Banjir Bandang di Humbahas
DAFTAR Nama Korban Longsor dan Banjir Bandang di Humbahas, 12 Orang Dinyatakan Hilang
Akibat musibah ini, dilaporkan ada 12 warga dinyatakan hilang dan 35 rumah rusak berat diterjang banjir dan longsor.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Longsor dan banjir bandang melanda kawasan Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Humbahas.
Akibat musibah ini, dilaporkan ada 12 warga dinyatakan hilang dan 35 rumah rusak berat diterjang banjir dan longsor.

Dikutip dari akun Instagram Basarnas Medan, saat ini petugas masih berupaya melakukan pencarian terhadap korban yang masih hilang.
Berikut nama-nama korban dari Basarnas Medan :
1. Lian Lubis, Pr, 19 Tahun, Porsea, Karyawan hotel Senior ( Telah ditemukan Meninggal Dunia )
2. Sartika Simanjuntak, Pr, 19 Tahun, Tigalingga, Karyawan hotel Senior ( belum ditemukan )
3. Ceria Banjarnahor, Pr, 25 Tahun, Pollung, Karyawan hotel Senior ( belum ditemukan )
4. OP. Oge, Pr, 82 Tahun, Balige, Hotel Senior ( belum ditemukan )
5. Juni Silaban, Pr, 10 Tahun, Des Simangulampe ( belum ditemukan )
6. Natan Siregar, Lk, 8 Tahun, Desa Simangulampe ( belum ditemukan )
7. Lasroha Manullang, Pr, 40 Tahun, Simangulampe ( belum ditemukan )
8. OP. Eva Sinambela, Pr, 75 Tahun, Simangulampe ( belum ditemukan )
9. OP. Pebri/Pintar Simanullang, Lk, 70 Tahun, Simangulampe ( belum ditemukan )
10. Desmah Sihombing, Lk, 50 Tahun, Simangulampe ( belum ditemukan )
11. Dino Silaban, Lk, 6 Tahun, Simangulampe ( belum ditemukan )
12. Efa Purba, Pr, 22 Tahun, Simangulampe ( belum ditemukan )
Dari ke 12 nama itu, satu orang atas nama br Lubis sudah berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Korban ditemukan oleh petugas di danau berjarak sekitar 500 meter dari lokasi banjir bandang.
Korban saat ini telah dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas terdekat dan diserahkan kepada pihak keluarga.
Sebelumnya, 12 orang dilaporkan hilang setelah banjir bandang dan tanah longsor di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Jumat (01/12/2023) malam sekira Pukul 21.30 WIB.
Untuk mencari keberadaan korban, tim Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional Medan dan gabungan menggunakan drone atau kamera berteknologi infra merah guna mendeteksi korban yang diduga tertimbun longsor.
Kamera ini nantinya akan berpatroli melalui udara yang dikendalikan oleh operator. Ketika melihat sesuatu yang terdeteksi oleh infra merah maka akan dicek lebih dekat untuk memastikan apakah objek tersebut korban.
"Untuk memaksimalkan pencarian, Pos SAR Parapat Danau Toba juga mengerahkan satu unit drone yang dilengkapi teknologi pembaca thermal untuk melakukan pencarian melalui udara,"kata kepala Basarnas Medan, Budiono, Sabtu (2/12/2023).

Longsor dan banjir bandang di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Humbahas yang menyebabkan 11 warga hilang dan 35 rumah rusak berat diduga merupakan likuifaksi tanah.
Hal ini diungkapkan oleh Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor, dalam keterangannya.
Katanya, untuk mengetahui penyebab pasti akan diteliti lebih lanjut apa yang menyebabkan longsor disertai bebatuan berukuran besar menerjang pemukiman warga.
Dikutip dari laman Geologi Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, secara harfiah dalam ilmu geologi rekayasa, liquifaksi didefinisikan sebagai proses transformasi tanah berbutir kasar dari keadaan padat (solid) menjadi keadaan cair (liquid) akibat dari peningkatan tekanan hidrostatik karena adanya beban siklik yang cukup tinggi secara tiba-tiba.
"Sebelum diteliti lebih lanjut. Diperkirakan bencana ini disebabkan liquifaksi tanah,"kata Dosmar, Sabtu (2/12/2023).
Diketahui, bencana alam banjir bandang dan longsor terjadi di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Jumat (01/12/2023) malam sekira Pukul 21.30 WIB.
Dari informasi yang didapat, sejak Jumat (1/12/2023) wilayah tersebut terus diguyur hujan lebat. Sehingga pada pukul 21:30 WIB tiba-tiba banjir bandang disertai longsor.
Akibat peristiwa ini sebanyak 140 warga selamat tapi rumahnya rusak parah terpaksa mengungsi.

Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) Dosmar Banjarnahor mengatakan korban diungsikan ke dua posko yakni kantor Camat Baktiraja sebanyak 80 orang dan di gedung serbaguna HKBP Simangulanpe sebanyak 60 orang.
"Para pengungsi ditempatkan di kantor camat Baktiraja 80 orang dan gedung serbaguna HKBP Simangulanpe 60 orang,"kata Bupati Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor, Sabtu (2/12/2023) sore.
Dari data yang diperoleh pemerintah, sebanyak 35 rumah rusak berat akibat longsor dan banjir bandang yang disertai bebatuan berukuran besar.
Sebanyak 11 warga hingga kini belum berhasil ditemukan diduga tertimbun longsor. Sementara satu warga berjenis kelamin perempuan Boru Lubis ditemukan di Danau Toba siang tadi berjarak 500 meter dari lokasi kejadian.
"Bencana alam di Desa Simangulampe menyebabkan 35 rumah rusak berat."
Sampai saat ini pemerintah Kabupaten Humbahas, tim SAR gabungan dari TNI-POLRI masih terus mencari keberadaan para korban.
Dua ekskavator, dan sejumlah alat berat lainnya juga terus membersihkan sisa material.
Sementara untuk para korban terdampak, pemerintah menyiapkan kebutuhan sandang dan pangan sembari tempat tinggal mereka direhabilitasi.
"Untuk korban, penduduk yang selamat telah disediakan penampungan sementara dengan menyediakan kebutuhan pangan dan sandang menunggu proses normalisasi dan rehabilitasi selesai dilaksanakan,"ungkap Bupati.
(Cr11/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.