Tribun Wiki
Tradisi Kuning-kuningen pada Suku Karo yang Mulai Memudar
Tradisi Kuning-kuningen merupakan suatu kebudayaan yang ada pada masyarakat suku Karo. Lantas, apa tradisi Kuning-kuningen itu?
TRIBUN-MEDAN.COM,- Masyarakat suku Karo yang ada di Sumatra Utara dikenal memiliki beragam tradisi dan budaya.
Mulai dari tradisi perkawinan, ritual keagamaan, hingga menyangkut masalah kehidupan sosial masyarakat.
Namun, ada satu tradisi yang mungkin tidak lagi dikenal banyak anak-anak masa kini.
Baca juga: 3 Tahapan Pernikahan dalam Suku Karo yang Akan Dijalani Calon Pengantin dan Keluarganya
Nama tradisi itu adalah Kuning-kuningen.
Dilansir dari laman Repositori Kemendikbud, tradisi Kuning-kuningen ini semacam teka-teki.
Siapa saja bisa memainkan teka-teki ini, mulai dari orang tua, hingga anak-anak.
Teka-teki ini biasa dimainkan di saat berkumpul bersama teman, ataupun keluarga.
Baca juga: Tradisi Ngelegi Bayang-bayang pada Suku Karo yang Mulai Pudar
Pada masa dulu, para orangtua seringkali membawa anaknya ke ladang untuk mengusir atau menghalau burung yang akan memakan padi.
Agar anak yang diajak ke sawah tidak jenuh, maka orang tua sering kali memainkan teka-teki kepada anaknya.
Tujuannya, agar sang anak tidak merasa bosan ketika diajak ke sawah.
Biasanya, teka-teki ini mengandung pertanyaan umum dan ada juga berbentuk prosa yang dimulai dengan sebuah cerita.
Baca juga: Mengenal Rumah Adat Suku Karo, Berdasarkan Bagian atau Jabu
Sebagai contoh;
Orang tua: "Tulihken erdauhna, kai jababna?" (ditoleh semakin jauh, apakah itu jawabnya)
Anak: Cuping (kuping).
Lalu ada juga contoh:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.