Berita Viral

PENGAKUAN Siska, Dijadikan Tumbal Sekte Pengabdi Setan di Malang, Pulang Seminar Alami Kejadian Aneh

Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto mengatakan, bahwa pihaknya melakukan penyelidikan dengan metode digital forensik.

Editor: Satia
Kolase Tribun Medan
Tangkapan Layar Siska Saat berada di YouTube Lonceng Mystery dan ilustrasi sekte pengabdi setan 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- VIRAL! Dugaan sekte pengabdi setan terjadi di Malang, Jawa Timur.

Sekte ini viral di media sosial setelah diunggah di akun YouTube Lonceng Mystery yang mengundang narasumber Siska, seorang perempuan yang mengaku pernah jadi korban tumbal.

Saat ini, polisi tengah melakukan penyelidikan terkait dengan sekte ini.

Baca juga: SOSOK 2 Remaja Putri Duel Pakai Celurit, INT Geram PTR Koar-koar Sering Menang Duel,Nantang Lewat DM

Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto mengatakan, bahwa pihaknya melakukan penyelidikan dengan metode digital forensik.

"Saat ini, kami sedang melakukan penyelidikan dan pendalaman melalui digital forensik. Terkait beredarnya video (video pengakuan adanya sekte pengabdi setan) tersebut," ujar Danang Yudanto kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (17/1/2024).

Danang Yudanto menjelaskan, digital forensik merupakan langkah yang dilakukan untuk mengidentifikasi konten video yang beredar.

"Digital forensik dilakukan untuk mengetahui metadata terkait konten sekte pengabdi setan itu."

"Terkait bagaimana konten itu, dibuat di mana, dan kapan dibuatnya," pungkasnya.

Baca juga: Pj Gubernur Sumut Hassanudin Apresiasi Dedikasi Polri Jaga Kamtibmas Perayaan Natal dan Tahun Baru

Penjelasan Kapolresta Malang

Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto menyampaikan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kebenaran isu tersebut.

Ia juga telah melihat video podcast yang merupakan informasi awal tersebarnya isu sekte pemuja setan di Kota Malang.

Pihaknya juga akan menghubungi pihak-pihak dalam video tersebut untuk mengonfirmasi kebenarannya.

"Masih kita lakukan penyelidikan terkait konten tersebut. Kita akan lakukan penyelidikan," kata Buher, Rabu (17/1/2024).

Baca juga: TIM PENYIDIK KPK Kembali Geledah Sejumlah Lokasi di Kabupaten Labuhanbatu, Terkait OTT Bupati Erik

Dia berharap, isu tersebut jangan sampai membuat Kota Malang seolah menjadi daerah yang seram dikunjungi wisatawan.

Namun, apabila isu tersebut benar adanya, maka kepolisian akan menindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku.

"Malang ini kita ketahui bersama merupakan daerah pariwisata, ada tempat-tempat usaha hotel, restoran, hiburan dan lain sebagainya, dengan adanya isu-isu seperti ini, apabila tidak benar jangan sampai menciderai pariwisata kita, sehingga wisatawan tidak mau berkunjung karena seram. Apabila isu itu benar pasti kita tindaklanjuti," katanya.

Terjadi tahun 2014

Seperti diketahui sebelumnya, beredar kabar adanya dugaan sekte pengabdi setan di Kota Malang.

Baca juga: Selingkuh dengan Tetangganya, Gadis 23 Tahun Tega Habisi Istri Sah Gegara Cemburu, Urat Nadi Putus

Kabar itu kali pertama muncul dari akun YouTube Lonceng Mystery yang mengundang narasumber Siska, seorang perempuan yang mengaku pernah jadi korban tumbal.

Dalam pengakuannya di dalam video, kejadian itu terjadi di tahun 2014, di mana ia masih menjadi mahasiswa.

Dia pun ingin menambah penghasilan sendiri di luar jam kuliah.

Kemudian Siska ditawari oleh teman inisial S menjadi tutor di salah satu yayasan pembelajaran atau bimbingan belajar.

Baca juga: PILU! Kakek di Klaten Depersi Nekat Lompat ke Jurang, Tubuh Nyangkut di Pohon Setinggi 25 Meter

Awalnya Siska mengaku mengajar seperti biasa selayaknya tutor bimbel. Mengajar 1-2 bulan itu tidak terjadi apa-apa.

Namun ia mulai mengalami keanehan karena tidak pernah bertemu dengan ketua yayasan bimbel tersebut.

Siska pun mengaku semakin curiga lantaran bayaran menjadi tutor dinilainya lebih besar dibanding bimbel lainnya.

Jika biasanya bayaran bimbel kala itu Rp 30 ribu per jam, namu ia mengklaim mendapatkan uang Rp 500-600 ribu per minggu.

Setelah 4 bulan menjadi tutor, Siska diundang datang ke seminar pada jam 23.00 WIB, di salah satu hotel Kota Malang.

Baca juga: LINK Live Streaming Semen Padang Vs PSMS Medan Jam 19.00 WIB, Akses Siaran Langsung via HP

Tak sendiri, Siska mengatakan jika dari bimbel tersebut yang diundang ada 4 orang. Yakni Siska, inisial S (yang mengajak menjadi tutor), inisial A dan inisial T.

"Kita datang ke hotelnya udah ngrasa ini kayaknya bukan seminar deh. Seminar gak kayak gini. Waktu di gerbang sampai pintu masuk, itu lilin sudah berjajar."

"Kita masuk di salah satu aula yang didekorasi gelap. Aku langsung mikir ini sekte-sekte pemujaan. Meja disusun rapi. Yang datang pakai jas hitam semua," ungkapnya di dalam video.

Siska pun mengatakan jika ketua yayasan bimbelnya itu perempuan sudah berada di aula tersebut, dengan mengenakan jas hitam.

Dia pun merasa aneh karena di dalam ruangan seminar tidak ada yang mengobrol, hening dan sepi.

Baca juga: KPU Binjai Temukan 785 Surat Suara yang Rusak Usai sortir dan Pelipatan

Saat berada di aula, Siska menyebut jika ada seorang pria memakai topeng berwarna hitam naik ke atas panggung.

Siska pun memberanikan bertanya kepada ketua yayasan bimbelnya, namun hanya direspon dengan menoleh, dan tanpa bercerita apapun.

"Semakin takutlah aku. Mulai jam 11 juga. Lalu pria yang naik panggung berbicara soal jaringan jika yang di kabupaten berkumpul di sini, yang di kota berkumpul di titik sebelah ini."

"Aku ga paham apa yang dibicarakan. Akhirnya kami berempat bilang untuk meminta pulang," ungkapnya.

Saat pamit, ketua yayasan bimbel tersebut hanya mengangguk dan tidak mengeluarkan sepatah katapun kepada Siska.

Baca juga: Cristiano Ronaldo Tak Terpilih Pemain Terbaik Asia 2023, Kalah Voting dari Son dan Kim Min-jae

Akhirnya, mereka berempat lari dan sekitar 100 orang yang berada di aula itu pun melihat ke arah Siska.

Setelah pulang dari seminar itu, Siska mengaku mendapatkan beragam kejadian aneh.

Pertama, teman Siska yang menginap di rumah dihantui pocong. Kedua, ibu Siska melihat Siska di kamar padahal sedang keluar.

"Ketiga, di pagi hari aku nganterin ibu ke pasar. Pulangnya saat nyetir sepeda, ada yang mendorong aku dari belakang. Aku jatuh, ibuku terpental ke kanan."

"Aku jatuh telungkup ke aspal. Di belakangku sudah ada bus. Bus ngerem mendadak. Posisi kepala dan ban bus hanya sejengkal. Aku pingsan. Helmku pecah jadi dua dan motor hancur," akunya.

Tak terima dengan beragam keanehan, Siska pun datang berkunjung ke rumah ketua yayasan bimbelnya.

Baca juga: Pj Ketua TP PKK Sumut Ajak Masyarakat Sergai Manfaatkan Layanan Kesehatan Gratis Ini di Posyandu

"Karena pintu tidak ditutup, aku masuk ke sana, ternyata ada 4 kertas berisi biodata kita berempat. Tertulis nama, tanggal lahir, jam kelahiran, weton."

"Aku baca punyaku, gimana sih proses aku dijadikan tumbal. Proses kematianku itu tertulis pertama aku sakit, kedua aku kecelakaan, kepalaku kayak apapun ditulis sama dia. Ketiga kalau gagal aku bunuh diri," ungkapnya.

Membaca kertas itu, Siska pun merasa emosi dengan ketua yayasan bimbelnya itu. Siska marah karena merasa tak saling kenal, namun hendak dijadikan tumbal.

"Ada pak W (tetangga ketua yayasan) yang melerai. Akhirnya dibawa ke kelurahan, diadili dan si ibuk ini tadi disuruh keluar dari kampung itu," kata Siska.

 

Artikel ini diolah Tribunnews

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved