Berita Medan
BPJS Ketenagakerjaan Adakan Sosialisasi, Dorong PMI Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Jaminan Sosial
Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mengadakan sosialisasi untuk mendorong calon Pekerja Migran Indonesia (PMI)
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mengadakan sosialisasi untuk mendorong calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya jaminan sosial.
"Upaya yang dilakukan diantaranya sosialisasi perubahan manfaat Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 4 Tahun 2023 Tentang Jaminan Sosial Pekerja Migran Indonesia, dan menghadirkan aplikasi JMO ," ujar Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, Roswita Nilakurnia, saat ditemui di acara sosialisasi Sehari Bersama Pekerja Migran Indonesia, Minggu (17/12/2023).
Ia menjelaskan, sosialisasi dilakukan juga dalam rangka merayakan Hari Migran Internasional, sekaligus juga bersama dengan adan rencana pemberangkatan beberapa PMI sesuai dengan jadwal.
“Kita mengajak teman-teman yang calon PMI, yang akan berangkat, berkumpul di sini untuk kita lakukan sosialisasi, sekalian melaunching fitur-fitur terbaru dalam JMO,” jelasnya.
Ia menuturkan, tujuannyauntuk kemudahan layanan bagi PMI. Antara lain, pendaftaran bisa langsung lewat Aplikasi JMO.
"Kemudian, untuk klaim, pembukaan rekening langsung, yang saat ini BPJS Ketenagakerjaan baru membuka kerja sama dengan BRI. Ke depan dengan bank-bank lain.
Terakhir, yang paling penting adalah klick to call. Fitur yang disediakan bagi pengguna untuk bertanya langsung mengenai informasi kepada kontak center kita tanpa biaya,” terangnya," tuturnya.
Ia mengungkapkan, walaupun tidak langsung, secara berkala yaitu Desember 2023 sampai Januari 2024, calon PMI yang berkumpul dalam kegiatan sosialisasi ini sekitar 450 orang.
“Negara tujuannya Malaysia, Jepang, dan ada juga Jerman. Saat ini pekerjaan rumah besar mengenai jumlah PMI yang sudah tercover BPJS Ketenagakerjaan, dan gap-nya juga masih tinggi," ungkapnya.
Diungkapkannya, tantangan saat ini banyak PMI sudah keburu berangkat berada di negara tujuan bekerja.
Dengan adanya Japlikasi JMO, diharapkan PMI yang sudah berada di negara tujuan bekerja bisa langsung mendaftarkan melalui kanal digital.
“Caranya adalah, kita mulai dari setiap pemberangkatan, kita mulai lakukan sosialisasi, sehingga mereka bisa mendownload, utama bisa membuka rekening perbankan, karena itu salah satu hambatan untuk membayar klaim di negara penempatan tanpa harus nunggu pulang dulu, dan juga pembayaran dari negara penempatan melalui kanal digital,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumut, Abdul Haris Lubis mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumut, akan sangat mendukung dan terus mendorong untuk meningkatnya perlindungan kepada PMI.
"Walaupun masih banyak masalah, tapi kita sangat mendukung dan mendorong agar bagaimana terus ditingkatkan perlindungan kepada PMI. Saat ini tidak boleh lagi ada yang berangkat kalau tidak terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Itu sudah menjadi mandatori,” ujarnya.
Ke depan, ia mengungkapkan, jumlah PMI yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan diharapkan akan terus bertambah.
(Cr26/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.