Berita Sumut
Dialog Kerukunan Beragama di Siantar, Ingatkan Politik Identitas Beri Efek Multiplier Negatif
Dialog ini menjadi ajang untuk saling menjaga persatuan di tengah Isu-isu yang mungkin dihembuskan orang tak bertanggung jawab.
Penulis: Alija Magribi |
Dialog Kerukunan Beragama di Siantar, Ingatkan Politik Identitas Beri Efek Multiplier Negatif
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Dialog Kerukunan Umat Beragama Menyongsong Pemilu Damai 2024 Kota Pematang Siantar digelar oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pematang Siantar di Convention Hall Siantar Hotel Lantai II, Jalan WR Supratman, Rabu (13/12/2023).
Dialog ini menjadi ajang untuk saling menjaga persatuan di tengah Isu-isu yang mungkin dihembuskan orang tak bertanggung jawab.
Dalam dialog ini, Wali Kota Pematang Siantar Susanti Dewayani menyampaikan bahwa para pemuka agama memiliki peran kunci dalam meredam potensi perpecahan dan memastikan kampanye dilakukan secara positif guna menciptakan Pemilu damai.
"Kerukunan beragama memiliki peranan krusial dalam menjaga stabilitas dan kedamaian di tengah masyarakat Kota Pematang Siantar yang beragam," katanya.
Hubungan antar umat beragama, kata Susanti harus didasari toleransi, saling pengertian, dan saling menghormati menjadi pondasi penting untuk menciptakan suasana yang kondusif. Faktor kunci dalam mencapai kerukunan tersebut adalah sikap dan perilaku umat beragama, serta kebijakan pemerintah yang mendukung kerukunan.
"Penting untuk dipahami kerukunan antar umat beragama bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab bersama, termasuk pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat," kata dr Susanti.
Lebih lanjut dikatakan dr Susanti, demokrasi dan kerukunan antarumat beragama adalah dua sisi mata uang. Meskipun berbeda, keduanya tidak bisa dipisahkan karena memiliki nilai yang sama dan sebanding, serta saling melengkapi.
Salah satu tahapan Pemilu yang rentan menimbulkan konflik, lanjutnya, adalah masa kampanye. Politik identitas yang jika digunakan dalam kampanye memiliki efek multiplier, dapat merusak stabilitas.
Oleh karena itu, para tokoh agama memiliki peran kunci dalam meredam potensi perpecahan dan memastikan kampanye dilakukan secara positif, menjauhi kampanye jahat, hitam, dan provokatif.
Melalui dialog tersebut, Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar, tokoh agama dan masyarakat dapat saling berkomunikasi, memahami perbedaan, dan mencari solusi bersama. Dengan demikian, dapat menjaga kerukunan umat beragama sebagai pondasi kokoh bagi demokrasi yang aman dan damai, terutama dalam menyongsong Pemilu 2024.
Sebelumnya, Ketua FKUB Kota Pematang Siantar HM Ali Lubis diwakili Pdt Dr Yando Napitupulu dalam sambutannya mengatakan, sebentar lagi masyarakat Indonesia menggunakan hak suara di bilik suara saat Pemilu.
Salah satu unsur terpenting dalam Pemilu, yakni menghargai dan menghormati perbedaan, termasuk perbedaan pilihan. Maka dalam hal ini, peran tokoh agama sangat penting.
"Kita jaga kerukunan dan kekondusifan Kota Pematang Siantar. Apalagi kita pernah mendapat predikat sebagai Kota Toleran. Semoga setelah Pemilu 2024, predikat Kota Toleran bisa kita raih kembali," harapnya.
Hadir sebagai narasumber: Ketua FKUB Kota Pematang Siantar yang juga Ketua MUI Kota Pematang Siantar Drs HM Ali Lubis, tokoh agama Buddha Chandra, tokoh agama Hindu Pdt Mithun, tokoh agama Protestan Pdt Ardenias Tarigan, dan tokoh agama Katolik Simamora.
(alj/tribun-medan.com)
BABAK BARU Kasus Korupsi Perbaikan Jalan di Batubara, Kejaksaan Menahan 4 Orang |
![]() |
---|
Atur Lalin di Tengah Aksi Demo, Kanit Lantas Ipda Sandro Panjaitan Ditabrak Truk Bermuatan Ganja |
![]() |
---|
Daftar 10 Sekolah dengan Prestasi Terbanyak Versi Puspresnas, SMA Unggul Del Sumut Posisi 6 |
![]() |
---|
DAFTAR Jalan Tol di Sumut yang Diskon Tarif 20 Persen, Berlaku Mulai Hari Ini |
![]() |
---|
Mulai Jumat Ada Diskon 20 Persen di 5 Ruas Jalan Tol Sumut, Berikut Daftarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.