Banjir Bandang di Humbahas
DAFTAR Nama Korban Longsor dan Banjir Bandang di Humbahas, 12 Orang Dinyatakan Hilang
Akibat musibah ini, dilaporkan ada 12 warga dinyatakan hilang dan 35 rumah rusak berat diterjang banjir dan longsor.
12. Efa Purba, Pr, 22 Tahun, Simangulampe ( belum ditemukan )
Dari ke 12 nama itu, satu orang atas nama br Lubis sudah berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Korban ditemukan oleh petugas di danau berjarak sekitar 500 meter dari lokasi banjir bandang.
Korban saat ini telah dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas terdekat dan diserahkan kepada pihak keluarga.
Sebelumnya, 12 orang dilaporkan hilang setelah banjir bandang dan tanah longsor di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Jumat (01/12/2023) malam sekira Pukul 21.30 WIB.
Untuk mencari keberadaan korban, tim Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional Medan dan gabungan menggunakan drone atau kamera berteknologi infra merah guna mendeteksi korban yang diduga tertimbun longsor.
Kamera ini nantinya akan berpatroli melalui udara yang dikendalikan oleh operator. Ketika melihat sesuatu yang terdeteksi oleh infra merah maka akan dicek lebih dekat untuk memastikan apakah objek tersebut korban.
"Untuk memaksimalkan pencarian, Pos SAR Parapat Danau Toba juga mengerahkan satu unit drone yang dilengkapi teknologi pembaca thermal untuk melakukan pencarian melalui udara,"kata kepala Basarnas Medan, Budiono, Sabtu (2/12/2023).

Longsor dan banjir bandang di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Humbahas yang menyebabkan 11 warga hilang dan 35 rumah rusak berat diduga merupakan likuifaksi tanah.
Hal ini diungkapkan oleh Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor, dalam keterangannya.
Katanya, untuk mengetahui penyebab pasti akan diteliti lebih lanjut apa yang menyebabkan longsor disertai bebatuan berukuran besar menerjang pemukiman warga.
Dikutip dari laman Geologi Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, secara harfiah dalam ilmu geologi rekayasa, liquifaksi didefinisikan sebagai proses transformasi tanah berbutir kasar dari keadaan padat (solid) menjadi keadaan cair (liquid) akibat dari peningkatan tekanan hidrostatik karena adanya beban siklik yang cukup tinggi secara tiba-tiba.
"Sebelum diteliti lebih lanjut. Diperkirakan bencana ini disebabkan liquifaksi tanah,"kata Dosmar, Sabtu (2/12/2023).
Diketahui, bencana alam banjir bandang dan longsor terjadi di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Jumat (01/12/2023) malam sekira Pukul 21.30 WIB.
Dari informasi yang didapat, sejak Jumat (1/12/2023) wilayah tersebut terus diguyur hujan lebat. Sehingga pada pukul 21:30 WIB tiba-tiba banjir bandang disertai longsor.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.