Wisata Kepri

Tokoh Masyarakat Puji Revitalisasi yang Dilakukan Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Pulau Penyengat

Tokoh masyarakat memuji perubahan yang terjadi terhadap kawasan Pulau Penyengat setelah revitalisasi yang dilakukan Gubernur Kepri

|
HO / Tribun Medan
Pulau Penyengat 

Dalam rangkaian acara itu juga ada pameran foto oleh Diskominfo Kepri serta Pameran Kitab dan Mushaf Alquran Koleksi Kutubkhanah Marhum Ahmadi.

Di kesempatan itu pula, Selawat Busyro yang kerap dibawakan Gubernur Ansar di berbagai kesempatan diijazahkan langsung oleh Habib Segaf bin Hasan Baharun.

Habib Segaf juga mengisi tausiah bersama Alhabib Alwi bin Muhammad Al'Atos.

Sebagai informasi, Pulau Penyengat yang merupakan salah satu pusat peradaban Melayu, baik di bidang bahasa maupun kebudayaan.

Hal itulah yang menjadi alasan utama Gubernur Ansar untuk merancang revitalisasi pulau tersebut, mulai dari tahun 2022 hingga 2024 nanti.

Revitalisasi tahap I tahun 2022 menghabiskan anggaran Rp 20,8 miliar. Sumber dana berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Rp 15 miliar dan APBD Kepri sebesar Rp 5,8 miliar.

Dana yang bersumber dari APBD Kepri dianggarkan untuk revitalisasi Masjid Raya Sultan Riau Penyengat dan sudah selesai.

Rincian pekerjaannya, revitalisasi kubah masjid dan rooftop menara masjid, bangunan utama masjid, dua gedung tempat musafir, pondok istirahat, tangga, pagar keliling, tempat wudhu dan instalasi perpipaan, interior masjid, instalasi listrik, termasuk pagar keliling, vegetasi, multimedia, dan finishing.

Sementara itu, dana yang bersumber dari APBN dianggarkan untuk peningkatan kualitas jalan dan drainase dan street furniture sebesar Rp 5 miliar dan pembangunan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) atau instalasi pengolahan air sebesar Rp 10 miliar.

Ansar mengatakan, pada tahun 2023 ini, ia sudah berhasil mendapatkan tambahan anggaran dari APBN sebesar Rp 43 miliar untuk penataan dermaga Pulau Penyengat.

Selanjutnya pelebaran ruas jalan mulai dari 3,3 menjadi 6 meter dan penataan akses dari Pelabuhan Penyengat menuju ruang terbuka yang dapat menggunakan bentor (becak motor) dalam waktu 10 menit.

"Rencana revitalisasi Pulau Penyengat ini akan terus kita lakukan hingga tahun 2024. Tahun depan, kita fokus pada dengan penataan ruang terbuka publik meliputi membangunan pola permukaan lantai, taman, sitting group, penambahan sculpture, air mancur, aksesoris ornamen melayu, atap pelantar, gerbang masuk pelantar, lampu taman, dan penghijauan pada pot eksisting," papar Ansar. (*)

 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved