SNBP dan SNBT 2024

Berikut Contoh Soal UTBK SNBT Materi Literasi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

Menurut situs resmi tim SNPMB PTN, ada tiga materi yang akan diujikan dalam Tes Seleksi Berbasis Komputer.

Penulis: Rizky Aisyah | Editor: Randy P.F Hutagaol
HO
Ilustrasi SNBT 2024 

Jawaban : D

Pembahasan :

Soal di atas menanyakan makna kata. Untuk menjawabnya, kita harus memahami isi teks. Setiap arti kata mempunyai makna tersendiri jika dikaitkan dengan suatu konteks kalimat. Kemudian, lihat dan analisislah satu per satu opsi jawaban, lalu telaah apakah jawaban yang dipilih sesuai dengan isi konteks kalimat.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “evakuasi” memiliki makna pengungsian atau pemindahan penduduk dari daerah-daerah yang berbahaya, misalnya bahaya perang, bahaya banjir, meletusnya gunung api, ke daerah yang aman. Pada teks di atas, makna kata “evakuasi” adalah pemindahan dari daerah berbahaya, yaitu daerah gempa.

Opsi A, B, C, dan E salah karena tidak sesuai dengan makna kata evakuasi pada teks.

Opsi D benar karena sesuai dengan makna kata evakuasi pada teks, yaitu pemindahan dari daerah berbahaya.

Jadi, jawaban yang tepat adalah D.

2. Bacalah teks berikut untuk menjawab soal!

Mental maling sering mengotak-atik keteladanan. Budaya Jawa yang patut diteladani sebenarnya menjadi andalan. Sudah sulit untuk mengengkang budaya mencuri. Kita telah hidup dalam masyarakat pencuri sejak lama. Sejak lama sudah melakukan korupsi. Sudah lama, ada kurang lebih 20 kosakata terkait dengan maling, misalnya maling arep meminjam tidak mengembalikan, maling timpuh pembangun mencuri material. maling samun yaitu menemukan barang orang lain tetapi tidak mengembalikan ke polisi. Dalam kebudayaan ada maling aguna yang banyak mewarnai dunia pewayangan.

Tegasnya, budaya kita tidak turun dari langit. Budaya itu sedang "mengalahkan zaman mencuri. di sana jadi maling. kalau tidak mencuri ya dicuri, hadap utara jadi maling hadap selatan jadi maling, seberuntung-beruntungnya yang tidak mencuri masih beruntung yang waspada". Sekarang penyakit kita adalah maling harus menangkap maling. Kita berada dalam keadaan jahat. Oleh sebab itu untuk menangkap maling sama halnya harus menangkap diri sendiri. Menangkap diri sendiri, menandai bahwa kita harus melakukan revolusi mental maling menjadi mental seruling.

Seruling, merupakan sebuah benda estetis sebagai perangkat seni gamelan atau yang lain. Seruling berasal dari kata su(bagus) atau kesusu (tergesa-gesa) dan ling (ingat:eling). Orang yang memiliki jiwa maling itu sebenarnya sedang dalam keadaan lupa diri. Oleh karena itu perlu diubah mentalnya menjadi mental seruling. Seruling menjadi pengingat kita agar hidup menjadi makin jernih. Jiwa kita secara tak sadar dibelah, sementara waktu kita harus berkoar-koar teriak maling padahal sesungguhnya kita maling juga. Kita hidup dalam dunia skezisopren, suasana gila. Kita dulu dalam suasana budaya wenang misesa ing agawe, artinya semua hal boleh dilakukan. Oleh sebab itu, kita harus melakukan (a) de-kontekstualisasi, membangun konteks baru. dan (b) kontekstualisasi, misalkan memakai asthabrata bagi anak muda.

Berdasarkan teks tersebut, penyebab seseorang mempunyai mental maling adalah …

A. Karena banyak orang yang berbeda dalam suasana buruk.

B. Karena sulit untuk menangkap diri sendiri yang juga memiliki mental maling seperti orang lain.

C. Karena kita hidup di dalam dunia skezisopren, suasana gila.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved