Berita Viral
Terkuak Isi Ponsel Aldi Nababan, Ada Pesan Terakhir Untuk Keluarga di Aplikasi Note, Tapi Janggal
Terkuak isi ponsel mahasiswa asal Medan yang tewas mengenaskan di Bali, Aldi Sahilatua Nababan hingga ditemukan ada pesan terakhir untuk keluarganya y
TRIBUN-MEDAN.COM – Terkuak isi ponsel mahasiswa asal Medan yang tewas mengenaskan di Bali, Aldi Sahilatua Nababan.
Seperti diketahui, kasus kematian mahasiswa asal Medan di Bali yakni Aldi Sahilatua Nababan masih terus diselidiki.
Terbaru, isi ponsel Aldi Sahilatua Nababan yang dinilai janggal.
Pasalnya, dalam aplikasi catatan ponsel Aldi terdapat pesan untuk keluarganya.
Namun, tulisan dalam catatan tersebut dinilai janggal.
Ditambah, sang kakak Aldi, Monalisa Nababan mengungkap ada sosok yang ngotot untuk membersihkan TKP yakni kosan Aldi yang berada di wilayah Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Untuk diketahui, Aldi ditemukan meninggal pada 18 November 2023.
10 hari berlalu, kematian Aldi masih diselimuti misteri.
Terlebih saat pertama kali ditemukan, jasad Aldi tampak memilukan dengan kondisi alat kelamin yang pecah dan tubuhnya penuh memar dan lebam.
Perihal kematian sang adik, kakak Aldi, Monalisa Nababan terus menggaungkan kasus tersebut.
Terbaru, Monalisa pun menuntut pihak kepolisian agar mengungkap penyebab kematian Aldi yang menurutnya janggal.
"Ini harus diusut tuntas karena adik saya itu dibunuh," ungkap Monalisa Nababan dilansir TribunnewsBogor.com dari TikTok sang pengacara, @tonylambaspasaribu, Selasa (28/11/2023).

Lebih lanjut, Monalisa pun mengungkap kecurigaan keluarga kepada seseorang yang terseret dalam kasus kematian Aldi.
Diungkap Monalisa, ada satu sosok yang sejak awal kasus aktif berkomunikasi dengan keluarga Aldi. Dia adalah Eva Nababan.
Belakangan, keluarga curiga dengan sosok Eva karena terus menunjukkan gelagat tak biasa.
Pertama, keluarga heran karena Eva ngotot ingin membersihkan TKP penemuan jasad Aldi.
Padahal kala itu pihak kepolisian belum melakukan olah TKP.
Saat itu Eva mengklaim bahwa yang meminta agar kamar Aldi dibersihkan adalah pemilik kos.
"Kak Eva Nababan yang selalu berkomunikasi dari awal, bahkan mayat masih di rumah sakit, dia sudah membahas 'itu bapak kos sudah mendesak (untuk membersihkan TKP) karena harus dilakukan upacara secepatnya
Kalau memang kalian bersedia biar kami gaji, mumpung ada orang biar dibersihkan (TKP) kamarnya'," pungkas Monalisa.
Baca juga: 30 Tahun Kerja Sebagai Tukang Rongsokan, Pria ini Punya Rumah Bak Istana dan Jalankan Bisnis Bengkel
Baca juga: WABAH Pneumonia Misterius Melanda China, Ini Penjelasan Kemenekes RI dan Kenali 6 Fakta Pneumonia
Namun saat dikonfirmasi ke pemilik kos, keluarga terkejut dengan keterangan Eva.
Ternyata pemilik kos tak pernah mendesak siapapun agar kamar Aldi dibersihkan.
Pemilik kos malah menunggu polisi guna melakukan olah TKP kasus kematian Aldi.
"Setelah kita menghubungi pihak bapak kos, bahkan bapak kos enggak ada menyentuh apapun. Bapak kos masih menunggu polisi karena masih ada garis polisi. Jadi berbeda konfirmasi dari Kak Eva dengan bapak kos," kata Monalisa.
Kedua, keluarga curiga dengan Eva Nababan karena jadi sosok pertama yang menyebut Aldi meninggal dunia karena mengakhiri hidup.
Padahal saat itu pihak kepolisian pun belum memberikan keterangan apa-apa terkait kematian Aldi.
"Pada saat jam 9 pagi kita terima info dari polisi kalau si almarhum meninggal. Sekitar jam 1 sampai jam 3, ada konfirmasi dari Kak Eva, meyakinkan si adek ini (Aldi) memang betul meninggal dengan keadaan bunuh diri," ucap Monalisa.
Selanjutnya, keluarga curiga dengan Eva karena mengklaim tahu pesan terakhir dari Aldi untuk keluarga.
Baca juga: Viral Seorang Guru Terborgol saat Tengah Bermain Teater, Damkar Langsung Turun Tangan
Baca juga: BENARKAH Donna Harun Jadi Tersangka Penistaan Agama dan Buronan? Ini Penjelasan Kapolres Jaksel
Sembari menunjukkan bukti foto, Eva mengaku tahu catatan kematian Aldi di ponselnya.
Hingga akhirnya terungkap isi ponsel almarhum Aldi yang ternyata menyimpan pesan terakhir untuk sang mama.
"Si adek (Aldi) meninggalkan pesan terakhir. Pesan terakhirnya di folder, disimpan di sana menggunakan bahasa batak pesan untuk mama. Tapi janggalnya, kalau Aldi menulis tidak persis di catatan ini, kosa kata, penempatan bahasa batak ini seperti terjemahan," pungkas Monalisa.
"Kak Eva ini punya bukti, dia foto HP Aldi ada sama dia dan ada catatan itu. Kenapa barang bukti ada sama orang lain, kenapa dia bisa sampai memfotokan?," sambungnya.
Heran dengan tabiat Eva, Monalisa pun curiga.
Terlebih setelah kematian Aldi, Eva disinyalir punya akses bebas mengecek ponsel Aldi yang harusnya jadi ranah penyelidikan kepolisian.
"(Monalisa tanya ke Eva) 'ini HP siapa?' (kata Eva) 'itu HP Aldi, kami disuruh polisi menerjemahkan. Sudah kami cek juga di aplikasi si Aldi ini dia chat sama siapa aja'. Berarti sebebas itu dia mengakses," ungkap Monalisa.
"HP itu ditemukan dicharger di dalam kos dan tanpa ada kunci HP ini. Kenapa ada HP sama Eva, (kata Eva) karena disuruh polisi menerjemahkan. Seharusnya kalau pun disuruh menerjemahkan, enggak mungkin difoto (HP Aldi), dipegang," sambungnya.
Hasil Autopsi
Sementara pihak keluarga mengurai kecurigaan pada Eva Nababan, pihak kepolisian baru-baru ini mengurai fakta mengejutkan.
Berdasarkan keterangan dokter forensik RSUP Prof IGNG Ngoerah, Denpasar bernama Dudut Rustyadi, terungkap hasil autopsi jasad Aldi.
Ternyata mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara itu meninggal dunia pada 15 November 2023 atau tiga hari sebelum jasadnya ditemukan.
Karenanya, dokter forensik pun menemukan tanda-tanda kebusukan di jenazah Aldi.
Dokter melihat adanya luka lecet tekan yang melingkari leher.
"Jenazahnya (Aldi) sudah dalam keadaan membusuk, dan ditemukan luka lecet. Luka-luka lainnya tidak ada," pungkas Dudut Rustyadi dikutip dari Kompas.com.
Perihal penyebab alat kelamin Aldi yang rusak dan pecah, dokter forensik mengurai penjelasan.
Dudut menyebut luka di tubuh Aldi adalah tanda-tanda pembusukan, bukan tanda kekerasan.
Hal itu sejalan dengan keterangan Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Losa Lusiano Araujo.
Berdasarkan hasil olah TKP didapatkan hasil bahwa tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban.
Hingga kini, polisi telah memeriksa belasan saksi termasuk keluarga korban dan pemilik kos.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.