Berita Viral
Edy Rahmayadi Nyaris Dikeroyok Massa Usai Nonton Pertandingan Persiraja VS PSMS Medan di Aceh
Pembina PSMS Medan ini sempat meminta pertanggungjawaban Manajemen Persiraja atas peristiwa itu.
TRIBUN-MEDAN.COM - Mantan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi hampir dikeroyok penonton selepas pertandingan Persiraja Banda Aceh usai laga lawan PSMS Medan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu (19/11/2023) malam.
Peristiwa itu berawal dari Edy Rahmayadi yang mendatangi Manajemen Persiraja setelah mendapat kabar pemain PSMS dilempari botol.
Pembina PSMS Medan ini sempat meminta pertanggungjawaban Manajemen Persiraja atas peristiwa itu.
Mantan Pangkostrad ini tampak berbicara dengan nada tinggi dengan beberapa orang di bagian depan stadion.

"Main bola ya, main bola. Pemain jangan diganggu," teriak Edy selepas pertandingan.
Sejumlah pendukung Persiraja yang saat itu memang sudah berkumpul di tempat itu, tersulut emosi melihat Edy marah-marah.
Mereka pun sempat terlihat terlibat dorong-dorongan sambil meneriaki ke arah Edy.
Kerumunan pendukung Persija sudah mulai menyerbu Edy Rahmayadi.
Melihat situasi sudah tidak kondusif, polisi yang ada di lokasi pun langsung mengamankan Edy Rahmayadi ke mobilnya untuk segera meninggalkan stadion.
Beberapa menit kemudian penonton yang ditenangkan oleh Manajemen Persiraja meninggalkan stadion satu per satu.
Kekesalan penonton sampai ada aksi pelemparan botol berawal dari dianulirnya gol Persiraja oleh wasit karena dianggap off-side.
Penonton yang melihat potongan video siaran langsung merasa pemain pencetak gol dalam posisi on-side.
Kekecewaan penonton diperparah oleh diberikannya kartu merah untuk gelandang Persiraja Muamar.
Seperti diketahui Persiraja Banda Aceh berhadapan dengan PSMS Medan dalam lanjutan Liga 2 2023-2024.
Laga ini berkahir imbang dengan skor 0-0, namun sempat diwarnai keributan usai pertandingan.

Kekecewaan penonton dipicu oleh kepemimpinan wasit, Irfan Wahyu Wijanarko dan hakim garis Ahmad Maulana Rusnadi yang buruk, dengan menganulir gol Persiraja.
Karena laga itu disiarkan secara langsung, jadi penonton pun dapat melihat siaran ulang jika gol itu on-side.
Kekecewaan diperparah oleh diberikannya kartu merah untuk gelandang Persiraja, Muammar. Sehingga mengundang sorak penonton.
Jelang menit-menit akhir, saat Persiraja sedang mengejar gol. Pemain PSMS justru memperlambat permainan.
Saat jelang akhir laga, ada momen saat tim medis yang masuk ke lapangan sambil berjalan untuk menghabiskan waktu.
Sehingga saat ia kembali memicu saling dorong dengan official Persiraja di depan Bench Lantak Laju.
Saat wasit meniupkan peluit akhir, penonton langsung melempar botol ke arah bench PSMS untuk meluapkan kekecewaannya. Sehingga pemain lawan berlindung ke tengah lapangan.
Edy Rahmayadi awalnya langsung meninggalkan stadion saat peluit akhir ditiupkan wasit.
Namun di tengah perjalanan pulang, ia tiba-tiba kembali ke stadion mengetahui pemainnya tertahan di tengah lapangan.
Di stadion mengeluarkan amarah terhadap manajemen Persiraja.
Bahkan ia mencari Manajer Persiraja mempertanyakan pertanggungjawaban atas kondisi itu. "Main bola ya main bola, pemain jangan diganggu," teriak Edi.
Bahkan, ia sempat meluapkan kemarahan kepada jajaran Manajemen Persiraja. Melihat kemarahan Edi, sejumlah penonton yang memenuhi area depan stadion pun tersulut emosi.
Terpantau mereka berusaha mendorong polisi yang mengiringi Edy Rahmayadi sambil menyoraki purnawirawan jenderal tersebut.
Ratusan penonton yang marah atas sikap Edy berusaha mencapai tubuh Edy.
Namun polisi langsung mengamankan mantan Gubernur Sumut ke mobil untuk meninggalkan stadion.
Beberapa menit kemudian penonton yang ditenangkan oleh pihak Manajemen meninggalkan stadion satu persatu.
(Tribun-Medan.com/ SerambiNews.com/ kompas.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.