Sumut Terkini
Dalam Semenit 25 Kendaraan Lintasi Jalinsum Asahan, Banyak Kendaraan Plat Luar Sumatera
Lintas yang terbilang lebih landai dan tidak memiliki banyak kelokan ini meliputi beberapa Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara.
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, KISARAN - Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Timur menjadi salah satu lintas favorit bagi pemudik maupun bus untuk menuju wilayah luar Sumut.
Lintas yang terbilang lebih landai dan tidak memiliki banyak kelokan ini meliputi beberapa Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara.
Salah satunya Kabupaten Asahan.
Pantauan Tribun Medan, Selasa (2/1/2024), arus balik libur Natal dan Tahun Baru 2024 di Jalinsum Pantai Timur, Kabupaten Asahan terpantau ramai lancar.
Kasat Lantas Polres Asahan, AKP Dwi Himawan Chandra, mengungkapkan, terdata dalam satu menit, ada 20 hingga 25 kendaraan roda empat yang melintas di Pos Pelayanan Simpang Katarina.
"Sekitar 20 sampai 25 kendaraan roda empat dalam satu menit yang melintas di simpang empat Katarina Pos pelayanan di Jalan Lintas Sumatera," kata AKP Himawan.
Lanjutnya, peningkatan volume kendaraan mulai terasa sejak Minggu (31/12/2023). Dimana, kendaraan luar Sumatera sudah mulai beranjak keluar.
"Jadi dari arah Medan itu kebanyakan kendaraan berplat Jawa, seperti B. Sedangkan pada Senin (1/1/2023) sudah banyak yang berplat BK datang dari luar daerah menuju arah Medan," jelasnya.
Ia mengaku, sepanjang perayaan libur Natal dan Tahun Baru 2024 tidak ditemukan adanya kemacetan.
Bahkan, ia mengaku dalam pengamanan perayaan nataru di Jalinsum Asahan sukses.
"Alhamdulillah sukses. Tidak ada kemacetan, dan tidak ada yang namanya penumpukan kendaraan," ungkapnya.
Hasil ini akan dilaporkannya ke Polda Sumut, serta sembari membahas tentang bagaimana persiapan Mudik Idul Fitri 2024.
"Karena kalau nataru ini tidak seramai Idulfitri. Jadi, gimana nanti akan dibahas di Polda. Tambah lagi, nanti bagaimana cara peralihan kalau sudah dibuka pintu tol," ungkapnya.
Ia tidak ingin masyarakat merasa kesulitan karena macet dan penumpukan kendaraan.
"Maka dari itu, kami akan memikirkannya secara matang untuk idulfitri nanti. Agar tidak dipaksakan, kalaupun dipaksa nanti aka jadi bahaya," pungkasnya.
(cr2/Tribun-Medan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.