Berita Viral
Potong Jari di Depan Calon Mempelai Wanita, Pembunuh Calon Pengantin di Palembang: Bukti Cinta
Dani juga menceritakan ia sempat membuktikan cintanya kepada Agusvita. Ia memotong jari kelingkingnya di depan istri sirinya tersebut.
TRIBUN-MEDAN.com - Pembunuh calon pengantin di Palembang pernah memotong jarinya di depan calon mempelai wanita.
Ia mengatakan hal itu sebagai bukti cinta untuk pujaan hatinya itu.
Petaka pernikahan dan dugaan poliandri di Palembang.
Sosok pelaku adalah Dani (30). Dani nekat habisi nyawa Farid (30).

Dani saat itu hanya bisa tersenyum saat perkara digelar Kapolrestabes, Palembang, Kombes Pol Haryo Sugihartono didampingi Kasat Reskrim, AKBP Haris Dinzah, Sabtu (16/12/2023) siang.
Dani mengaku sebagai suami ke 3 Agusvita dan status pernikahan nikah siri.
Ia mengaku nekat melakukan pembunuhan terhadap korban lantaran sempat ditantang korban.
"Saya ditantang korban pak. Saya juga sudah puas menghindar. Namun setelah dua kali saya terpanggil untuk menghabisi nyawa korban," katanya sambil menahan sakit lantaran dihadiahi petugas timah panas di kaki kirinya.
Baca juga: VIRAL Ulah Penumpang Perempuan Tantrum Bikin Panik Ojol, Polisi Turun Tangan: Ngambek Sama Pacar
Dikatakan Dani, pada saat kejadian Jumat (15/12/2023) saat itu dirinya memang sedang berjalan di Pasar 2 Ulu Palembang.
Lalu awalnya ia bertemu dengan adik mantan Istirinya.
"Awal saya bertemu di pasar dengan adik korban. Namun saya tidak berpikir bahwa Farid ini ada di pasar," bebernya.
Lalu, melihat Dani, adik Agusvita ini pun terlihat gugup dan langsung menemui kakaknya untuk memberi tahukan Agusvita.

"Ketika adiknya ketemu saya. Spontan seperti ketakutan, lalu saya melihat Agusvita bersamaan korban Farid. Namun sempat hilang arah (tak terlihat). Nah pas deket rumah kontrakan waktu mereka pulang. Saat itu berpapasan, saat itu pula saat langsung tikam," katanya.
Lebih jauh Dani menuturkan, dirinya tinggal dengan Agusvita hampir satu tahun terakhir.
"2 tahun pak sudah nikah siri dan ngontrak di sana 1 tahunan ini. Dan 4 bulan lalu, saya diusir lantaran tidak ada pekerjaan. Jujur pak sehari hari saya bekerja bangunan, dan bahkan tidak ada pekerjaan saya mencari barang bekas," akunya.
Baca juga: Ogah Bayar Treatment Hampir Sejuta, Bule Ribut dengan Pegawai Salon di Bali, Kini Diburu Polisi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.