Berita Viral

PILU, Pelajar SMP di NTB Diperkosa 2 Remaja Saat Mencari Biji Jambu Mente, Korban Kini Trauma Berat

AKP Hizkia Siagian mengatakan, kejadian bermula saat korban bersama dengan teman- temannya, yakni MA dan F, pergi ke bukit mencari biji jambu mente

Editor: Satia
Tribunwow
Ilustrasi Pelajar SMP di NTB Diperksoa Dua Remaja 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Pilunya nabib pelajar berusia 13 tahun di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), kehilangan kesucian usai diperkosa oleh dua pria.

Pelajar kelas 1 SMP ini disetubuhi oleh dua orang remaja di atas bukit tidak jauh dari rumahnya.

Akibat kejadian ini, korban mengalami trauma berat dan tak mau sekolah setelah kejadian itu.

Baca juga: BURSA Transfer Liga Italia: AC Milan Ngotot Bawa Bomber Lille Jonathan David, Dana 673 M Sudah Siap

Selain menangkap dua pelaku pemerkosaan, polisi juga menangkap dua pelaku yang terlibat dalam aksi bejat itu.

Mereka adalah M (18) dan L (15) yang merupakan pelaku pemerkosaan, serta  J (18) dan H (18) yang membantu aksi pemerkosaan itu.

Peristiwa pemerkosaan itu terjadi pada Oktober 2023.

Baca juga: Kinerja Tim Seleksi Bawaslu Disorot Usai Azlansyah Hasibuan Tekena OTT, Dituding Ada Unsur Koncoisme

Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah, AKP Hizkia Siagian mengatakan, kejadian bermula saat korban bersama dengan teman- temannya, yakni MA dan F, pergi ke bukit mencari biji jambu mente.

Saat itu, pelaku secara bersamaan datang di tengah-tengah aktivitas korban.

"Pelaku M dan L langsung menghampiri korban kemudian memegang korban yang selanjutnya melakukan pemerkosaan," kata Hizkia melalui pesan singkat, Jumat (17/11/2023).

Teman korban diancam

Sementara pelaku J bertugas mengamati situasi sambil mengancam teman korban, F dan MA.

Saat itu, dua teman korban menangis karena diancam dengan menggunakan sebilah parang agar tidak berteriak.

Baca juga: Inilah Kecamatan dengan Pantai Terbanyak di Kabupaten Batubara

Setelah melakukan pemerkosaan, selanjutnya para pelaku meninggalkan TKP untuk kembali ke rumah masing - masing, sementara korban disuruh untuk pulang.

"Korban bersama rekannya disuruh balik ke rumah setelah pelaku melancarkan pemerkosaan," kata Hizkia.

Korban trauma tak mau sekolah

Kasus pemerkosaan tersebut diketahui setelah paman korban melihat keponakannya tidak mau sekolah karena trauma dengan aksi pemerkosaan tersebut.

"Pada hari Selasa 14 November 2023, AD yang merupakan paman korban menanyakan kepada korban kenapa tidak mau sekolah, selanjutnya korban menceritakan bahwa alasan tidak mau sekolah karena trauma sudah diperkosa oleh para pelaku," kata Hizkia.

Baca juga: Pakar Menilai Sungkem Gibran ke Megawati Bisa Saja Hanya Sebuah Sandiwara

Mengetahui hal itu, AD melaporkan hal itu ke Kepolisian Sektor Praya Barat Daya untuk ditindaklanjuti proses hukum.

"Saat ini tiga pelaku L, J dan H telah ditahan di kantor polisi pada Rabu (15/11/2023) kemarin. Untuk satu pelaku anak ditahan di lapas Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Lombok Tengah. Satu pelaku kabur (M) Kami masih melacak keberadaan pelaku," kata Hizkia.

 

Artikel ini diolah Tribunnewsmaker

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved