Berita Viral
Sosok Kepsek Cukur Paksa 98 Siswa SD Duri Kosambi, Berakhir Digeruduk Puluhan Emak-emak
Sosok Kepala Sekolah SDN Duri Kosambi 06, Cengkareng digeruduk puluhan emak-emak imbas cukur paksa rambut 98 siswa SDN
TRIBUN-MEDAN.COM – Sosok Kepala Sekolah cukur paksa rambut 98 siswa SDN Duri Kosambi 06, Cengkareng, Jakarta Barat.
Adapun sosok Kepsek SDN Duri Kosambi 06, Cengkareng ini mencukur paksa rambut 98 siswa SD dengan asal-asalan.
Tak main-main, sosok Kepsek itu mencukur habis rambut siswa laki-laki yang dianggap panjang.
Hingga diketahui totalnya sebanyak 98 siswa SD dari kelas 1,2,5 dan 6 yang dicukur oleh sang kepsek.
Aksi pemotongan kepsek ini berakhir membuat dirinya diamuk dan digeruduk puluhan emak-emak.
Para orangtua siswa SD tersebut tak terima melihat rambut anaknya dicukur paksa dengan sembarangan.
Hingga akhirnya puluhan emak-emak ini pun menggeruduk kepala sekolah tersebut.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SDN Duri Kosambi 06, Cengkareng, Jakarta Barat, Yan Firmansyah menceritakan peristiwa penggerudukan yang sempat dilakukan para orang tua murid.
Yan mengatakan peristiwa tak mengenakan itu terjadi pada Senin (20/11/2023) lalu.
Penggerudukan terjadi imbas peristiwa yang dilakukan kepala sekolah tiga hari sebelumnya.
Dimana pada Jumat (17/11/2023), Kepala Sekolah SDN Duri Kosambi 06, Saodah mencukur rambut siswa laki-laki yang dianggap panjang.
Total ada 98 siswa dari kelas 1,2,5 dan 6 yang dicukur oleh sang kepsek.
Baca juga: SOSOK Rudi Puruwito Melesat Jadi Panglima Divisi 1 Kostrad, 1,5 Tahun Lalu Masih Pangkat Kolonel
Baca juga: Bisa-bisanya Yosef Cengengesan Saat Rekonstruksi Pembunuhan Istri dan Anaknya di Subang
Yan mengklaim pemotongan rambut dilakukan setelah berulang kali peringatan yang diberikan tak digubris para siswa.
Peringatan pertama disampaikan Saodah saat upacara pada Senin (13/11/2023).
Kemudian dari Selasa sampai Kamis, pihak sekolah juga terus mengingatkan para siswa laki-laki agar merapihkan rambutnya.
"Hingga akhrinya Jumat pagi setelah tadarus, ibu kepala sekolah kembali ngecek rambut siswa dan dipotong yang dianggap sudah panjang," kata Yan, Rabu (22/11/2023).
Yan mengatakan, setelah siswa pulang sekolah di Jumat siang, beberapa jam kemudian, ada sejumlah orang tua murid yang datang.
Mayoritas dari mereka mempersoalkan pemotongan rambut yang dilakukan serampangan oleh kepsek hingga membuat rambut para siswa botak.
Baca juga: VIRAL Curhat Mahasiswi Gagal Wisuda H-3, Sudah Berjuang Lulus 4 Tahun, Sikap Sang Adik Bikin Haru
Baca juga: VIRAL Cara tak Biasa Emak-emak Masak Daging Biar Empuk, Pakai Paracetamol hingga Sendok Garpu
Protes itu pun berakhir dengan permohonan maaf dari kepala sekolah kepada orang tua siswa.
Dikira persoalan selesai, rupanya pada Senin (20/11/2023) justru kian banyak orang tua murid yang kembali menggeruduk sekolah.
Beberapa dari mereka justru ada yang merupakan orang tua siswi yang jelas tak ada kaitannya dalam masalah ini.
Yan menyebut para orang tua itu diduga ada yang mengompori.
"Karena beberapa dari mereka saat ditanya, jawabnya karena rasa solidaritas padahal anaknya enggak dipotong rambutnya," kata Yan.
Penggerudukan itu pun kembali berakhir dengan damai di antara orang tua siswa dan pihak sekolah.
Kepala sekolah juga kembali menyampaikan permohonan maafnya.
"Jadi sekarang sudah selesai dan siswa yang kemarin rambutnya dipotong juga semuanya sekolah seperti biasa tidak ada yang sampai mogok," kata Yan.
Sementara itu, imbas dari kasus ini, Kepala Sekolah SDN Duri Kepa 06 juga telah diperiksa oleh Sudin Pendidikan Jakarta Barat.
"Ibu kepala sekolah kemarin sudah memberikan nota dinas (keterangan) atas kejadian ini," tutupnya.
Guru Botaki Rambut 19 Siswi SMP di Lamongan
Kasus serupa sebelumnya juga pernah terjadi di Lamongan.
Guru bernama R.R Endang Widati Poedjiastoeti yang membotaki 19 siswi SMP di Lamongan menyebut melakukan hal tersebut karena terlalu sayang.
Adapun niat asli guru bernama R.R Endang Widati Poedjiastoeti yang tega botaki 19 siswi SMP Negeri 1 Sukodadi Lamongan itu terkuak.
Aksinya yang dinilai tak pantas hingga dikecam banyak pihak akhirnya membongkar niat asli guru bernama R.R Endang Widati Poedjiastoeti atau REP tersebut.
Disampaikan Kepala SMPN 1 Sukodadi Harto, aksi guru membotaki rambut 19 siswi yang berhijab itu terjadi pada 23 Agustus lalu.
REP melakukan aksi demikian lantaran 19 siswi yang berhijab itu tidak mengenakan dalaman kerudung atau ciput.
Harto menyebut, kejadian ini bermula saat siswa kelas IX hendak pulang, Rabu (23/8/2023).
REP memperingatkan para siswi agar mengenakan dalaman kerudung.
Namun ada sejumlah siswi yang tidak pakai ciput saat pulang.
REP pun langsung melakukan pembotakan itu.
Harto juga menyebutkan bahwa maksud dari pembotakan itu pun disebut karena EN terlalu sayang kepada para siswi.
"Entah terlalu sayang (kepada siswi) atau seperti apa, kemudian Bu EN melakukan itu (pembotakan),”
“Hanya saja pakai alat (cukur) yang elektrik, makanya ada yang rambutnya hingga kena banyak," ujar Harto, dikutip Tribun-Medan.com, Minggu (3/9/2023).
Beberapa orang siswi yang mendapat perlakuan tersebut, kemudian melapor kepada orangtua masing-masing.
(*/TRIBUN-MEDAN.COM)
Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.