Viral Medsos

CALEG Ini Sudah 8 Kali Bobol Toko dan Rumah, Ternyata Maling Spesialis, Bukan untuk Biaya Kampanya

Calon legislatif (caleg) ini terungkap sudah 8 kali bobol toko dan rumah warga, ternyata maling spesialis, namun bukan untuk biaya kampanya.

Editor: AbdiTumanggor
ISTIMEWA - KOMPAS.COM/Muhlis Al Alawi
Penyidik Satreskrim Polres Madiun memeriksa ADK (35), seorang caleg DPRD Kabupaten Madiun dari partai politik tertentu lantaran terlibat kasus pembobolan toko di lima kabupaten di Jawa Timur, Jumat (1/12/2023). (ISTIMEWA - KOMPAS.COM/Muhlis Al Alawi) 

"Dua pelaku inisial ADK warga Madiun dan BP asal Jombang. Kemudian satu pelaku berstatus DPO inisial TB," ujar AKP Magribi dalam keterangannya yang dikutip, Senin (4/12/2023).

ADK sendiri ditangkap di kediamannya yang berada di Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun.

Atas perbuatannya ini, ADK dan rekan-rekannya dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, yang ancaman hukumannya paling lama sembilan tahun penjara.

ADK merupakan salah satu dari komplotan spesialis pembobol toko dan rumah kosong.

Ia, bersama dengan residivis berinisial BP dan satu orang lainnya yang masih buron, membobol toko di berbagai wilayah di Jawa Timur.

caleg di madiun jadi maling spesialis
Penyidik Satreskrim Polres Madiun memeriksa ADK (35), seorang caleg DPRD Kabupaten Madiun dari partai politik tertentu lantaran terlibat kasus pembobolan toko di lima kabupaten di Jawa Timur, Jumat (1/12/2023). (ISTIMEWA - KOMPAS.COM/Muhlis Al Alawi)

Setidaknya ada lima kabupaten yang pernah dibobol komplotan tersebut, yaitu Madiun, Ponorogo, Ngawi, Magetan, dan Nganjuk.

Saat beraksi, komplotan ini berbagi peran, BP bertugas sebagai eksekutor, sedangkan ADK dan satu pelaku lain bergantian menjadi sopir.

"Jadi, setelah BP mengambil barang berharga dan uang dari toko yang dibobol, kemudian tersangka ADK bersama satu DPO menjemputnya," kata Magribi.

Setelah ditelusuri pihak kepolisian, ternyata mobil yang digunakan komplotan ADK ini merupakan mobil rentalan.

Soal motif pelaku, Magribi menjelaskan bahwa mereka membobol toko untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Tidak (untuk biaya kampanye dan pencalegan)," jelasnya.

Dia mengatakan, dalam kasus ini, polisi hanya mengusut keterlibatan ADK dalam pembobolan toko.

"Kalau soal bisa nyaleg, kami tidak mengetahui. Namun yang jelas, dalam perkara ini tersangka ADK ini terlibat komplotan pembobolan banyak toko di lima kabupaten," tandasnya.

Sebelum akhirnya ditangkap polisi, ADK dan komplotannya sudah beraksi sejak tahun 2019.

Aksi terakhirnya yaitu yang terekam di CCTV sebuah toko di Madiun pada Kamis lalu.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved