Palak Pedagang untuk Beli Miras

KRONOLOGI Preman Ngamuk Minta Jatah ke Pedagang Wahidin, Polisi di Mana? Warganet Geram: Borgol aja

Beginilah kronologi preman di Jalan Wahidin Medan ngamuk menyasar pedagang rumah makan hingga terjadi keributan

|
Editor: Salomo Tarigan
Tribun Medan/Alfiansyah
Pedagang terlibat keributan dengan preman, lantaran menolak memberikan uang keamanan. 

"Harapan kita semoga polisi bisa menangkap preman itu, biar kita aman cari makan di sini," ucapnya.

Terkait keresahan pedagang, tribun-medan sudah mengkonfirmasi Kapolsek Medan Timur Kompol Rona Tambunan, namun hingga berita ini dikirimkan ke redaksi, Rona belum memberikan keterangan.

Sebelumnya, Seorang pedagang terlibat keributan dengan preman, lantaran menolak memberikan uang keamanan.

Keributan ini pun sempat terekam kamera pengawas CCTV dan beredar di media sosial.

Amatan Tribun Medan, preman tersebut terlibat saling dorong dan nyaris baku hantam di tempat usahanya milik korban.

Beberapa orang juga terlihat mencoba memisahkan keduanya, agar berkelahi.

Informasi yang diperoleh, preman ini datang ke tempat usaha korban meminta uang untuk membeli minimum keras.

Menurut Rudi salah seorang warga, kejadian ini terjadi di sebuah warung makan yang terletak di Jalan Wahidin, Kota Medan, pada Minggu (17/12/2023) kemarin.

Ia menjelaskan, keributan tersebut terjadi lantaran preman tersebut datang ke rumah makan itu untuk meminta uang keamanan sebanyak Rp 50 ribu.

Namun, pemilik warung makan menolak untuk memberikannya sehingga terjadi keributan.

"Kejadiannya Minggu malam. Dia sering minta uang, sama kami juga sering ngutip-ngutip," kata Rudi kepada Tribun-medan, Selasa (19/12/2023).

Katanya, pelaku ini memang cukup meresahkan warga di sekitaran lantaran sering melakukan pungutan liar dengan dalih uang keamanan.

"Sama saya pertama dia minta Rp 50 ribu, beberapa kali saya kasih Rp 20 ribu diambil juga, tiap rumah di kutip perbulan sama dia," sebutnya.

Rudi menuturkan, para warga khususnya pedagang di sana ketakutan lantaran selalu diancam oleh preman tersebut.

"Kalau nggak di kasih dia ngancam-ngancam, maki-maki. Saya takutnya kalau nggak dikasih gembok di congkel dan di rusak," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved