Atlet Wushu

Kisah Mahasiswa Unimed Rosa Beatrice Raih Perunggu di Ajang Wushu Dunia, Berlatih sejak Kelas 3 SMP

Perjuangan dan kegigihan Rosa Beatrice berlatih selama bertahun-tahun kini membuahkan hasil.

Dok. Humas Unimed
Rosa Beatrice (kiri) mahasiswa Unimed yang berhasil meraih juara dalam ajang Wushu Dunia. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Perjuangan dan kegigihan Rosa Beatrice berlatih selama bertahun-tahun kini membuahkan hasil.

Dengan rasa bahagia, mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (Unimed) ini berhasil membawa pulang perunggu dalam ajang Wushu Dunia.

Dirinya baru-baru ini berhasil meraih medali Perunggu pada ajang 16th World Wushu Championship 2023 di Dallas, USA.

Acara berskala internasional itu diselenggarakan langsung oleh Federasi Wushu Internasional (IWUF) yang diikuti oleh 1.200 - 1.500 peserta dari 80 negara.

Rosa sendiri telah mengenal seni bela diri yang berasal dari Tiongkok ini sejak dirinya duduk di bangku kelas 3 SMP.

"Saya kenal dengan seni bela diri wushu dari kakak senior saya di perguruan kungfu. Terus beliau mengajak saya latihan dan ikut bertanding, soalnya ada kelas wushu yang kosong pada saat itu," ujar Rosa.

Gadis 19 tahun asal Samosir itu menjelaskan, baginya wushu adalah wadah untuk berkembang dan menemukan jati diri.

"Semenjak pertandingan pertama saya, saya memiliki motivasi akan berkembang di wushu, dan didukung juga oleh kedua orang tua, pelatih, bahkan saudara-saudara saya. Syukurnya peminat wushu di Indonesia lambat laun sudah semakin banyak," ucapnya.

Sederet prestasi telah diukir Rosa pada cabang olahraga wushu. Ia pernah menjadi juara 2 di kejuaraan wushu daerah pada 2018, kemudian menjadi juara 1 di open turnamen STOK Binaguna tahun 2020, mendapat juara 1 di kejuaraan nasional yang diselenggarakan di Jakarta dan Semarang, bahkan dirinya pernah mendapat medali emas di SEA Games Kamboja.

Kini, setelah berhasil membawa pulang perunggu di ajang kejuaraan dunia, Rosa telah melengkapi koleksi kejuaraan di tiap tingkatan kejuaraan.

Semangat Rosa dalam berlatih menjadi langkah awal kesuksesannya. Bahkan Rosa mengatakan jika dirinya setiap hari dua kali latihan, yakni pagi dan sore.

"Saya telah melakukan persiapan dari jauh-jauh hari, apalagi di Asean Games kelas yang saya tekuni tidak ada, jadi saya makin semangat untuk menyambut kejuaraan dunia. Sangat besar sebenarnya harapan saya untuk bisa mendapatkan medali emas. Tapi mungkin tahun ini rezekinya mendapatkan perunggu," tuturnya.

Berhasil membawa pulang gelar di kejuaraan dunia adalah impian Rosa sejak dulu. Dirinya merasa sangat senang karena berhasil naik podium di samping banyaknya peserta yang ikut, serta ketatnya persaingan.

"Saya akan lebih berusaha ke depannya untuk memberikan hasil yang terbaik dan bisa berdiri di podium tertinggi. Saya berharap dapat berkembang di wushu dan terus memberikan hasil maksimal untuk Indonesia," kata gadis yang tak mau melewatkan momentum berlatih itu.

Rosa mengatakan jika dirinya belajar sangat banyak dari kejuaraan dunia. Di sana ia dapat berjumpa dengan banyak lawan dari berbagai negara yang juga memiliki semangat juang tinggi sekaligus sangat tangguh. Karena umurnya yang masih muda, Rosa mengaku selalu bersemangat dan energik.

"Buat anak muda, ayo berani mencoba dan lebih giat berlatih. Kalau pelatih kita marah di tempat latihan, toh, itu yang terbaik buat kita bukan? Semoga juga dalam hal ini teman-teman yang mau menjadi atlet dimudahkan oleh pemerintah dan difasilitasi alat-alat serta suplemennya," pungkasnya.

(cr26/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved