Palak Pedagang untuk Beli Miras

Preman yang Cekcok dengan Pedagang Minta Uang Miras, Rupanya Sering Minta Jatah Tiap Bulan

Ia mengaku, sejak dirinya berjualan setahun yang lalu preman tersebut selalu mengutip pungutan liar sebanyak Rp 150 ribu tiap bulannya di lapak jualan

TRIBUN MEDAN/HO
Tangkap layar CCTV pedagang warung makan terlibat cekcok dengan preman yang minta uang untuk beli minuman keras. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Preman yang terlibat keributan dengan pedagang di sebuah rumah makan di Jalan Wahidin, Kota Medan, ternyata memang sudah sering bikin onar.

Menurut salah seorang pedagang berinisial D, preman bernama Doli Siregar itu memang sudah terkenal di kawasan itu sering melakukan pungutan liar kepada para pedagang.

Ia mengaku, sejak dirinya berjualan setahun yang lalu preman tersebut selalu mengutip pungutan liar sebanyak Rp 150 ribu tiap bulannya di lapak jualannya.

Katanya, modus pelaku ini melakukan pungutan liar dengan dalih untuk uang keamanan di berjualan.

"Kalau kami dimintai uang Rp 150 perbulan awalnya, di awal bulan November tahun 2022. Ada kwatansi nya," kata D kepada Tribun Medan, Selasa (19/12/2023).

Dia menyampaikan, saat ini dirinya sudah tidak pernah lagi memberikan uang kepada pelaku, lantaran tidak merasa tertipu dengan ulah preman tersebut.

"Awal buka dagangan di sini namanya saya pingin aman jadi saya kasih. Terus lama kelamaan, kok nggak betul jadi bulan 6 kemarin nggak saya kasih lagi," sebutnya.

"Waktu itu sempat ribut juga, tapi saya lawan. Ancamannya kalau nggak ngasih nggak di kasih jualan di sini, padahal apa hak dia kan," lanjutnya.

Lebih lanjut, ia pun berharap kepada pihak kepolisian agar bisa menertibkan aksi pungutan liar yang dilakukan oleh pelaku dan memberikan rasa aman kepada para pedagang yang berjualan di sana.

"Harapan kita semoga polisi bisa menangkap preman itu, biar kita aman cari makan di sini," ucapnya.

Terkait keresahan pedagang, tribun-medan sudah mengkonfirmasi Kapolsek Medan Timur Kompol Rona Tambunan, namun hingga berita ini dikirimkan ke redaksi, Rona belum memberikan keterangan.

Sebelumnya, Seorang pedagang terlibat keributan dengan preman, lantaran menolak memberikan uang keamanan.

Keributan ini pun sempat terekam kamera pengawas CCTV dan beredar di media sosial.

Amatan Tribun Medan, preman tersebut terlibat saling dorong dan nyaris baku hantam di tempat usahanya milik korban.

Beberapa orang juga terlihat mencoba memisahkan keduanya, agar berkelahi.

Informasi yang diperoleh, preman ini datang ke tempat usaha korban meminta uang untuk membeli minimum keras.

Menurut Rudi salah seorang warga, kejadian ini terjadi di sebuah warung makan yang terletak di Jalan Wahidin, Kota Medan, pada Minggu (17/12/2023) kemarin.

Ia menjelaskan, keributan tersebut terjadi lantaran preman tersebut datang ke rumah makan itu untuk meminta uang keamanan sebanyak Rp 50 ribu.

Namun, pemilik warung makan menolak untuk memberikannya sehingga terjadi keributan.

"Kejadiannya Minggu malam. Dia sering minta uang, sama kami juga sering ngutip-ngutip," kata Rudi kepada Tribun-medan, Selasa (19/12/2023).

Katanya, pelaku ini memang cukup meresahkan warga di sekitaran lantaran sering melakukan pungutan liar dengan dalih uang keamanan.

"Sama saya pertama dia minta Rp 50 ribu, beberapa kali saya kasih Rp 20 ribu diambil juga, tiap rumah di kutip perbulan sama dia," sebutnya.

Rudi menuturkan, para warga khususnya pedagang di sana ketakutan lantaran selalu diancam oleh preman tersebut.

"Kalau nggak di kasih dia ngancam-ngancam, maki-maki. Saya takutnya kalau nggak dikasih gembok di congkel dan di rusak," ucapnya.

Lebih lanjut, ia dan pedagang lainnya berharap kepada pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.

"Sudah cukup meresahkan, kalau bisa amanlah, kita udah kena pajak pembangunan dikutip uang lagi," ujarnya.

Terkait kejadian itu, tribun-medan masih berupaya mengkonfirmasi pihak kepolisian.


(cr11/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved