Viral Medsos
KEMATIAN Lisna Manurung Diduga karena KDRT Dilaporkan ke Polisi, Sang Ibu Ditemani Agustina Manurung
Keluarga mendiang Lisna Manurung didampingi kuasa hukumnya resmi membuat laporan ke Polres Humbahas pada Senin (8/1/2024) hari ini.
TRIBUN-MEDAN.COM - Keluarga mendiang Lisna Manurung didampingi kuasa hukumnya resmi membuat laporan ke Polres Humbahas pada Senin (8/1/2024) hari ini.
Pihak keluarga terdiri dari sang ibu (Rosinta Nababan), adik korban (Agustina Manurung) membuat laporan polisi terkait kematian tak wajar Lisna Manurung (30) pekan lalu.
Setelah membuat laporan, Kuasa Hukum Benri Pakpahan menyampaikan sejumlah alasan kedatangan mereka ke Mapolres Humbang Hasundutan (Humbahas).
"Kedatangan kami ke Polres Humbahas hari ini, sebagai penasehat hukum dari ibu yang bernama Rosintan Nababan dimana ada dugaan pembunuhan yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2023 yang lalu di Desa Lobu Tolong Habinsaran, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbahas," ujar Benri Pakpahan kepada Tribun-Medan.com di Mapolres Humbahas, Senin (8/1/2024).
Kematian Lisna boru Manurung, kata Benri Pakpahan, diakibatkan adanya dugaan pembunuhan.
"Bukan seperti yang awal beredar di masyarakat sekitar yakni bunuh diri dan jatuh di kamar mandi,"kata dia.
"Ada dugaan pembunuhan terhadap putri ibu ini yang bernama Lisna H Manurung. Kami sudah membuat laporan ke Polres Humbahas hari ini," tuturnya.

Selanjutnya, Benri Pakpahan mengutarakan kronologi kejadian keluarga mengetahui informasi kematian Lisna Manurung tersebut.
"Ibu almarhumah bernama Rosintan Nababan menceritakan, sekitar pukul 17.00 WIB pada tanggal 26 Desember 2023, ia menelepon putrinya, tapi nomor putrinya tidak aktif," tuturnya.
Sekira pukul 18.00 WIB, adik korban yang tengah berada di Banten menelepon ibunya sembari menyampaikan agar melihat kondisi kakaknya atau kondisi almarhumah.
Beberapa saat kemudian, ada tetangga korban menelepon ibu almarhum bahwasannya Lisna H boru Manurung sudah meninggal dunia," sambungnya.
"Setelah itu ibu almarhumah langsung pergi melihat kondisi putrinya. Setibanya di rumah almarhum, ibunya sudah melihat bahwa mayat sudah dipakaikan kebaya dan dibedaki," sambungnya.
Penyebab kematian Lisna Manurung simpang siur. Ada yang mengatakan karena jatuh di kamar mandi, meninggal di dapur, bahkan ada juga informasi yang menyebutkan akibat bunuh diri.
"Ibu ini (Rosintan Nababan) juga tidak diperkenankan saat merapat ke mayat karena harus menunggu mayat dibedaki. Informasi awal dari keluarga suami almarhumah yang kebetulan berada di situ mengatakan meninggal karena jatuh di kamar mandi," terangnya.
"Ditanya lagi suaminya almarhum, ia sebutkan bahwa Lisna meninggal di dapur," terangnya.
"Lalu, keesokan harinya, kepala desa mengatakan bahwa almarhum tidak bisa mendapatkan sakramen dari gereja untuk acara pemakaman karena alasannya bunuh diri," sambungnya.

Kejanggalan tersebut terlihat dari kondisi leher almarhumah setelah meninggal dunia.
Keluarga Lisna boru Manurung yang datang dari Tarutung setelah mengetahui informasi tersebut langsung mengecek leher Lisna Manurung sembari mengabadikannya dalam bentuk video.
"Di sini sudah terlihat ada kejanggalan. Lalu, ada saudara dari Tarutung langsung mengecek di bagian leher almarhum sembari mengabadikannya dalam bentuk video. Pada bagian leher, ada seperti bekas jeratan tali dan ada seperti bekas kuku," ungkapnya.
Dengan aneka kejanggalan ini, pihak keluarga yang didampingi oleh kuasa hukum membuat LP ke Polres Humbahas.
"Itulah yang janggal kita rasa, sehingga kita buat laporan ke Polres ini," pungkasnya.
(cr3/tribun-medan.com)
Tangis Pilu Agustina Manurung
Diberitakan sebelumnya, tangis pilu Agustina Manurung atas kepergian sang kakak, Lisna Manurung (30), untuk selamanya.
Sundayani Agustina Manurung dan Lisna Manurung merupakan dua kakak beradik yang dilahirkan seorang ibu R Br Nababan.
Mereka tinggal di Naga Saribu I, Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Menilik dari akun Facebooknya, Lisna Manurung berusia 30 tahun, meninggalkan dua anak yang masih kecil-kecil.
Satu anak berusia 3 tahun dan si bungsu masih berusia 1,5 tahun.

Kini, viral di media sosial kronologi kematian sang kakak, Lisna Manurung alias Mak Kokoh itu.
Lisna Manurung (30) meninggal dunia disebut tidak wajar di dalam rumahnya pada Jumat (26/12/2023) sekitar pukul 18:30 WIB.
Padahal menurut Agustina Manurung, pada pukul 16:43 WIB, Lisna Manurung masih update status Whatsapp.
Tangis pilu sang adik, Agustina Manurung, turut diunggah di media sosial.
Sejumlah foto kebersamaan Agustina dengan sang anak dari mendiang Lisna Manurung diabadikan.
Dua anak kecil itu saat ini bersama Agustina Manurung dan juga neneknya R Br Nababan.
"Semoga kamu tumbuh menjadi anak yang bijaksana, kuat seperti namamu kokoh, dan mempunyai hati yang lembut sama perempuan ataupun sama istrimu nantinya ya amang, Tuhan Yesus Memberkatimu Kokoh Delano Smith,"tulis Sundayani Agustina Manurung dalam keterangan foto yang dikutip Tribun-Medan.com, Senin (8/1/2024).

Terpantau, dari sejumlah foto, Agustina Manurung menggendong sang anak dan juga tengah bermain.
Bahkan, Agustina Manurung turut membawa si kecil beribadah di Gereja.
Kehadiran sosok Agustina Manurung, seakan menjadi "pengganti" ibu untuk memberikan perhatian bagi kedua anak-anak dari mendiang Lisna Manurung.
"Malo ni anakmon kak Lisna Manurung, kita telpon mama? Gak, kenapa? Mati inna ibana, ai diboto ibana be naung lao ho tu siamunni Tuhan i,"tulis Agustina.
(Pintar kali anakmu ini kak Lisna Manurung, kita telpon mama? Gak, kenapa? Mati katanya, sudah tau dia kalau dirimu sudah pergi menghadap Tuhan).

"Ida jo anak mon siakkangan on kak. Mana mama amang? Itu di tanah, mati inna anak ta si kokoh ini, dipatudu ibana do tu udeonmi kak hae boi nian ibana makkatai, mungkin ramakkatai ibana diparlaomi nasonggot i kak, godang sukkun-sukkun ni halak naso boi hualusi kak, godang mandok sehat dope ibana, baru mambaen status fb dope ibana, masa ittor monding? Sudena dang percaya kak, hera na nipi ma diparlaomon kak. Ditadikkon homa anakta i nadua i, siappudanmu umur 1.5 tahun dopena. Ngeri hian ma ditaon anakta si nadua on kak, jala ngeri do tong dialami hami, apalagi omak kak, dang adong tonamu tu hami, dang adong tanda-tanda ni parlaomon, roma nian tondimi tu au paboahon sudena on kak, asa boi hualusi sukkun-sukkun ni akka jolma i, alana godang do jolma naso porsea. Hae monding alani sahit tabo dope kak, on dang huboto mandok monding alani aha ho kak, mekkel au di jolo ni jolma, ale rohaku malengleng hian do kak, sai marangan-angan au torus mamikkiri namasa on haccit hian lao pergantian tahun on kak,"tulis Agustina Manurung.
(Lihat dulu anakmu si sulung ini kak. Mana mama? itu di tanah, mati kata anak kita si Kokoh ini, ditunjuknya ke kuburanmu itu kak, andainya dia sudah bisa bicara lancar, mungkin sudah berbicara dia atas kematianmu itu kak, banyak pertanyaan orang lain ke aku tapi tak bisa kujawab, banyak yang bilang, masih sehat dia, baru update status FB nya dia, masa sih langsung mendinggal dunia. Semua tidak percaya kakak, seperti mimpi kepergianmu itu kak. Kau tinggalkan anakmu yang dua itu, si bungsu masih usia 1,5 tahun. Sedih sekali beban anak yang dua ini kak, ngeri juga yang kami alami, apa lagi mama kita kak, tidak ada pesanmu ke kami, tak ada tanda-tanda kepergianmu, datanglah rohmu kak menghampiri aku memberitahukan semuanya kejadian ini kak, biar bisa aku jawab pertanyaan orang-orang, karena banyak orang tidak percaya atas kepergianmu. Kalau meninggal karena sakit masih wajar kak, ini tak bisa aku sebutkan meninggal karena apa kak. Senyum aku di depan orang, tapi hatiku hancur sekali kak, aku terus melamun dan berpikir atas kejadian ini, sakit kali kurasakan di pergantian tahun ini kak).

"1993-2023. Oktani 30 tahun do hape perjuanganmu di portibion. 2019-2023 oktani 4 tahun do hape kk namarkeluarga i. Boasama ikkon lao pergantian tahun on songon dialami hami lungun ma panadikkononmon, naborngin hita terakhir chat, cerita kk tu au, dang terlalu hutaanggapi, na diari minggu kk jalo hepenghu 100, dang hulean, jukkat hian au kan kak, boasama dang hulean hepeng i, boasama dang hubege kk curhat, penyesalan do di au on, huida nangkin status wa ni kk jam 5 i, dang hu komen, sibuk au tu diriku sandiri, hape ittor roma kabar 18:30 unga monding inna kk, hera nipi do di au on sudena, boasama dang adong tonamu tu hami, tu oma. Dang asi roham tu gelleng mu naduai baru dope ulang tahun anakta si Kokoh i, ale boasama pas bulan lahirni anaktai lao ho manadikkon hami salelengna, aha dipikkiri ho kk, boasa ikkon toppu songonon.. Ngerima poang, jolma mulak lao martahun baru do. Ale molo au mulak alani berduka, saihera boru ni namora ma au, 2 hali sataon mulak. Kakak, bege jo au, dang remengonmu be au? Dang marbada be hita? Ai ngerima on kak holan hita nadua do tubuni oma, ale ikkon ma tadikkonommu hami secepat on," sambung Agustina dalam curhatannya.
(1993-2023. Hanya 30 tahun perjuanganmu di dunia ini. 2019-2023 hanya 4 tahun kk berumah tangga. Kenapa harus pergi di pergantian tahun ini kak, yang kami alami sangat kesedihan atas kepergianmu, tadi malam kita masih chat, cerita kakak ke aku, tapi tidak terlalu kutanggapi, hari minggu itu kakak meminta uangku 100, gak kukasih, nakal kali aku kan kak, kenapalah tidak kukasih uangku itu, kenapalah gak kudengarkan curhatan kakak, penyesalan sama aku ini, masih kulihat status WA kakak jam 5, tak kutanggapi, sibuk aku dengan diriku sendiri, tiba-tiba datang kabar jam 18.30 kakak meninggal dunia, seperti mimpi kurasa semuanya, kenapalah tidak ada tanda-tanda (pesanmu) ke kami ke mama. Gak kasihan kakak sama anakmu yang dua itu, baru berulang tahun anak kita si Kokoh itu, tapi kenapa pas bulan lahirnya itu kakak pergi untuk selamanya, apa yang kakak pikirkan, kenapa tiba-tiba semua. Perih kali, orang pulang untuk bertahun baru, tapi aku pulang karena berduka, udah macam putri orang kaya aja aku, dua kali setahun pulang. Kakak, dengarkan dulu aku, gak cerewetanmu lagi aku? Gak berantem lagi kita? Perih kali kak, hanya kita berdua yang dilahirkan mama kita, tapi harus kau tinggalkan kami secepatnya).

"Dulu aku pulang kampung karena mau acara mangadati kalian kak, tapi akhir tahun 2023 aku pulang buat melihat mu terakhir kalinya, kini kita sudah beda alam, selamat tahun baru buat mu di alam sana ya kak, bahagialah di atas sana, dan sehat-sehat kami yang kakak tinggalkan dan kami bisa sabar dan tabah untuk kepergianmu,"lanjutnya.
Viral di Media Sosial
Janggalnya kematian Lisna Manurung ini pun, di sebelumnya, diunggah akun Facebook @Grasio Manurung, Minggu (7/1/2024).

Adapun postingan @Grasio Manurung ini menarasikan kematian Lisna Manurung penuh dengan kejanggalan.
"Boha hira-hira menurut dihita na mardongan tubu perihal parmate ni ito borutta na meninggal on??" tulisnya.
(Bagaimana kira-kira menurut pandangan kita yang bersaudara ini tentang kematian putri kita yang meninggal ini).
"Ingkon do dohot menurutta PUNGUAN SIANTURI MATANIARI ambil bagian untuk bertanggungjawab dalam hal kasus kematian ito, namboru kita yang mati dengan tidak wajar ini??" sambungnya.
(Apakah menurut kita KUMPULAN SIANTURI MATANIARI ambil bagian untuk bertanggung jawab dalam hal kasus kematian saudari kita yang meninggal tidak wajar ini?).

Lalu, di kolom komentar, Grasio Manurung menuliskan kronologis kematian Lisna Manurung alias Mak Kokoh tersebut.
Kronologis dugaan pembunuhan LISNA MANURUNG (mak kokoh)
Di tanggal 12 Agustus 2023 jam 11:33 wib.
Kakak saya mem-VC saya , dia mengadu sama saya bahwa suaminya memukul dia, pas dia vc saya, hidung kk saya sudah berdarah, karna dipukul suaminya, mereka sering cekcok karna soal ekonomi, dan pada saat kk saya menelpon saya, saya langsung nelpon mama saya biar langsung kerumah mereka, kebetulan rumah kami sama rumah mereka jaraknya sekitar 3 KM, sesampai mama saya di rumah Sianturi, langsung ditegur Sianturi, dan mereka disatukan lagi, kebetulan kakak menolak disatukan lagi, kakak ngomong sama kami, JANGAN SAMPAI MENYESAL KALIAN AKU DIPUKULI SAMPAI MATI DITANGAN SIANTURI, itu kata kakak sama kami, tapi gimanalah perasaan orangtua kalo melihat borunya pisah sama suaminya, dan mama juga bilang sama Sianturi, jangan kau pukuli boruku itu, kalo gak pulangkanlah boruku ke rumah kami bersama keluargamu, seperti kau menjemput boruku bersama orangtua, dan pulangkan juga bersama orangtua, kata mama pas itu, tapi Sianturi bilang gak inang, dan dia meminta maaf.
Singkat cerita mereka dipersatukan mama lagi, dan pas mama pulang dari rumahnya, kakak buat status WA jam 15.53 dengan kata2; sungguh malang nasibku ini tak 1 pun org mendengarkan keluh kesah kuh.
Dan saya mengkomen status kk itu, dan kkak bilang, dang 10 x beon terjadi jala dang hea au mangalu2 manang na tuise (gk cuman 10× kali ini terjadi sama aku, dan aku gak pernah mengadu sama siapa-siapa).
Dan itu semua ada bukti sama saya, mulai hidung berdarah, dan chat pun ada bukti sama saya, kebetulan pas kk VC saya, saya screen vidio. Saya megang buktinya.
Tanggal 24 Desember kami telponan sama kk, di dalam percakapan kami ini, kk minta saran sama saya. Dek, mau kusuruh dulu abg mu kerja di cabang kalian, gapapa kami jauh untuk sementara, yang penting kerja dia, mumpung di sini bos kalian, biar langsung aku minta sama bos kalian, kalo cuman berharap tanam2an, gak berkembang kami. ya cari suasana lah dulu, biar markoperasi abang mu. gitulah kata kk pas hari Minggu. ya udah gapapa kak, cobalah bilang sama abg, saya bilang gitu.
Dan tanggal 25 Desember 2023 jam 16:25
Kakak nge-WA saya, menanyakan pekerjaan, dan saya tanya, buat siapa ?
Kata kakak buat aku, jangan bercanda, iya seriusnya, udah pusing aku, udah tegang leherku, kukasih masukan gak masuk kata kaka, bilangkan suaminya, dan yang gak kau taunya apa kata abang mu sama aku, bulan 1 cerai katanya, dan suaminya kata kakak mau hampir lalu tangan karna persoalan disuruhnya suaminya kerja koperasi, suaminya tidak mau.
Mereka sudah berantam mulai tanggal 25 Desember akibat disuruh suaminya kerja koperasi. Mulai dari situ mereka sudah cekcok. Dan terakhir saya WA kakak, jam 20.19. Dengan isi chat saya sabar lah kak, berdoa sama Tuhan, semoga berubah hati abg, jangan cepat2 bilang pisah. Kakak saya gk balas wa saya lagi, dan disitulah kami terakhir komunikasian.
Tanggal 26 Desember 2023 jam 16: 43, kakak masih buat status wa : 180/120. Dan saya tidak menanggapi status kakak saya itu.
Jam 18:30 tetangga depan rumahnya menelpon saya pakai telpon suara, mereka sudah dalam keadaan panik, pas mereka ngomong tante,tante tante tante kokoh katanya, trus langsung saya suruh vc, pas di vc saya lihat kk saya sudah dalam keadaan terlentang di dapur, dan kata yang nelpon saya itu kakak jatuh di kamar mandi, dan saya langsung telpon mama, pas mama ke sana dalam jarak waktu setengah jam lebih. Pas mama sampai di rumahnya, kakak sudah diganti baju oleh pihak Sianturi,.
Mama nanya sama Sianturi, ini meninggal karna apa? Sianturi bilang jatuh di dapur.
Dan mama menyuruh dibuatkan pormalin,karna alasan menunggu saya adiknya dari Jakarta dan keluarga dari Kota Pinang. Akhirnya pihak Sianturi setuju dibuatkan pormalin.
Pada malamnya itu mama menangis sambil bertanya apa penyebab meninggalnya kamu boru kuh.
Tiba lah kira2 jam 10:00 wib, Kepala Desanya menyuruh harus secepatnya dikembumikan, karna kakak saya ini dibilang GANTUNG DIRI.
Jadi kami pihak korban, bertanya apakah ada saksi dan bukti bahwasannya kk saya ini gantung diri ?
Apakah kalian bisa menunjukkan saksinya?
Kepala Desanya menjawab ada saksinya.
Dan kami pihak korban bertanya siapa saksinya?
Sementara kepala desanya tidak bisa menghadirkan saksi itu.
Dan kami pihak korban timbullah kecurigaan meninggalnya kakak kuh ini, karena terlalu banyak alasan dibuat pihak Sianturi, makanya kami pihak korban melaporkan ke Polres Humbahas untuk menyelidiki penyebab meninggalnya kk kuh ini.
Dan Polres menyelidiki ke TKP dan olah TKP penyebab meninggalnya kakak ini,.
Pas polisi di TKP, menyuruh mayat kk ini harus diotopsi ke rumah sakit Bhayangkara Medan, sementara Kepala Desa menyuruh harus duluan ke rumah sakit Doloksanggul.
Jam 19:30 mayat kk ini dibawa ke RS DOLOKSANGGUL.
Sesampai di RS, kk saya langsung divisum luar, dan polisi menjelaskan hasil visum tadi.
Dan hasilnya memang ada garis di leher, tetapi ini tidak bisa dipastikan GANTUNG DIRI ATAU KEKERASAN. jalan satu2 nya ini harus di OTOPSI .
Kami pihak korban lemah dalam biaya, karena kebetulan saya sendiri adeknya bertanya sama keluarga berapa biaya otopsi, jawabnya mahal dek, sekitar 50 jt an dan hasilnya keluar 6 bulan. Di situlah kami lemah karna mahalnya otopsi.
Setelah selesai visum kepolisian bertanya sama saya, apakah ini dilanjutkan otopsi ?
Kalo lanjut ayo kami siap bantu kata polisi, dan saya menjawab gak usahlah otopsi, asalkan kk kuh ini jangan dibilang GANTUNG DIRI DAN DIKEBUMIKAN DIJATUHKAN SAKRAMEN GEREJA.
Besoknya harapan kami itu tidak dipenuhi pihak Sianturi. Sementara kami pihak korban sudah mencabut laporan penolakan otopsi dan penuntutan kasus ini .
Setelah pulang dari pemakaman, saya langsung menjumpai yang menelpon saya ini, dan bertanya kepada yang menelpon saya ini. Kenapa kk saya dibilang bunuh diri ?
Padahal kalian pas nelpon saya kalian bilang kk say jatuh di kamar mandi.
Trus yg nelpon menjawab, itunya dibilang jatuh di kamar mandi.
Dan tetangganya yang menelpon saya ini menceritakannya kepada saya.
Begini lah katanya. Suamikuh ketepatan duduk di depan rumah, mendengar suara keributan di rumah mama kokoh (korban), dan lansung pergi ke rumah itu, lalu suamikuh memanggil saya dari depan rumah tersebut, datang lah saya melihatnya, bapak kokoh suda memeluk si korban.
Terus saya bertanya kembali, apakah ada kursi dan kain panjang ditempat itu pas kejadian? Jawabnya TIDAK ADA.
Di situlah timbul kecurigaan kami pihak korban, bahwasannya kk saya ini tidak meninggal akibat gantung diri.
Makanya kami pihak keluarga korban kembali membuat laporan ke polres kasus dugaan Pembunuhan berencana Sama kakakuh ini. Makanya kasus ini kami ingin lanjutkan kembali.
Setelah selesai Olah TKP oleh pihak kepolisian Resort Humbahas telah diamankan dugaan pelaku Sianturi untuk diinterogasi, dan Sianturi menjawab polisi bukan saya yang membunuh, namun polisi menjawab saya belum bertanya siapa yang membunuh kata pak polisi.
Dugaan keluarga juga sama dengan pihak kepolisian bahwa korban meninggal karena dibunuh, maka polisi selalu menyatakan agar korban segera diotopsi ke Medan.
Namun karena ketidak berdayaan biaya maka mama sama saya sendiri tidak sanggup melanjutkan otopsi ke rumah sakit Medan dengan alasan biaya.
Dan karena mama dan saya dalam kondisi linglung maka ketika pihak polres memberikan dua surat untuk ditandatangani mama Tampa baca dan Tampa dilihat lagi surat itu langsung ditanda tangani Mama.
"Kronologi langsung dari adik kandung Sundayani Agustina Manurung dari mendiang ito Lisna Manurung," tulis Grasio Manurung.

Postingan Grasio Manurung ini pun ditanggapi akun @ Lambok Manurung.
"Ok. Amanguda. Alai dinahuikuti kasus on sian medsos. Nga Mulai Mardalan Proses Hukumna Di Polres HUMBAHAS. Jala Progresna Nungnga Naeng Sahat Tu Proses Penggalian Kubur. Jadi Saran Sian Iba. Ba Ta ikuti Majo Proses Naung Mardalan. Alana Nungnga DiKuasahon Borutta Kasus On Tu Advokat. Jai Didok Rohakku Segala Sesuatu Tindakan Upaya Hukum Nanaeng Berjalan DiKasus Ni Borutta on IkkonMa Selalu Atas Sepengetahuan/Ijin Advokat Naung DiKuasakan. Biar Rohakku , Sotung Alani Tindakan" Naso Sepengetahuan Ni Pengacara Naung DiKuasakan Gabe Tubu Masalah Ke depan. Alana Takkas do Taboto Keluarga Ni Ibototta Tidak Mengeluarkan Sepeserpun Materi Untuk Bantuan Hukum Dari Pengacara, Alani Situasi/Kondisi Ni Keluarga Ni Borutta Na Hurang Mampu Di Materi. Didok Rohakku Nian Support Majo Tabahen Laho Mangurupi Proses Naung Mardalan Nuaeng. Attar Hira Imajo Pandangan Sian Iba Amanguda,"komentar @ Lambok Manurung.
"Nunga Bapa, alai dang adong Dope pergerakan. Sai holan nalalap pertemuan dan pertemuan... Jala dibebani tu keluarga iboto'tta on masalah perihal biaya Lao mangotopsi mendiang iboto'tta na mate i.."balas @Grasio Manurung.

Tribun-medan.com telah mengkonfirmasi kepada @Grasio Manurung dan juga kepada @Sundayani Agustina Manurung, namun belum ada balasan ketika berita ini ditayangkan.
Tribun-medan.com juga sedang meminta keterangan dari pihak Polres Humbang Hasundutan (Humbahas).
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.