Awal Mula Temuan Kerangka Manusia Dicor di Kamar, Berawal Kecurigaan Pekerja saat Renovasi Rumah

Kerangka wanita itu terkubur di ruangan kamar yang terkunci borgol di sebuah rumah di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok,

Surya.co.id/samsul hadi
Kapolres Blitar Kota, AKBP Danang Setiyo PS (kiri) dan lokasi temuan kerangka manusia dicor dalam rumah warga Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar (kanan) (surya.co.id/samsul hadi) 

TRIBUN-MEDAN.com - Inilah awal-mula penemuan kerangka wanita yang dicor di kamar rumah di Blitar, Jawa Timur.

Kerangka wanita itu terkubur di ruangan kamar yang terkunci borgol di sebuah rumah di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Kecurigaan para pekerja yang tengah merenovasi rumah itu dengan sebuah kamar yang digembok jadi pembuka teka-teki penemuan kerangka wanita yang dicor.

Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo PS memberikan keterangan terkait temuan tengkorak dan tulang belulang terkubur di lantai rumah di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok,(KOMPAS.com/ ASIP HASANI)
Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo PS memberikan keterangan terkait temuan tengkorak dan tulang belulang terkubur di lantai rumah di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok,(KOMPAS.com/ ASIP HASANI) ((KOMPAS.com/ ASIP HASANI))

Kerangka manusia berjenis kelamin perempuan itu diperkirakan telah dikubur selama lebih dari satu tahun lalu, dikutip Kompas.com.

Selain kerangka dan tulang-belelang, ditemukan juga perhiasan dan pakaian terakhir yang dikenakan korban.

"Disampaikan tim forensik tadi, kurang lebih ini sudah 1 tahun sampai 1,5 tahun. Tinggal tulang belulang," ujar Kepala Polres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo PS mengatakan saat ditemui di lokasi, Selasa petang.

Namun dia belum dapat memastikan ada ketidakwajaran karena kerangka dan tulang belulang ditemukan di lubang lantai yang dicor.

"Ya, tidak wajar karena ditemukan di lubang yang dicor," tuturnya.

Selain itu, melansir TribunMataraman, awal-mula penemuan kerangka dan tulang-belulang manusia di Blitar itu terkuak.

Ketua RT 7 RW 1 Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Sunaryo, mengatakan rumah itu milik Domiratul Qusnah.

Domiratul baru membeli rumah itu dari adiknya, Suprio Handono (30), sekitar dua bulan lalu.

Suprio mempunyai rumah itu dari warisan orang tuanya.

Sekitar dua bulan lalu, Suprio Handono menjual rumah itu kepada kakaknya, Domiratul yang kemudian merenovasi rumah itu.

"Ini dulunya rumah orang tua, yang tinggal di sini anak ragil (anak bungsu) namanya Suprio Handono. Handono tinggal di rumah itu bersama istri. Mereka punya dua anak masih kecil-kecil," ujarnya.

Sekitar dua tahun lalu, Handono bersama istri Fitri (23) menyewa tempat untuk membuka kafe di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved