Buaya Betina Bawa Jasad Bocah
HEBOH Buaya Bawa Jasad Bocah 10 Tahun yang Mandi Sungai, Perutnya Dibelah Tapi Tak Ada Sisa Tubuh
Perut buaya yang membawa jasad bocah 10 tahun bernama Habil di Sungai Arut dibelah. Namun, tak ditemukan tubuh Habil di dalam perutnya hingga akhirnya
TRIBUN-MEDAN.COM – Perut buaya yang membawa jasad bocah 10 tahun di Sungai Arut dibelah.
Buaya yang membawa jasad bocah 10 tahun bernama Habil itu akhirnya dibelah.
Namun, tak ada ditemukan sisa tubuh Habil didalam perut buaya betina tersebut.
Sebelumnya, berdasarkan rekaman video yang beredar di media sosial, salah satunya dari akun X (Twitter) @KontenBerfaedah, tampak buaya tersebut sedang membawa tubuh seorang bocah di dalam mulutnya.
Kemudian, warga beramai-ramai menangkap buaya tersebut dan mengamankannya.
"Warga Mendawai Seberang, Pangkalan Bun, geger. Nabil (10) diketahui diterkam dan dibawa oleh buaya," tulis unggahan tersebut.
"Sabtu 25 Nov siang. Saat itu korban sedang mandi di pinggiran sungai bersama temannya,"
"Tiba2 buaya muncul di sekitar mereka langsung menyambar korban," tambahnya.

Anggota Tenaga Sukarela (TSR) PMI Kotawaringin Barat, Bagas Dwi Nugrahanto yang tergabung dalam Tim Operasi SAR tersebut mengatakan, insiden itu terjadi di Sungai Arut yang berada di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Ia melanjutkan, awal mulanya, MH sedang mandi bersama dengan kedua temannya di pinggir Sungai Arut.
Namun, tiba-tiba seekor buaya muncul dan menerkam korban.
"Terkait kronologi, kami dapat informasi sekitar pukul 10.30 WIB bahwa ada satu anak diterkam buaya di Sungai Arut, saat berenang bersama dua temannya," ujarnya dilansir Tribun-Medan.com dari Kompas.com, Minggu (26/11/2023).
Bagas mengungkapkan, saat itu timnya melakukan operasi SAR yang dimulai sekitar pukul 11.30 WIB, setelah sebelumnya berkoordinasi bersama tim gabungan.
"Operasi SAR dilakukan menggunakan dua unit perahu karet, mesin boat milik BPBD dan Basarnas," imbuhnya.

Setelah dilakukan pencarian, korban akhirnya ditemukan sekitar pukul 20.15 WIB lantaran tersangkut pancing warga.
Bagas menyampaikan, korban ditemukan dalam kondisi utuh.
Meski begitu, terdapat beberapa luka sobek pada tubuh korban.
Menurutnya, buaya tidak sempat memangsanya lantaran saat itu ada banyak warga yang berkerumun di bantaran sungai.
"Jadi buaya tidak sempat ke pinggir untuk mengeksekusi mangsanya," jelas dia.
Baca juga: BUAYA yang Terkam Bocah 10 Tahun Disetrum, Perutnya Dibelah Tapi Tak Ada Mayat Habil, Videonya Heboh
Baca juga: Pernikahan Pertama Tiko Aryawardhana Disorot, Calon Suami BCL Ternyata Pilih Menduda Gegara Ini
Sementara itu, buaya yang menerkam bocah tersebut ditemukan dan ditangkap oleh warga setempat sekitar pukul 14.00 WIB.
Disisi lain sebelumnya warga membelah tubuh buaya tersebut, namun saat berhasil dibelah.
Namun tidak diketemukan tubuh Habil.
Petugas menghimbau dan mengarahkan warga untuk memindahkan buaya, untuk segera dikuburkan.
Atas permintaan keluarga korban, saat ini buaya masih diamankan di dekat kediaman korban.
Untuk selanjutnya dilakukan penguburan setelah magrib.
Diketahui buaya berjenis Sapit atau Sinyulong, dengan ukuran kurang lebih 5 meter
Buaya juga dikabarkan berjenis kelamin betina.
Baca juga: SOSOK Bocah 10 Tahun Tewas Ditekam Buaya Saat Mandi Sungai, Ditemukan Usai Tersangkut Pancing
Baca juga: TERGODA Melihat Istri Orang Lain, Pria Ini Ajak 3 Temannya Lakukan Perampokan dan Pemerkosaan
Sempat Minta Tolong
Tubuh korban bocah 10 tahun Diterkam buaya di Sungai Arut berhasil ditemukan.
Tim Basarnas Palangkaraya menceritakan kronologis hingga bocah 10 tahun jadi korban serangan buaya di Sungai Arut Kabupaten Kobar.
Basarnas Palangkaraya, Sabtu (25/11/2023) menceritakan, pagi bocah berumur 10 tahun diketahui bernama Habil warga Mendawai Seberang RT 5, Kotawaringin Barat hilang saat mandi di Sungai Arut Kobar.
Dia dilaporkan hilang diduga Diterkam buaya hingga tengelam dibawa predator ganas diperbatasan RT 7 dan RT 8 Mendawai Seberang Kotawaringin Barat.

Berdasarkan rilis Basarnas Palangkaraya Habil yang tengah asik mandi di Sungai Arut tiba-tiba diterkam buaya.
"Habil sempat meminta tolong, namun ketika temannya mau menolong Habil sudah tenggelam," ungkap Irjanur keluarga korban dikutip dari rilis Basarnas Palangkaraya..
Dwi Agus Suhartono, Kabid Pemadaman, Penyelamatan, dan Sarana Prasarana Damkar Kobar, menyampaikan pihaknya menerima laporan dari warga RT 5 Mendawai Seberang.
"Mako Damkar menerima laporan dari warga pukul 10.45 WIB," terang Dwi.
Dalam video yang beredar di media sosial jenazah korban masih berada di mulut buaya.
Setelah hampir 1 (satu) jam potensi SAR yang terdiri dari Damkar Kobar, Satpolairud Polres Kobar, BPBD Kobar, Basarnas Kobar dan Balakar Huma Singgah Itah Kelurahan Mendawai, berkumpul di lokasi kejadian.
"Potensi SAR tiba pukul 11.45 WIB langsung melakukan penyisiran untuk berusaha menyelamatkan korban dengan nama M. Habil Siswa Kelas 4 SDN Mendawai Seberang," tutur Dwi.
Sempat terpantau beberapa kali penampakan buaya, yang dimulutnya membawa jenazah yang diduga korban.
"Sekira pukul 13.52 WIB buaya ini sempat muncul kembali ke permukaan dengan membawa jenazah terduga korban" ujar Dwi.
Jenazah Habil dilepaskan, setelah buaya yang menerkamnya berhasil ditombak oleh warga yang telah lama menghintai predator Sungai Arut tersebut muncul ke permukaan sungai.
Sekira pukul 15.14 WIB buaya berhasil ditangkap warga kemudian membelah perut predator tersebut, karena buaya tersebut yang menerkam korban.
"Namun tidak ditemukan jenazah korban setelah perut buaya tersebut dibelah," kata Dwi.
Tim SAR dibantu warga kembali melanjutkan operasi pencarian jenazah dengan menggunakan kelotok dan kapal dari satuan yang ada.
Sekira hampir delapan jam akhirnya jenazah korban ditemukan pada pukul 20.45 WIB tidak jauh dari lokasi kejadian.
Jenazah korban serangan buaya tersebut langsung dibawa kerumah duka untuk dipemulasaraan dan dikebumikan.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.