Viral Medsos

PERKEMBANGAN Kasus Tewasnya Aldi Nababan, Pihak Polda Bali Kombes Jansen Panjaitan Beberkan Hal Ini

Tim Polresta Denpasar terus mendalami kasus kematian Aldi Sahilatua Nababan (23) alias ASN, mahasiswa swasta asal Siborongborong, Tapanuli Utara

|
Editor: AbdiTumanggor
HO
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menerangkan pihak Polresta Denpasar telah memeriksa sedikitnya 6 saksi selain dari pihak keluarga ASN di Tapanuli Utara, di antaranya kakak korban, Monalisa Nababan. (HO) 

Di akhir, NR berharap agar kasus kematian rekannya itu segera mendapat atensi dari kepolisian. Seperti misalnya memeriksa sejumlah pihak dengan status sebagai saksi. "Kalau bisa mereka dijadikan saksi. Kalau tidak salah di Polda Bali, kayaknya pacarnya belum dijadikan saksi," pungkas NR, rekan Aldi di Medan.

Baca juga: KEJANGGALAN Kematian Aldi Nababan Dibeberkan Kamaruddin Simanjuntak hingga Suruh Lakukan Otopsi

Baca juga: TERUNGKAP Kamaruddin Simanjuntak Minta Otopsi Jenazah Aldi Nababan, Ungkap Sejumlah Kejanggalan

TERUNGKAP Kamaruddin Simanjuntak Minta Otopsi Jenazah Aldi Nababan, Ungkap Sejumlah Kejanggalan. (HO)
TERUNGKAP Kamaruddin Simanjuntak Minta Otopsi Jenazah Aldi Nababan, Ungkap Sejumlah Kejanggalan. (HO) (HO)

Kondisi Jenazah Aldi Mengenaskan

Di pihak lain, Keluarga korban menduga Aldi dibunuh karena ada beberapa bagian tubuh korban yang mengalami luka tak wajar. Semua bermula ketika dari keluhan Monalisa di media sosial, dikutip Rabu (22/11/2023) siang. Monalisa Nababan mengatakan adik laki-lakinya, ASN (23) ditemukan meninggal dunia.

Dia menduga adiknya meninggal akibat pembunuhan karena sejumlah bagian tubuh mengeluarkan darah dan engsel siku tangan bergeser.

Mengutip dari Tribun-Bali.com, ASN sendiri ditemukan tidak bernyawa pada Sabtu (18/11/2023) pukul 08.30 WITA.

Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kamar kos-kosan No 10 Gg Kunci, depan Ez Tragia, Kel. Benoa, Kec. Kuta Selatan, Bali.

Kondisi mayat mahasiswa di kamar kos di Benoa ini dalam keadaan mengenaskan. Tubuh korban ditemukan tergantung dengan posisi bersandar di pintu kamar alias terlilis tali tampar ikat.

Sementara kedua kakinya disebut menyentuh lantai. Selain itu, hidung korban dikatakan mengeluarkan darah, adanya proses pembengkakan, dan kulit korban mengeluarkan cairan.

Sementara menurut Monalisa, bagian sensitif korban pecah dan mengeluarkan darah, sekujur tubuh lebam, mulut-hidung mengeluarkan darah, dan engsel siku tangan bergeser.

Menurut Monalisa, jenazah sudah dikirimkan ke Medan, Sumatra Utara untuk diotopsi di RS Bhayangkara Medan. Namun pihak keluarga tidak boleh ikut menyaksikan proses otopsi, bahkan tidak boleh menyaksikan hingga merekam proses otopsi.

Penemuan jenazah pemuda asal Medan itu terjadi pada Sabtu 18 November 2023 sekitar pukul 08.30 Wita. Jenazah salah satu mahasiswa dari perguruan tinggi swasta itu, kata AKP I Ketut Sukadi, pertama kali ditemukan oleh pemilik kos, Nyoman Risup Artana (43). Pasalnya, Artana mulanya curiga dengan kondisi di sekitar kamar korban yang dipenuhi oleh lalat hijau.

Lantaran curiga, Artana kemudian mengetuk pintu kamar kos tetapi tak kunjung mendapat respons. Selain itu, Artana disebut melihat darah yang keluar dari bawah pintu kamar kos. Karena itu, Artana kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Kuta Selatan.

Dari penyelidikan awal, polisi belum menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh Aldi, salah satu mahasiswa di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Bali itu. “Dari hasil penyelidikan awal, memang belum ditemukan tanda-tanda kekerasan,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Losa Lusiano Araujo, Jumat 24 November 2023.

Sementara dari hasil olah TKP, Kompol Losa Araujo menyebut kondisi pintu kamar kos Aldi dalam keadaan terkunci. “Hasil olah TKP kami, memang di sana pintu dan ruangan dalam keadaan terkunci,” imbuhnya.

Disinggung soal dugaan bunuh diri, pihaknya tak dapat berbicara banyak. Sebab, kini Polresta Denpasar disebut tengah menunggu hasil autopsi jenazah Aldi oleh RS Bhayangkara Medan.

Hal itu dilakukan agar aparat kepolisan dapat menarik kesimpulan yang tepat soal penyebab kematian Aldi. “Tapi semuanya nanti kami koordinasikan dulu dengan hasil autopsi yang dilakukan oleh RS Bhayangkara Medan. Baru nanti kami bisa simpulkan,” pungkas Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Losa Lusiano Araujo.

Sebelumnya, Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi mengatakan, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan dalam kondisi terlilit tali tampar ikat. Tubuh korban ditemukan tergantung dengan posisi bersandar di pintu kamar. Sementara kedua kakinya disebut menyentuh lantai.

Selain itu, hidung korban dikatakan mengeluarkan darah dan telah adanya proses pembengkakan, serta kulit korban mengeluarkan cairan.

Baca juga: KEJANGGALAN Kematian Aldi Nababan Dibeberkan Kamaruddin Simanjuntak hingga Suruh Lakukan Otopsi

Baca juga: TERUNGKAP Kamaruddin Simanjuntak Minta Otopsi Jenazah Aldi Nababan, Ungkap Sejumlah Kejanggalan

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Artikel ini sebagian diolah dari Tribun-Bali.com

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved