"Karena yang namanya perguruan pasti membutuhkan kejuaraan berkualitas untuk diikuti atletnya. Sehingga bila ada kejuaraan karate berkualitas di Medan atau di Sumut, maka semua perguruan, termasuk Shindoka Sumut tidak harus banting tulang mengejar berbagai turnamen bertaraf nasional yang mesti mengusahakan biaya besar agar bisa diikuti bahkan hingga ke luar negeri,"ujarnya.
Sensei Zul pun turut prihatin dan menyesalkan batalnya Sister City Cup II yang direncanakan digelar di Kota Medan.
"Jadi wajar saja banyak perguruan di Medan yang merasa prihatin Sister City Cup II dibatakan oleh panitia. Kami dengar informasi penyebabnya proposal pelaksanaannya tidak disetujui oleh FORKI Medan dan FORKI Sumut. Itu tentu sangat kita sayangkan. Masyarakat karate tak bisa menerima alasan kedua belah pihak. Namun kita berharap tahun depan, dua kejuaraan karate, yaitu Kejuaraan Karate IMT-GT dan Sister City bisa diselenggarakan secara regional, nasional bahkan internasional. Bila semua pihak berkolaborasi pasti kejuaraan karate bergengsi seperti yang sering kita ikuti di Malaysia, Singapura dan Thailand pun bisa kita wujudkan di Kota Medan," pungkasnya.
(Cr29/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.