Alasan Maruarar Sirait Keluar dari PDIP, Singgung Ikut Jokowi dan Kepuasan Publik
Maruarar yang bergabung dengan PDIP sejak tahun 1999 tersebut mengatakan, dirinya memilih akan mengiikuti langkah Jokowi seraya menyinggung kepuasan
TRIBUN-MEDAN.com - Maruarar Sirait membuat keputusan mengejutkan keluar dari PDIP.
Apa alasan Maruarar Sirait hengkang dari PDIP?
Maruarar yang bergabung dengan PDIP sejak tahun 1999 tersebut mengatakan, dirinya memilih akan mengiikuti langkah Jokowi seraya menyinggung kepuasan Publik Capai 70-80 Persen
Hal ini disampaikan pria yang akrab disapa Ara tersebut seusai menyatakan mundur dari PDI Perjuangan (PDIP).
"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi," kata Ara di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (15/1/2024).
Sebab, dia menyebut bahwa saat ini angka kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi mencapai 75-80 persen.
"Karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia, kepercayaan publiknya, approval ratingnya 75-80 persen," ujar Ara.
Ara pun mencontohkan beberapa langkah Jokowi membasmi radikalisme hingga berjuang membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport.
"Beliau sudah memperjuangkan banyak hal. Bagaimana tegas menghadapi radikalisme, bagaimana membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport dan bagaimana juga membantu rakyat kecil dan juga memindahkan ibu kota adanya pemerataan," tuturnya.
"Jadi, saya memilih bersama dengan Bapak Jokowi dalam pilihan politik saya berikutnya ke depan. Mohon doa restunya," ungkap Ara menambahkan.
Dia menuturkan, dirinya bertemu langsung dengan Wakil Bendahara Umum DPP PDIP, Rudianto Tjen dan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP, Utut Adianto di Kantor DPP PDIP saat berpamitan.
"Sesudah saya berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, teman-teman terdekat, saya memutuskan untuk pamit dari PDIP hari ini," ungkap Ara.
Ara pun mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal, Hasto Kristiyanto.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Mega, Pak Hasto dan jajaran partai karena selama ini sudah mengizinkan saya berbakti melalui PDIP," ucap Ara.
Ara mendoakan agar PDIP tetap menjadi partai yang besar dan terus memperjuangkan nilai-nilai Pancasila.
"Saya doakan PDIP tetap menjadi partai yang besar, memperjuangkan Pancasila, memperjuangkan kebenaran, memperjuangkan keadilan," ungkapnya.
Hanya saja, Ara tak memberikan jawaban mengenai langkah politik selanjutnya bergabung dengan partai apa.
Sebagai informasi, Ara bergabung dengan PDIP sejak tahun 1999.
Selama berkarir di PDIP, Ara pernah menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009, kemudian periode 2009-2014, dan 2014-2019.
Dia juga pernah menjadi Bendahara DPD PDIP Jawa Barat dan Ketua DPP PDIP periode 2005-2010 dan 2010-2015.
Terarkhir, Ara menjabat sebagai Ketua Taruna Merah Putih (TMP), organisasi sayap partai berlambang banteng moncong putih itu.
(*./TRIBUN-MEDAN.com)
Sumber: Tribunsolo/tribunnews.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
TERBARU Jawaban Kejagung soal Silfester Matutina: Masih Dicari |
![]() |
---|
Rekam Jejak M Qodari, Dapat Tempat Dilantik Jadi KSP Prabowo, Dulu Teriak Jokowi 3 Periode |
![]() |
---|
Dulu Dukung Jokowi 3 Periode Kini Muhammad Qodari Jadi Kepala Staf Kepresidenan Prabowo |
![]() |
---|
26 Hari Umur Peraturan KPU Rahasiakan Dokumen Capres, Kini Batal Sempat Didukung Pengacara Jokowi |
![]() |
---|
Jokowi Digugat Lagi Soal Ijazahnya di PN Solo, Ini Isi dan Sosok Penggugatnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.