Banjir dan Longsor di Simangulampe

17 Hari Berlalu, Polisi Belum Berhasil Ungkap Dugaan Perambahan Hutan Penyebab Longsor Humbahas

Polda Sumut belum berhasil mengungkap penyebab longsor dan banjir bandang di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/MAURITS PARDOSI
Suasana Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan pascabanjir bandang dan longsor beberapa waktu lalu. Pencarian terus dilakukan oleh pihak terkait. Kini, pencarian telah dihentikan, 2 dari 12 korban hilang telah ditemukan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polda Sumut belum berhasil mengungkap penyebab longsor dan banjir bandang di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan yang menyebabkan 12 korban hingga.

Memasuki hari ke 17 hari setelah kejadian, Polisi mengaku masih terus menyelidiki dugaan perambahan hutan yang diduga pemicu bencana alam tersebut.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, Polisi dan pemerintah daerah terus melakukan rangkaian penyelidikan.

"Iya. Semuanya dalam penyelidikan,"kata Kombes Hadi Wahyudi, Senin (18/12/2023).

Diketahui, baik PJ Gubernur Sumut Hassanudin, Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor dan Dinas Lingkungan Hidup Sumut menyatakan adanya dugaan perambahan hutan di Humbahas.

Perambahan hutan inilah yang diduga penyebab longsor dan banjir bandang yang melanda wilayah tersebut.

Kepala Dinas LHK Sumut, Yuliani Siregar mengatakan saat ini tengah dilakukan upaya proses hukum berkordinasi dengan Polda Sumut dan Polres Humbahas.

"Saat ini, lagi proses penyelidikan terkait masalah adanya di hulu, dari pada lokasi banjir. Adanya penebangan di area lain yang masuk dalam kawasan hutan," ujar Yuliani, Rabu (6/12/2023).

Diketahui, banjir bandang dan longsor terjadi di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Jumat (01/12/2023) malam sekira Pukul 21.30 WIB.

Sebanyak 12 orang sempat dilaporkan hilang tertimbun longsor. Namun, 2 korban berhasil ditemukan dan 10 lainnya masih hilang.

Longsor bukan hanya lumpur, melainkan batu alam berukuran besar menerjang pemukiman warga.

(Cr25/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved