Viral Medsos

METERAN BARU PLN - Meteran Listrik Konvensional Diganti dengan Smart Meter AMI, Apa Bedanya?

Perusahaan Listrik Negara (PLN) pastikan semua gratis penggantian meteran listrik konvensional menjadi smart meter AMI.

Editor: AbdiTumanggor
ilustrasi/kompas.com
PT PLN (Persero) membenarkan akan mengganti semua meteran listrik konvensional dengan smart meter berbasis advanced metering infrastructure atau AMI. (ilustrasi/kompas.com) 

Sistem ini juga memungkinkan para pelanggan untuk mengetahui profil penggunaan energi listrik sekaligus tagihan listrik berjalan.

Nantinya, tak perlu menunggu tagihan di akhir bulan, pelanggan sudah dapat menghitung energi listrik secara mandiri melalui aplikasi PLN Mobile.

Tak sampai di situ, Darmawan menuturkan, penggantian meteran konvensional ke smart meter AMI ini merupakan lanjutan digitalisasi dari sisi hilir.

Pasalnya, PLN telah melakukan berbagai langkah digitalisasi mulai dari pembangkit, jaringan transmisi, serta distribusi.

Apalagi, kapasitas pembangkit energi terbarukan ke depan akan semakin tumbuh seiring dengan agenda transisi energi.

Menurut Darmawan, pembangkit dari energi yang bergantung pada cuaca perlu pengendalian secara digital dan otomatis agar tidak berdampak pada keandalan pasokan listrik.

"Sehingga smart meter AMI ini menjadi bagian dari akselerasi transisi energi," ujarnya.

Penggantian smart meter AMI tidak dipungut biaya

Darmawan memastikan, penggantian kWh meter konvensional ke smart meter AMI tidak akan membebani pelanggan alias gratis.

Dalam penerapan smart meter AMI, perusahaan pelat merah ini juga memastikan akan mengedepankan keamanan data pelanggan.

"Kami bisa menjamin untuk keamanan data pelanggan, karena ini memang kami kelola sendiri melalui subholding kami, yaitu PLN Icon Plus," kata Darmawan.

Sementara itu, berdasarkan catatan PLN hingga Oktober 2023, smart meter AMI telah diterapkan di delapan provinsi, meliputi:

  • Sumatera Utara: 41.821 (100 persen)
  • Banten: 138.733 (100 persen)
  • Jakarta Raya: 175.100 (100 persen)
  • Jawa Barat: 126.926 (100 persen)
  • Jawa Tengah: 52.071 (100 persen)
  • Jawa Timur: 81.750 (100 persen)
  • Sulawesi Selatan Tenggara dan Barat: 55.501 (100 persen)
  • Bali: 476.422 (86,88 persen).

"Hanya dalam waktu empat bulan PLN telah berhasil mengganti lebih dari 1 juta Kwh smart meter untuk pelanggan kami," ungkapnya.

Fungsi dan kelebihan smart meter AMI

Dikutip dari Kompas.com, Jumat (16/6/2023), berikut sejumlah fungsi smart meter AMI yang akan dipasang di setiap rumah pelanggan PLN:

  • Melakukan pencatatan otomatis pemakaian pelanggan
  • Otomasi penutupan operasi pelanggan jika pelanggan melakukan penunggakan
  • Integrasi dengan system billing dan payment PLN dan PGN
  • Deteksi dini jika terjadi ketidakwajaran pemakaian pelanggan
  • Sistem monitoring pemakaian pelanggan
  • Mendukung bisnis perusahaan untuk pelanggan prabayar dan pascabayar.

Pengganti meteran listrik konvensional ini juga tercatat memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Tidak perlu dilakukan pencatatan manual pelanggan
  • Data pengukuran pelanggan lebih valid dan dapat dipantau secara real-time
  • Tidak ada tunggakan tagihan pelanggan
  • Mengurangi biaya operasi aktivasi dan deaktivasi pelanggan dengan teknologi buka tutup secara otomatis
  • Mendukung pencatatan pendapatan perusahaan untuk pelanggan pascabayar secara cash based, bukan estimasi pemakaian
  • Mempermudah pelanggan dalam monitoring konsumsi pemakaian sehingga pelanggan bisa melakukan efisiensi listrik.

Apa Itu smart meter AMI?

Penerapan smart meter AMI ini setelah Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan State Grid Corporate of China (SGCC) menandatangani kontrak kerja sama Pengadaan Managed Services (Sewa Beli) Advance Metering Infrastructure (AMI).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved