PDI Perjuangan Sumut

Rapidin Bangun Samosir dengan Gagasan Water Front City, Patung Yesus, Sky Bridge Menara Pandang Tele

Dibalik keindahan serta megahnya Water Front City Pangururan yang tengah viral dan banyak dikunjungi saat ini seperti terpantau pada Sabtu (6/1/2024).

|
Editor: Arjuna Bakkara
IST
Bupati Samosir Rapidin Simbolon langsung menemui Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, ke Ibu Kota Jakarta, Kamis (17/7/2019 lalu. 

TRIBUN-MEDAN.COM, SAMOSIR-Dibalik keindahan serta megahnya Water Front City Pangururan yang tengah viral dan banyak dikunjungi saat ini seperti terpantau pada Sabtu (6/1/2024), ada perjuangan berat yang ditempuh dengan ragam proses Ketua DPD PDIP Sumut Drs Rapidin Simbolon semasa menjabat Bupati Samosir periode 2016-2020 lalu.

Tentu, tak semudah dibayangkan saat itu Rapidin harus bersaing dengan beberapa Kepala Daerah di Sumut termasuk Bupati Kawasan Danau Toba untuk memperjuangkan daerah yang dipimpin demi pembangunan wilayah kekuasaan masing-masing. 

Proses demi proses pun dilakukan Rapidin, baik melakukan lobby politik lintas Partai, jaringan persahabatan, atau kekerabatan bahkan segala upaya dilakukannya. 

Saat gencarnya pembangunan tentang Kawasan Stategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba kala itu, Rapidin langsung menangkap peluang dan berpikir keras bagaimana membangun Kabupaten Samosir dari berbagai sektor khususnya Pariwisata. 

surat bupatisekawasan danau toba
Bersama 6 Kepala Daerah lainnya yang mengitari Danau Toba, Rapidin mendorong terus terwujudnya KSPN Danau Toba menjadi satu Destinasi Unggulan sesuai dengan Perpres Nomor 81 tahun 2014 tentang Tata Ruang Danau Toba dan sekitarnya lewat suratnya kepada Kemenko Maritim pada 2019 lalu.

Saat memimpin, Rapidin menyadari APBD Samosir betapa kecil ditengah infrastruktur dan berbagai sektor yang harus dibenahinya. Dengan kedekatannya kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri serta kekuatan PDI Perjuangan di pemerintahan, Rapidin pun datang dengan konsep.

Untuk kampung halamannya Samosir, Rapidin mantan dosen di salah satu universitas di Jakarta ini menemui langsung Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ke Ibu Kota Jakarta pada Kamis (17/7/2019) silam.

17 Juli 2019 tentu menjadi hari yang baik untuk warga Samosir, karena saat itulah Rapidin menyampaian point-point penting kepada Basuki demi percepatan pembangunan infrastruktur di Samosir.

 

Percepatan Pembangunan Jembatan Tano Ponggol, kelanjutan pembangunan jalan Lingkar Samosir dari Palipi-Onan Runggu sepanjang 21 Kilo Meter adalah permintaan yang disampaikanya.

Dan termasuk juga Water Front City Kota Pangururan, Pantai Indah Situngkir dan Kota Tomok, termasuk UP-Grading Menara Pandang Tele yang terkenal dengan Sky Bridge (Jembatan Langit).

Selain itu, lanjutan bedah rumah warga kurang mampu, pembangunan SPAM yang lebih terintegrasi dengan daerah pegunungan.

Bahkan juga saat itu, Pembangunan Lingkar Luar Samosir mulai dari Janji Raja-Sabulan-Tamba-Sihotang-Harian-Limbong-Sagala-Bonan Dolok-Hasinggan yang sudah diprogreskan tembus ke Dairi serta pengembangan RSUD Hadrianus Sinaga.

Lalu, yang terakhir pengembangan Kawasan Sibea-bea (Patung Yesus) saat ini serta pembebasan lahan untuk pembangunan Ring Road Samosir. Patung Yesus Sibea-bea ini tak terlepas juga sumbangsih gagasan pikiran anak rantau Samosir Sudung Situmorang Mantan Kajati DKI Jakarta.

Lewat Yayasan Terang Danau Toba yang pernah didirikanlah Rapidin dan Sudung melhirkan ide pembangunan Patung Yesus di Sibea-bea hingga ramai dikunjungi wistawan saat ini.

Perjuangan Rapidin pun berhasil dan ditanggapi Menteri PUPR Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Tak sampai sebulan, Pada 29 Juli 2019, Basuki pun datang ke Samosir, perjalanan dimulai meninjau Pasar Tradisona Tomok dan juga Pasar Souvenirnya. Kepada Menteri Basuki, Rapidin menunjukkan apa yang semestinya dibangun di Tomok sebelum mereka bergerak ke Pangururan meninjau Pantai Putri Lopian.

Selanjutnya di sepanjang pantai Putri Lopian Pangururan, Rapidin menjelaskan konsep pembangunan sambil menunjukkan blue print rencana pengembangan. 

Jauh hari sebelumnya Rapidin juga telah merencanakan penataan pantai Putri Lopian tersebut dengan menembok bibir pantai demi menjaga terjadinya abrasi serta agar tidak berdiri bangunan liar. Sayangnya, niat baik Rapidin dalam melakukan penataan sempat dikritiki sejumlah Pegiat LSM bahkan beberapa anggota DPRD di Samosir tanpa alasan yang jelas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved