Viral Medsos

MILITAN Houthi yang Didukung Iran Bajak Kapal Tanker Minyak, Sandera 18 Warga Filipina dan 1 Yunani

Sebanyak 18 warga Filipina dan 1 warga negara Yunani disandera oleh militan Houthi yang berbasis di Yaman.

|
Editor: AbdiTumanggor
x
SEBANYAK 18 warga Filipina dan 1 warga negara Yunani disandera oleh kelompok militan Houthi Yaman yang didukung Iran setelah membajak kapal tanker minyak MV St Nikolas yang dioperasikan Yunani di dekat Oman dan Selat Hormuz. Kapal tanker itu diputarbalikkan oleh 5 pria bertopeng dan berlayar menuju pelabuhan Bandar-e-Jask di Iran, Kamis (11/1/2024). (x) 

Pada hari Rabu (10/1/2024), Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang dipimpin AS dan Jepang yang mengecam “sekeras-kerasnya setidaknya dua lusin serangan Houthi terhadap kapal dagang dan kapal komersial sejak 19 November 2023” dan menuntut “agar Houthi segera menghentikan semua serangan terhadap kapal dagang dan kapal komersial sejak 19 November 2023.”

Sebelas negara memberikan suara mendukung resolusi tersebut. Namun, empat orang abstain, termasuk Tiongkok dan Rusia.

Hingga saat ini tiga kapal perusak Angkatan Laut AS, F/A-18 Angkatan Laut dari USS Dwight D. Eisenhower, dan sebuah kapal perusak Inggris, HMS Diamond, menembak jatuh 21 rudal dan drone. Tidak ada kapal yang rusak akibat serangan itu, dan tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Militan Houthi juga berupaya menaiki kapal komersial secara fisik, termasuk  satu contoh baru-baru ini  ketika helikopter AS menenggelamkan tiga kapal kecil Houthi yang menyerang Maersk Hangzhou pada 30 Desember 2023, dan menewaskan awak kapal.

Setidaknya terdapat 131 serangan Houthi setelah dimulainya perang di Gaza, dengan mengatakan mereka akan menargetkan kapal-kapal yang terikat dengan Amerika Serikat dan sekutunya Israel.

Norman Roule, mantan manajer intelijen nasional Iran di CIA,  sebelumnya mengatakan kepada CNN  bahwa para komandan Houthi yang membual “kepada pengikut suku mereka bahwa mereka melakukan serangan terhadap Israel dan Amerika Serikat meningkatkan status mereka dalam gerakan tersebut.”

Namun banyak dari kapal komersial tersebut tidak memiliki koneksi ke Israel. Wakil Laksamana Bradley Cooper, komandan Komando Pusat Angkatan Laut AS, mengatakan pekan lalu bahwa AS menilai 55 negara memiliki “hubungan langsung” dengan kapal-kapal yang diserang.

(*/tribun-medan.com/cnn)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved