.

Saat menerjang awan, kedua pesawat TT-3111 dan TT-3103  bisa melalui awan. Namun kedua pesawat lain hilang kontak.

Saat dicari dan dikontak sudah tidak ada balasan lagi.

Kemudian, muncul kabar dari warga ditemukannya dua pesawat jatuh di kawasan lereng gunung bromo.

Kedua pesawat ditemukan terpisah. Namun sama-sama berada di sisi utara pegunungan Bromo.

Baca juga: Terungkap, Pesawat Super Tucano Jatuh Usai Menerjang Awan, Ada Dugaan Radar Cuaca Tak Berfungsi

Baca juga: NAMA-NAMA 4 Perwira TNI AU di Dalam Dua Pesawat Tempur Taktis Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan

4 PERWIRA TERBAIK TNI AU GUGUR
4 PERWIRA TERBAIK TNI AU GUGUR: Pesawat tempur super tucano nomor ekor TT-3111 ditumpangi Letkol Pnb Sandhra Gunawan sebagai Frontseater dan Kolonel Adm Widiono bertindak sebagai Backseater. Lalu,  Pesawat tempur super tucano nomor ekor  TT-3103 ditumpangi Mayor Pnb Yuda A. Seta selaku Frontseater dan Kolonel Pnb Subhan sebagai Backseater. (HO)

Keempat jenazah perwira TNI AU telah dievakuasi

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati, menyatakan seluruh awak pesawat TNI AU yang jatuh di area Watu Gede, Kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan, Kamis (16/11/2023), telah ditemukan.

Agung mengkonfirmasi bahwa keempat awak pesawat Super Tucano yang jatuh tersebut seluruhnya dalam kondisi meninggal dunia.

Sebelumnya, pihaknya menyampaikan baru tiga jenazah korban yang ditemukan, yaitu, Mayor Pnb Yuda A. Seta, Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya, dan Kolonel Pnb Subhan.

"Iya, memang benar. Ternyata pada pukul 19.00 WIB, kami mendapat kabar bahwa jenazah Letkol Pnb Sandhra Gunawan telah ditemukan. Selanjutnya, jenazah akan menyusul dibawa ke Lanud Abdulrachman Saleh Malang," kata Agung, Kamis (16/11/2023).

Dirinya juga mengungkapkan bahwa saat ini kedua jenazah korban telah tiba di Lanud Abdulrachman Saleh.

"Untuk jenazah Mayor Pnb Yuda A. Seta dan Kolonel Pnb Subhan sudah  tiba terlebih dahulu di Lanud Abdulrachman Saleh dibawa ke RS AU lalu disemayamkan di hanggar. Selanjutnya yang menyusul datang, adalah jenazah Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya dan Letkol Pnb Sandhra Gunawan," bebernya.

Rencananya pada Jumat (17/11/2023) pagi, seluruh jenazah akan diberangkatkan menuju rumah duka dan dimakamkan secara militer.

"Besok pagi, kami akan mengadakan acara pelepasan jenazah secara militer," pungkasnya.

Profil keempat perwira TNI AU yang Gugur berdinas di Lanud Abdulrachman Saleh;

1. Letkol Pnb Sandra Gunawan.

Letkol Pnb Sandra Gunawan
Letkol Pnb Sandra Gunawan Lulusan AAU 2004.

Letkol Pnb Sandra Gunawan saat ini menjabat Komandan Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh.

Sandra Gunawan lulusan terbaik pendidikan Seskoau Angkatan ke-55 Tahun 2018.

Letkol Pnb Sandra Gunawan punya julukan Chevron Barracuda.

Sandra Gunawan merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 2004.

2. Kolonel Pnb Subhan.

Kolonel Pnb Subhan Lulusan AAU 1998
Kolonel Pnb Subhan Lulusan AAU 1998.

Kolonel Pnb Subhan saat ini menjabat Komandan Wing 2 Lanud Abdulrachman Saleh.

Kolonel Pnb Subhan lulusan AAU 1998.

Sebelumnya  Kolonel Pnb Subhan pernah menjabat Pamen Sopsau.

Setelah menyelesaikan Pendidikan Sesko TNI, Kolonel Pnb Subhan jadi penerbang pesawat C-130 Hercules Skadron Udara 32 Wing 2 Lanud Abd Saleh.

Ia pernah menjabat sebagai Kadisops Lanud Abdulrachman Saleh.

3. Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya

Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya Lulusan AAU 1999
Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya Lulusan AAU 1999.

Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya saat ini menjabat Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh.

Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya lulusan AAU tahun 1999.

Sebelumnya Kolonel Adm Widiono menjabat Komandan Skadik 503 Wingdikum.

Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya pernah menjabat Kadispers Lanud Balikpapan.

Ia juga pernah bertugas sebagai Pabandya Bang Sren Kodikau.

Setelah menjabat Komandan Skadik 503 Wingdikum, Kolonel Adm Widiono menjadi Pamen Mabes TNI untuk Kataud Spers  TNI.

4. Mayor Pnb Yuda A. Seta

Mayor Pnb Yuda Anggara Seta Lulusan AAU 2006
Mayor Pnb Yuda Anggara Seta Lulusan AAU 2006. 

Mayor Pnb Yuda Anggara Seta lulusan AAU 2006. 

Mayor Pnb Yuda Anggara Seta saat ini menjabat Kepala Ruang Operasi (Karuops) Lanud Abdulrachman Saleh.

Baca juga: Terungkap, Pesawat Super Tucano Jatuh Usai Menerjang Awan, Ada Dugaan Radar Cuaca Tak Berfungsi

Baca juga: Dibeli dari Brasil Tahun 2012, Dua Pesawat Tempur Super Tucano Jatuh dan Meledak, Empat Kru Tewas

Pesawat TNI AU yang meledak di Lereng Bromo, Pasuruan, Jawa Timur disebut memakan korban jiwa.
Pesawat TNI AU yang meledak di Lereng Bromo, Pasuruan, Jawa Timur disebut memakan korban jiwa. (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Bukan kali ini kejadian pesawat tempur taktis super tucano alami kecelakaan dan jatuh

Ternyata bukan pertama kali Pesawat Tempur TNI Angkatan Udara (AU) jenis Super Tucano mengalami kecelakaan dan jatuh.

Di tahun 2016, jenis pesawat yang sama jatuh di pemukiman warga hingga menewaskan dua warga dan dua awak pesawat.

Dikutip dari Warta Kota, EMB 314 Super Tucano jatuh pada Rabu pagi (10/2/2016) sekitar pukul 10.05 WIB.

Pesawat milik TNI Angkatan Udara itu jatuh di pemukiman warga yang ada di Jl. Laksda Adi Sucipto Gg 12 Blimbing Kota Malang.

Pesawat latih tempur jenis Super Tucano TT 3108 ini jatuh di rumah salah satu warga yaitu Mujianto dan menelan korban jiwa sebanyak empat orang.

Empat korban meninggal tersebut yaitu istri Mujianto, Erna Wahyuningtyas (47 tahun), salah satu penghuni kos bernama Nur Kholis (27 tahun), pilot Super Tucano Mayor (PnB) Ivy Safatillah dan co-pilot Serma Syaiful Arif Rakhman.

Tak ayal musibah ini menyita perhatian warga yang dalam sekejap langsung mengerumuni lokasi kejadian.

Tak selang berapa lama, pemadam kebakaran, ambulans, anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), personel TNI AU dan anggota Kepolisian datang ke lokasi.

Para petugas tersebut langsung menuju ke tempat jatuhnya pesawat dan melakukan evakuasi.

Secara perlahan namun pasti, sedikit demi sedikit para petugas ini membawa serpihan atau beberapa potongan pesawat yang jatuh.

Serpihan-serpihan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam bak truk milik TNI AU.

Menurut salah satu warga setempat yang juga saksi mata, Joshua (58 tahun), dia melihat pesawat terbang yang melintas di atas atap rumah dalam keadaan tidak normal.

“Pesawat itu kemudian terbangnya menukik ke bawah sehingga beberapa saat kemudian terdengar suara mengejutkan. Suara itu terdengar saat pesawat jatuh,” terangnya.

Baca juga: TIGA Komandan TNI AU di Lanud Abdulrachman Saleh Gugur Dalam Tragedi Jatuhnya Pesawat Super Tucano

Baca juga: SOSOK 4 Perwira Korban Pesawat Tempur TNI AU yang Meledak di Lereng Bromo

DUA PESAWAT TEMPUR TNI AU JATUH DI GUNUNG BROMO
4 PERWIRA TERBAIK TNI AU GUGUR: Pesawat tempur super tucano nomor ekor TT-3111 ditumpangi Letkol Pnb Sandhra Gunawan sebagai Frontseater dan Kolonel Adm Widiono bertindak sebagai Backseater. Lalu,  Pesawat tempur super tucano nomor ekor  TT-3103 ditumpangi Mayor Pnb Yuda A. Seta selaku Frontseater dan Kolonel Pnb Subhan sebagai Backseater. (HO)

Spesifikasi pesawat tempur taktis Super Tucano EMB-314

Dikutip dari Kompas.com, Super Tucano (EMB-314) adalah jenis pesawat tempur ringan bermesin turboprop, yang diproduksi pabrikan Embraer Defense System, Brasil

Pesawat tempur ini dikenal memiliki beberapa keunggulan, sehingga menarik minat para pejabat TNI AU untuk membelinya.

EMB-314 (Super Tucano) pesawat serang antigerilya yang merupakan pengembangan dari EMB-312 Tucano yang telah terjual 650 unit untuk 15 negara dengan Brasil sebagai pemakai utama memiliki 130 unit.

Penyempurnaan yang dilakukan dari pesawat sebelumnya meliputi sistem avionik, sistem persenjataan dan sistem komunikasi data.

Sejak diperkenalkan dan dipakai AU Brasil pada tahun 2004, EMB-314 terbukti berhasil melakukan misi penjagaan perbatasan di kawasan Amazon yang terkenal sangat rawan dengan aktivitas penyelundupan dan perdagangan narkotika.

Pesawat tempur yang dikenal memiliki beberapa keunggulan ini telah menarik minat para pejabat TNI AU dan telah memesannya sebanyak 1 Skuadron atau sejumlah 16 unit pesawat tempur EMB 314 / A-29 Super Tucano. Maka, untuk memperkuat kekuatan Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, TNI AU membeli pesawat tempur taktis Super Tucano buatan Brasil sebanyak 16 unit, dengan total biaya USD 143 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun pada 2012. Pembelian ini dilakukan dalam beberapa tahap.

Pada peringatan hari jadi TNI AU yang ke-65 pada 9 April 2012, 4 dari 16 unit pesawat yang dipesan tersebut telah disaksikan masyarakat Indonesia.

Super Tucano dengan nomor ekor TT 3101, TT 3102, TT 3103 dan TT 3104 ini diterbangkan langsung dari pabrik Embarer di San Jose dos Campos Brasil pada tanggal 20 Agustus 2012, dipimpin oleh Kapten Pilot Carlos Alberto beserta 7 pilot lainnya, yang melintasi 12 negara. Mulai dari Brasil, Cape Verde, Spanyol, Maroko, Italia, Yunani, Mesir, Qatar, Oman, India, Thailand sebelum tiba di Lanud Abdulrahman Saleh, Malang pada hari Minggu 2 September 2012.

Pesawat Super Tucano TNI AU memiliki warna dasar doreng abu-abu dengan tambahan lukisan moncong hiu berwarna merah atau cocor merah sesuai tradisi skuadron sejak pesawat P-51 Mustang.

Pesawat ini juga disebutkan berkemampuan serang antigerilya (counter insurgency), pengendali udara depan (forward air control), dukungan udara dekat (closed air support), penyekatan (interdiction) dan pertahanan udara (kecepatan rendah), dengan kemampuan tambahan sebagai pesawat latih dan fungsi pengawasan udara (air surveillance).

Pesawat ini juga bermesin tunggal Turboprop Pratt & Whitney PT6A-68C berdaya 1600 tenaga kuda dan sanggup terbang sejauh 1400 km atau 3,5 jam terbang namun bila ditambah drop tank atau tangki tambahan mampu terbang lebih jauh sejauh 2.855 km/jam atau 7,5 jam terbang. Kecepatan pesawat maksimum 320 knot/580 kmph dengan kecepatan operasi normal 280 knot/500 kmph.

Spesifikasi pesawat tempur taktis Super Tucano EMB-314 milik TNI AU
Spesifikasi pesawat tempur taktis Super Tucano EMB-314 milik TNI AU. (ho)

Spesifikasi Pesawat Tempur Taktis Super Tucano:

1. Karakteristik umum
Kru: Satu pilot ditambah satu navigator
Payload: 1.550 kg
Panjang: 11,42 meter
Lebar sayap: 11,14 meter
Tinggi: 3,9 meter
Area sayap: 19,4 meter persegi
Berat kosong: 3.200 kg
Maksimal berat lepas landas: 5.400 kg
Powerplant: 1 × Pratt & Whitney Canada PT6A-68C turboprop, 1.600 hp (1.193 kW)

2. Spesifikasi
Kecepatan maksimum: 590 km/jam
Cruise speed: 520 km/jam
Stall kecepatan: 148 km/jam
Rentang: 1.330 km
Memerangi radius: 550 km
Ferry kisaran: 2.855 km
Ketahanan: 8 jam 40 menit
Layanan langit-langit: 10.668 meter
Tingkat panjat: 24 m/s
Senjata: Bom BINC-300, BLG-252

Pesawat tempur Super Tucano memiliki 2 senapan mesin. Dua senapan mesin tersebut berada di sayap kiri dan kanan.

Kemudian memiliki lima buah cantelan. Ada dua di sayap kiri dan kanan, sementara satu lagi berada di badan pesawat.

Semua cantelan bisa dipasang bom sejenis Mk 81 dan Mk 82, peluncur roket, dan bom berpemandu laser.

(*/tribun-medan.com/kompas.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter  

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved