Sumut Terkini

Banyak Pasar di Deli Serdang Butuh Revitalisasi, Kadis Diperindag :Sudah Kita Usulkan ke Kementerian

Revitalisasi menjadi hal yang paling tepat untuk dilakukan agar pasar menjadi tempat yang layak untuk dikunjungi.

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN
Seorang pengendara sepeda motor melintas di jalan utama pasar Tanjung Morawa yang berkubang beberapa waktu lalu.  

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM - Beberapa pasar yang ada di Kabupaten Deli Serdang saat ini membutuhkan perhatian dari pemerintah.

Hal ini lantaran setelah dibangun belasan hingga puluhan tahun belum ada perawatan lagi dilakukan.

Revitalisasi menjadi hal yang paling tepat untuk dilakukan agar pasar menjadi tempat yang layak untuk dikunjungi.

Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Kabupaten Deli Serdang, Putra Jaya Manalu mengakui soal kondisi pasar di Deli Serdang yang membutuhkan perhatian ini.

Disebut beberapa diantaranya yakni Pasar Sibolangit, Pasar Namorambe, Pasar Klumpang dan Pasar Gunung Meriah.

Pasar-pasar itu telah mereka usulkan ke kementerian perdagangan untuk bisa direvitalisasi. 

"Tahun ini nggak ada revitalisasi. Tahun 2021 sampai 2022 sudah kami usulkan agar direvitalisasi. Cuma kita datang ke Kementerian disampaikan belum ada Juknis soal lokri (lokasi prioritas).

Sudah kita ajukan proposal untuk revitalisasi yang berbiaya APBN tapi belum ada sampai sekarang," ujar Putra Jaya Manalu Jumat, (19/1/2024). 

Putra mengatakan bukan Pemkab yang selama ini tidak pandai untuk menjolok anggaran Pusat.

Mantan Asisten Ekonomi dan Pembangunan ini menyebut pihak Kementerian pernah menyampaikan bahwa alokasi anggaran pindah untuk fokus ke Ibukota Nusantara (IKN).

Dianggap pembangunan IKN juga bagian dari infrastruktur. 

"Ya pasar kita terakhir dapat revitalisasi tahun 2019 untuk di Pasar Tanjung Morawa dan Galang. Kalau sekarang ini pasar yang lain ya sangat mendesak memang kondisinya butuh perbaikan karena sebagian besar pasarnya memang tidak ada dianggarkan bertahun tahun pemeliharaan.

Sementara yang diharapkan dukungan APBN dan APBD Provinsi juga sangat terbatas," kata Putra 

Putra yang juga mantan Kadis Pasar ini menyebut contoh yang di Pasar Sibolangit, sejak terjadinya erupsi gunung sinabung atap pasar pun menjadi rusak.

Saat ini pasar sudah bolong-bolong atapnya. Banyak komplen dari pedagang ketika retribusi dikenakan. 

"Pedagang ya komplen memang. Dibilang kita minta retribusi saja taunya sementara mereka katanya pakai tenda biru. Minta diurusin dulu mereka ya wajar mereka seperti itu. Seperti Pasar Gunung Meriah nggak ada pemeliharaan juga bagaimana pula bisa bertahan," ucap Putra. 

Diakui Putra bukan APBD Deli Serdang yang sebenarnya tidak mampu untuk melakukan perawatan.

Namun saat ada pembahasan dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) ada pertimbangan lain mana yang lebih prioritas untuk diutamakan sehingga didahulukan.

Disebut saat ini juga banyak yang masuk dalam prioritas antara lain pembangunan jembatan. 

"Pasar klumpang mendesak udah puluh tahun. Jadi kondisi secara fisik dasar nolnya bangunan sudah di bawah jalan. Bisa setengah meter kalau kondisi hujan. Jadi bukan hanya rehab bangunannya tapi harus ditimbun semua,"ucap Putra. 

Jumlah pasar di Kabupaten Deli Serdang tervatat di Disperindag sebanyak 36 lokasi. Dari jumlah itu hanya 11 yang merupakan pasar harian. Sementara sisanya adalah pasar mingguan.

(dra/tribun-medan.com). 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved