Breaking News

Viral Medsos

BEGINILAH POTRET Kebahagiaan Duo Simanjuntak Kalau Bertemu, Kasad Maruli dan Panca, Ini yang Dibahas

Pertemuan duo Simanjuntak itu santai dan diselingi canda tawa. Masing-masing terpencar raut kebahagaian.

|
Editor: AbdiTumanggor
dispenad
Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Sestama Lemhannas) Komjen Pol Panca Simanjuntak bersama jajarannya melakukan silaturahmi dengan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kamis (18/1/2024). Komjen Pol Panca Simanjuntak tampak didampingi Tenaga Ahli Pengajar Bidang Geografi Lemhannas Mayjen TNI Ramses Lumban Tobing dan Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Ideologi Lemhannas Marsekal Muda TNI Palito Sitorus. (Dispenad) 

Sebanyak 50 ton sampah yang bertahun-tahun menumpuk di wilayah tersebut sudah disingkirkan. Kemudian sampah di kawasan jalur pendakian yang terkumpul sebanyak 56 karung juga sudah dibuang ke tempatnya. Kegiatan ini bukan sebatas penghijauan, namun juga menjaga kawasan wisata alam.

panca dan maruli bertemu bahas ketahanan pangan
Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Sestama Lemhannas) Komjen Pol Panca Simanjuntak bersama jajarannya melakukan silaturahmi dengan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kamis (18/1/2024). Komjen Pol Panca Simanjuntak tampak didampingi Tenaga Ahli Pengajar Bidang Geografi Lemhannas Mayjen TNI Ramses Lumban Tobing dan Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Ideologi Lemhannas Marsekal Muda TNI Palito Sitorus. (Dispenad)

Maruli mengatakan menjaga lingkungan alam menjadi tanggung jawab bersama.

"Gerakan ketahanan pangan dan menjaga alam sangat penting untuk mengantisipasi kebencanaan,"ujarnya.

Ia juga menyinggung persoalan kemiskinan yang menjadi perhatian dan penanganan bersama.

Di penghujung pertemuan, Sestama Lemhannas dan Kasad juga saling bertukar cendera mata.

Ketahanan Pangan di Sukabumi

ketahanan pangan di sukabumi
Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak saat mendatangi lokasi Hanpangan Kostrad di Kampung Neglasari, Desa/Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Kamis (18/1/2024).

Kasad Jenderal TNI Maruli mencontohkan keberadaan Ketahanan Pangan (Hanpangan) di Neglasari, Desa/Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meningkatkan ekonomi warga. Hal itu disampaikan Maruli saat mendatangi lokasi Hanpangan dalam kegiatan Rakernister TNI AD TA 2024 di lokasi Hanpangan Neglasari, Ciemas, Kamis (18/1/2024).

"Ya, itu (peningkatan kesejahteraan) mungkin nanti coba ditanya nanti di pemda atau kalau misalnya mau tanya silakan langsung ke masyarakat ya. Jadi, masyarakat sekarang kalau hanya untuk bekerja berkebun dapat uang cash langsung itu setiap saat dia mudah, tinggal datang kerja, datang kerja dapat upah langsung," ujar Maruli.

Di lokasi Hanpangan sendiri, terdapat sejumlah program pertanian, di antaranya penanaman jagung, singkong, bahkan terdapat ternak sapi dan ayam. "Nanti mudah-mudahan kalau konsep ini semakin baik kita akan bagikan lahan ke mereka (warga, Red), jadi sudah kita coba waktu itu bagi hasil dengan uang mendahului itu juga banyak kesulitan," ucap Maruli.

"Panjang lah selama 1 tahun setengah ini kan proses-proses panen kan biasanya 4 bulan panen, terus kita evaluasi, kita pindah lagi teknis pembayaran bagaimana, tanaman apa yang baik, kita memulai sapi lagi dan lain sebagainya," jelasnya.

Respons Warga

Deni Irawan, pemuda 23 tahun asal Kampung Neglasari, Desa/Kecamatan Ciemas, memberikan pengakuan dampak keberadaan Hanpangan di kampungnya. Ia  mengaku Hanpangan program TNI AD itu sangat membantu masyarakat setempat.

Warga yang dulu banyak pengangguran kini bekerja di Hanpangan program TNI AD sehingga mereka kini menjadi berpenghasilan. "Alhamdulillah warga di sini yang tadinya mungkin ada sebagian pengangguran, sekarang pada kerja di sini. Itu tiap hari ada pemasukan, jadi sangat ngebantu perekonomiannya," ujar Deni kepada Tribun.

Terlebih, kata Deni, bagi warga yang sudah bekerluarga dan memiliki anak yang masih sekolah, sangat merasakan dampak positif dengan adanya Hanpangan tersebut.

"Apalagi bagi yang punya anak sekoah, jadi anak sekolah bisa beli buku," ucapnya.

Deni mengaku bersyukur, kini ia berpenghasilan sampai Rp 3 juta per bulan, padahal dulunya menganggur. Tak hanya soal penghasilan, warga Neglasari yang hampir 100 persen sebagai petani menjadi melek teknologi karena di lokasi Hanpangan ini menggunakan teknologi modern dalam proses pertaniannya.

"Saya juga sebagai warga sangat bersyukur, karena dengan adanya program ini mengubah mindset warga di sini, karena warga di sini hampir 100 persen petani."

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved