Berita Viral

Supir Ambulans di Wamena Tewas Ditikam, Keluarga Terduga Penikam Diserang, 9 Orang Terkena Panah

Korban menderita 2 luka pada perut bagian atas, 1 luka pada bagian leher sebelah kiri, 1 luka pada bagian kepala belakang.

Editor: Satia
Tribunpapua
Wepinus Wenda (27), seorang sopir meninggal dunia ditikam orang tak dikenal usai tabrak 2 pemuda. Pasca tewasnya sopir yang terlibat kecelakaan akibat ditikam orang tak dikenal (OTK), kini keluarga terduga pelaku penikaman berinisial DT diserang warga. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Supir ambulans tewas ditikam orang tak dikenal di Simpang Tiga Jalan Muai-Jalan SD Percobaan Wamena, Senin (1/1/2024).

Korban menderita 2 luka pada perut bagian atas, 1 luka pada bagian leher sebelah kiri, 1 luka pada bagian kepala belakang.

Kemudian, satu luka pada bagian bahu sebelah kiri dan satu luka pada bagian punggung akibat benda tajam dan benda tumpul.

Baca juga: SEMPAT Disebut 147, Imigran Gelap Rohingya yang Nyusup ke Sumut Ternyata 156 Orang, 8 Sempat Hilang

"Untuk kasus ini masih kita selidiki karena berdasarkan keterangan saksi, untuk pelakunya belum diketahui karena pada saat kejadian terjadi saksi hanya mendengar adanya keributan dan saat keluar saksi sudah menemukan korban tergeletak dan bersimbah darah," imbuhnya.

Insiden ini terjadi di Simpang Tiga Jalan Muai-Jalan SD Percobaan Wamena, Senin (1/1/2023).

Polres Jayawijaya masih menyelidiki kasus pembunuhan ini.

Kapolres Jayawijaya, AKBP Heri Wibowo saat dikonfirmasi mengatakan, peristiwa itu diduga berawal dari kecelakaan lalu lintas yang terjadi pukul 05.30 WIT.

Saat itu korban yang merupakan sopir mobil Starwagon warna putih menabrak sepeda motor Vixion yang dikendarai dua pemuda.

Baca juga: MUTASI Jajaran Polrestabes Medan, Mulai dari Kasat Hingga Kapolsek, Berikut Nama-namanya

Akibat kecelakaan tersebut, mengakibatkan mobil menabrak pagar rumah dan sepeda motor masuk ke parit dengan roda depan patah.

"Kedua korban pengendara motor sudah dilarikan ke RSUD Wamena untuk mendapatkan perawatan medis. Sedangkan untuk pengemudi mobil ditemukan meninggal dunia dengan beberapa luka di tubuhnya," ungkap Kapolres.

Pihaknya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengevakuasi korban ke RSUD Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Kapolres mengatakan pihaknya telah melakukan pendekatan terhadap keluarga korban untuk memberikan imbauan agar tidak melakukan aksi yang berlebihan dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak Kepolisian.

Keluarga Terduga Pelaku Diserang

Kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang terjadi di kemarin berbuntut panjang.

Pasca tewasnya sopir yang terlibat kecelakaan akibat ditikam orang tak dikenal (OTK), kini keluarga terduga pelaku penikaman berinisial DT diserang warga.

Akibatnya 9 orang mengalami luka-luka terkena panah.

Baca juga: TRAGEDI Pulang Kampung Liburan Natal, Dua Anak Vs Ayah Baku Hantam hingga Tewas

Selain itu satu unit rumah, 3 unit mobil dan 2 motor dibakar.

Satu unit rumah dan 2 unit motor dirusak massa.

Kapolres Jayawijaya, AKBP Heri Wibowo saat dikonfirmasi mengatakan, saat terjadi penyerangan pihaknya langsung turun ke TKP untuk menenangkan pihak keluarga korban.

Polisi juga langsung menghubungi mobil pemadam kebakaran untuk membantu memadamkan api akibat amukan massa.

Para korban dievakuasi ke RSUD Wamena untuk mendapatkan perawatan medis.

Baca juga: 5 Bulang DPO, Pelaku Pencurian Ditngkap Tim Walet Polres Padangsidimpuan

"Tadi keluarga korban sempat melakukan penyerangan terhadap keluarga terduga pelaku, dan setelah kita berikan imbauan keluarga korban mau berhenti dan kembali," kata AKBP Heri Wibowo.

Selain itu, pihaknya juga meminta para tokoh serta kepala suku dari pihak korban untuk bisa mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aksi serupa yang dapat menimbulkan kerugian bagi orang lain.

Saat ini situasi di TKP berhasil dikendalikan.

Polisi masih melakukan pendataan lebih lanjut terkait dampak kerugian atas kejadian tersebut.

Pihak keluarga korban juga diimbau untuk dapat menahan diri dan menyelesaikan kasus tersebut baik secara hukum adat maupun nasional.

 

Artikel ini diolah Tribuntrends

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved