Berita Viral

Spesifikasi Airbus A350 Japan Airlines yang Terbakar, Bisa Angkut Sampai 350 Penumpang

Kecelakaan pesawat terbang Airbus A350-900 Japan Airlines yang menabrak pesawat Penjaga Pantai Jepang jenis Bombardier DHC8-300 di landasan pacu Banda

Editor: Liska Rahayu
Flickr/Dj's Aviation
Kecelakaan pesawat Japan Airlines di Bandara Haneda, Tokyo, Selasa (2/1/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com - Kecelakaan pesawat terbang Airbus A350-900 Japan Airlines yang menabrak pesawat Penjaga Pantai Jepang jenis Bombardier DHC8-300 di landasan pacu Bandara Haneda, Jepang, Selasa (2/1/2024), menghebohkan publik.

Insiden tersebut menyebabkan sedikitnya lima dari enam orang crew pesawat Penjaga Pantai Jepang tewas.

Beberapa saat setelah tabrakan, kedua pesawat itu langsung terbakar hingga menyisakan puing.

Di industri penerbangan, Japan Airlines merupakan salah satu pemakai Airbus A350. Tipe pesawat yang mengalami nahas adalah A350-900.

Spesifikasi Airbus A350

Airbus A350 termasuk ke dalam keluarga pesawat jet berbadan lebar hasil pengembangan Airbus. Pesawat ini mulai diproduksi tahun 2010 dan melakukan penerbangan perdana pada 14 Juni 2013.

Dari sisi dimensinya, pesawat ini memiliki panjang total 66,8 meter, tinggi 17,05 meter, serta bentang sayap 64,75 meter.

Airbus menyatakan, seri A350 mampu mengangkut 270 sampai 350 penumpang dalam konfigurasi tiga kelas berbeda.

Pesawat ini juga dirancang dapat terbang pada jarak dekat maupun jarak jauh hingga 15.000 km nonstop.

Airbus memproduksi A350 dalam tiga varian, yakni Airbus A350-800, Airbus A350-900, dan Airbus A350-1000.

Dengan memanfaatkan teknologi dari Airbus A380, Airbus A350 memiliki teknologi fly-by-wire yang tata letak kokpitnya mirip dengan Super Jumbo.

Pesawat Airbus A350-900 Japan Airlines nomor penerbangan 516 terbakar hebat pasca tabrkan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang di bandara Haneda, Tokyo, Selasa (2/1/2024). (Aeronews Global)

Keunggulan Airbus A350

Penggunaan material baru dan metode manufaktur terbaru oleh Airbus menghasilkan pengurangan biaya pemeliharaan pesawat ini hingga 10 persen dan mengurangi bobot  kosong per kursi penumpang hingga 14 persen dibandingkan dengan kompetitornya.

Airbus A350 juga diklaim ramah lingkungan, dengan emisi karbon yang 25 persen lebih rendah dibandingkan pesawat biasa.

Dia diklaim memiliki emisi karbon paling rendah dibandingkan pesawat berbadan lebar lainnya.

Karena itu, Airbus berani mengklaim A350 sebagai salah satu pesawat berbadan lebar yang irit bahan bakar berkat penggunaan lapisan fiber karbon lapis plastik yang membuat efisiensi dalam pemakaian avtur.

Beberapa maskapai internasional yang mengoperasikan Airbus A350 adalah:

- Air China
- Asiana Airlines
- Cathay Pasific
- China Airlines
- China Eastern dan Southern Airlines
- Delta Air Lines
- Qatar Airways
- Japan Airlines
- Malaysia Airlines
- Singapore Airlines

14 Penumpang Luka, 8 Tewas, 6 Kritis

Update terkini kecelakaan pesawat Airbus A350-900 Japan Airlines di landasan pacu Bandara Haneda, Tokyo, Selasa petang, 2 Januari 2024.

Sebanyak 14 dari total 367 penumpang JAL dinyatakan terluka saat proses evakuasi pasca-kecelakaan terjadi.

Sementara, 5 dari 6 awak pesawat Penjaga Pantai Jepang DHC8-300 dipastikan tewas, dan 6 lainnya dalam kondisi kritis.

Kecelakaan itu terjadi saat Airbus JAL A350-900 baru saja mendarat di landasan pacu dalam penerbangan dari Sapporo, Jepang, pada Selasa petang, 2 Januari pukul 17:47 waktu setempat.

Pesawat dengan nomor penerbangan JL516 ini terbakar hebat saat mendarat di landasan pacu usai menabrak pesawat Penjaga Pantai Jepang jenis DHC8-300.

Rekaman video menunjukkan api muncul dari bagian depan pesawat saat mendarat di landasan pacu 34R.

Beruntung, seluruh penumpang yang berjumlah 367 orang dan 12 awak pesawat berhasil dievakuasi dengan selamat dan dibawa ke terminal kedatangan Bandara Haneda.

Sedangkan badan pesawat Airbus A350 JAL tersebut musnah dilalap api.

BNO News seperti dikutip Aeronews Global melaporkan, 5 orang dari Dash 8 belum ditemukan, namun kaptennya selamat.

Pihak Airbus sudah memberikan pernyataan. Mereka langsung mengirimkan tim ke Haneda untuk memberikan bantuan teknis kepada penyelidik di Jepang.

BEA (Bureau d'Enquêtes et d'Analyses) juga turut berpartisipasi dalam penyelidikan yang dibuka oleh JTSB Jepang.

Empat penyelidik BEA akan tiba di Jepang pada Rabu hari ini, 3 Januari, bersama dengan 5 penasihat teknis Airbus.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved