Banjir dan Longsor di Simangulampe
Pencarian Korban Hilang di Desa Simangulampe Dihentikan, 10 Korban Hilang Belum Ditemukan
Dalam pencarian yang berlangsung selama 14 hari, korban hilang yang ditemukan sebanyak 2 orang. Kini, pencarian sudah dihentikan.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, DOLOKSANGGUL - Pencarian korban hilang dalam peristiwa banjir bandang dan longsor di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan dihentikan.
Dalam pencarian yang berlangsung selama 14 hari, korban hilang yang ditemukan sebanyak 2 orang.
Diinformasikan sebelumnya, ada 12 orang yang dinyatakan hilang dalam kejadian tersebut. Artinya, hingga pencarian diberhentikan, 10 orang korban hilang belum ditemukan.
Kepala Kantor SAR Medan Budiono menjelaskan, pihaknya bersama stakeholder terkait telah melakukan pencarian selama 16 hari.
"Kalau kita kan telah melakukan pencarian selama 16 hari yang didalamnya sudah dua kali penambahan waktu. Lalu dilanjutkan oleh pemda. Kami juga tetap standbykan di sana, tidak langsung kami tarik semua pasukan kemarin," ujar Budiono, Minggu (17/12/2023).
Selama pencarian di lokasi, seluruh pihak berupaya membersihkan sekaligus mencari korban hilang. Belasan unit alat berat dikerahkan dalam pencarian korban hilang. Selain itu, koordinasi dengan keluarga korban juga dilakukan untuk menggali informasi potensi lokasi terakhir korban.
Amatan tribun-medan.com di lokasi, material bebatuan berukuran relatif besar penuhi lokasi terdampak. Selain material bebatuan, lumpur serta gelondongan kayu pun ditemukan pada lokasi terdampak.
"Kalau soal tabur bunga, mungkin itu diselenggarakan oleh pemda. Kita tidak dapat undangan resmi mungkin. Mungkin udah kali ya. Pas, setelah hari ke-14 pencarian, kita berikan kembali ke pemda untuk melanjutkan. Walaupun demikian, sebagian personil masih kita berada di sana juga," ujarnya.
"Kalau sekarang, personil kita sudah kembali. Kita punya Pos SAR juga di Parapat, kalau dibutuhkan, kita tetap siaga," tuturnya.
Ia juga mengisahkan bagaimana kesulitan yang mereka temukan saat berada di lokasi. Alat berat yang berada di lokasi sebagian bertugas memecah materail bebatuan dan sebagian. lagi memindahkannya.
Awalnya, jalan utama di areal tersebut tertutup material batuan. Setelah beberapa hari evakuasi dan pencarian korban, jalanan tersebut bisa kembali dilalui. Selain menggunakan alat digital, pihaknya juga meminta pendapat dari masyarakat sekitar dan keluarga korban.
"Material bebatuan besar dan banyak sudah kita korek dan pindahkan dari prediksi potensi lokasi korban sudah kita lakukan. Kita juga minta petunjuk dari orang yang mengalami, keluarga yang mendapatkan informasi juga kita ikuti," ungkapnya.
Bahkan, pihaknya juga menyusuri perairan Danau Toba yang kemungkinan menjadi lokasi terseretnya korban hilang sesudah terbawa material. longsor dan banjir bandang tersebut.
"Kita juga perkuat pencarian di perairan Danau Toba. Kita sudah mengupayakannya sekuat tenaga," ungkapnya.
Ia meminta, warga sekitar yang kini masih berdiam di sekitar lokasi agar tetap waspada apalagi saat hujan lebat dalam waktu yang lama.
Terduga Perambah Hutan Penyebab Longsor di Humbahas Dikabarkan Ditangkap, Polisi Bungkam |
![]() |
---|
17 Hari Berlalu, Polisi Belum Berhasil Ungkap Dugaan Perambahan Hutan Penyebab Longsor Humbahas |
![]() |
---|
Anggota Komisi III RI Desak Kapolda Sumut Lakukan Investigasi terkait Longsor dan Banjir di Humbahas |
![]() |
---|
Pertamina Jamin Ketersediaan dan Distribusi BBM Aman di Humbahas setelah Banjir Bandang |
![]() |
---|
Kadis LHK Sumut Sebut Akan Segera Kunjungi Humbahas Selidiki Penyebab Banjir Bandang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.