Palak Pedagang untuk Beli Miras

KRONOLOGI Preman Ngamuk Minta Jatah ke Pedagang Wahidin, Polisi di Mana? Warganet Geram: Borgol aja

Beginilah kronologi preman di Jalan Wahidin Medan ngamuk menyasar pedagang rumah makan hingga terjadi keributan

|
Editor: Salomo Tarigan
Tribun Medan/Alfiansyah
Pedagang terlibat keributan dengan preman, lantaran menolak memberikan uang keamanan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Beginilah kronologi preman di Jalan Wahidin Medan ngamuk menyasar pedagang rumah makan hingga terjadi keributan.

Sebelumnya kabar keributan  preman dengan pedangan ini viral di media sosial.

Pengakuan pedagang, para preman bukan saja sering berbuat onar tapi juga rutin mengutip 'jatah' semacam uang pungli.

Sampai akhirnya kekesalan pedangan ini meluap.

Seorang pedagang berinisial D, menceritakan awal kronologi peristiwa tersebut.

Baca juga: VIRAL Kelakuan Suami Pesta Mesum dengan Wanita Terekam CCTV, Istri Sibuk Rawat Anak ke RS

Preman bernama Doli Siregar itu memang sudah terkenal di kawasan itu sering melakukan pungutan liar kepada para pedagang.

Baca juga: Baru Resmi Menjabat, Kapolrestabes Blak-blakan Perlu Sosok Batman Tumpas Maraknya Kejahatan di Medan

Ia mengaku, sejak dirinya berjualan setahun yang lalu preman tersebut selalu mengutip pungutan liar sebanyak Rp 150 ribu tiap bulannya di lapak jualannya.

Katanya, modus pelaku ini melakukan pungutan liar dengan dalih untuk uang keamanan di berjualan.

Tangkap layar CCTV pedagang warung makan terlibat cekcok dengan preman yang minta uang untuk beli minuman keras.
Tangkap layar CCTV pedagang warung makan terlibat cekcok dengan preman yang minta uang untuk beli minuman keras. (TRIBUN MEDAN/HO)

"Kalau kami dimintai uang Rp 150 perbulan awalnya, di awal bulan November tahun 2022. Ada kwatansi nya," kata D kepada Tribun Medan, Selasa (19/12/2023).

Dia menyampaikan, saat ini dirinya sudah tidak pernah lagi memberikan uang kepada pelaku, lantaran tidak merasa tertipu dengan ulah preman tersebut.

Baca juga: Baru Resmi Menjabat, Kapolrestabes Blak-blakan Perlu Sosok Batman Tumpas Maraknya Kejahatan di Medan

.

"Awal buka dagangan di sini namanya saya pingin aman jadi saya kasih. Terus lama kelamaan, kok nggak betul jadi bulan 6 kemarin nggak saya kasih lagi," sebutnya.

"Waktu itu sempat ribut juga, tapi saya lawan. Ancamannya kalau nggak ngasih nggak di kasih jualan di sini, padahal apa hak dia kan," lanjutnya.

 

Lebih lanjut, ia pun berharap kepada pihak kepolisian agar bisa menertibkan aksi pungutan liar yang dilakukan oleh pelaku dan memberikan rasa aman kepada para pedagang yang berjualan di sana.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved