SNBP dan SNBT 2024

Berikut Contoh Soal UTBK SNBT Materi Literasi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

Menurut situs resmi tim SNPMB PTN, ada tiga materi yang akan diujikan dalam Tes Seleksi Berbasis Komputer.

Penulis: Rizky Aisyah | Editor: Randy P.F Hutagaol
HO
Ilustrasi SNBT 2024 

TRIBUN-MEDAN.com – Menurut situs resmi tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Perguruan Tinggi Negeri (PTN), ada tiga materi yang akan diujikan dalam Tes Seleksi Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

Ketiga materi UTBK SNBT tersebut adalah Tes Potensi Skolastik (TPS), Kemampuan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, serta Penalaran Matematika.

Dalam UTBK SNBT, TPS ini terbagi menjadi beberapa materi. Beberapa materi tersebut antara lain Kemampuan Penalaran Umum, Kemampuan Kuantitatif, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, serta Pemahaman Membaca dan Menulis.

Selain TPS, ada juga materi literasi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Seperti namanya, materi-materi ini menguji kemampuan literasi seperti memahami, mengevaluasi, dan menggunakan teks bahasa. Teks bahasa dibagi menjadi teks bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Terakhir, ada materi Penalaran Matematika. Penalaran matematis menguji pemahaman kamu tentang konsep dan prosedur matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk memberikan gambaran seperti apa materi dan bentuk soal UTBK SNBT, berikut beberapa contoh soal UTBK SNBT.

Contoh Soal Literasi Bahasa Indonesia dan Penjelasannya

1. Perhatikan paragraf di bawah ini:

Dosen Geologi UGM, Dr. Wahyu Wilopo, mengatakan bahwa kejadian gempa di Turki dan Suriah pada Senin (6/2) kemarin seharusnya memberikan kita pelajaran penting akan kewaspadaan terhadap gempa bumi yang ada di Indonesia. Selain itu, masyarakat juga harus memiliki rencana evakuasi mandiri bila terjadi gempa dengan mengenali tempat-tempat berlindung atau jalur evakuasi untuk menuju tempat aman.

Makna kata evakuasi pada teks di atas adalah ....

A. Penyaluran secara cepat

B. Pengangkatan mayat yang berserakan

C. Penyelamatan secara darurat

D. Pemindahan dari daerah berbahaya

E. Pencegahan bahaya

Jawaban : D

Pembahasan :

Soal di atas menanyakan makna kata. Untuk menjawabnya, kita harus memahami isi teks. Setiap arti kata mempunyai makna tersendiri jika dikaitkan dengan suatu konteks kalimat. Kemudian, lihat dan analisislah satu per satu opsi jawaban, lalu telaah apakah jawaban yang dipilih sesuai dengan isi konteks kalimat.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “evakuasi” memiliki makna pengungsian atau pemindahan penduduk dari daerah-daerah yang berbahaya, misalnya bahaya perang, bahaya banjir, meletusnya gunung api, ke daerah yang aman. Pada teks di atas, makna kata “evakuasi” adalah pemindahan dari daerah berbahaya, yaitu daerah gempa.

Opsi A, B, C, dan E salah karena tidak sesuai dengan makna kata evakuasi pada teks.

Opsi D benar karena sesuai dengan makna kata evakuasi pada teks, yaitu pemindahan dari daerah berbahaya.

Jadi, jawaban yang tepat adalah D.

2. Bacalah teks berikut untuk menjawab soal!

Mental maling sering mengotak-atik keteladanan. Budaya Jawa yang patut diteladani sebenarnya menjadi andalan. Sudah sulit untuk mengengkang budaya mencuri. Kita telah hidup dalam masyarakat pencuri sejak lama. Sejak lama sudah melakukan korupsi. Sudah lama, ada kurang lebih 20 kosakata terkait dengan maling, misalnya maling arep meminjam tidak mengembalikan, maling timpuh pembangun mencuri material. maling samun yaitu menemukan barang orang lain tetapi tidak mengembalikan ke polisi. Dalam kebudayaan ada maling aguna yang banyak mewarnai dunia pewayangan.

Tegasnya, budaya kita tidak turun dari langit. Budaya itu sedang "mengalahkan zaman mencuri. di sana jadi maling. kalau tidak mencuri ya dicuri, hadap utara jadi maling hadap selatan jadi maling, seberuntung-beruntungnya yang tidak mencuri masih beruntung yang waspada". Sekarang penyakit kita adalah maling harus menangkap maling. Kita berada dalam keadaan jahat. Oleh sebab itu untuk menangkap maling sama halnya harus menangkap diri sendiri. Menangkap diri sendiri, menandai bahwa kita harus melakukan revolusi mental maling menjadi mental seruling.

Seruling, merupakan sebuah benda estetis sebagai perangkat seni gamelan atau yang lain. Seruling berasal dari kata su(bagus) atau kesusu (tergesa-gesa) dan ling (ingat:eling). Orang yang memiliki jiwa maling itu sebenarnya sedang dalam keadaan lupa diri. Oleh karena itu perlu diubah mentalnya menjadi mental seruling. Seruling menjadi pengingat kita agar hidup menjadi makin jernih. Jiwa kita secara tak sadar dibelah, sementara waktu kita harus berkoar-koar teriak maling padahal sesungguhnya kita maling juga. Kita hidup dalam dunia skezisopren, suasana gila. Kita dulu dalam suasana budaya wenang misesa ing agawe, artinya semua hal boleh dilakukan. Oleh sebab itu, kita harus melakukan (a) de-kontekstualisasi, membangun konteks baru. dan (b) kontekstualisasi, misalkan memakai asthabrata bagi anak muda.

Berdasarkan teks tersebut, penyebab seseorang mempunyai mental maling adalah …

A. Karena banyak orang yang berbeda dalam suasana buruk.

B. Karena sulit untuk menangkap diri sendiri yang juga memiliki mental maling seperti orang lain.

C. Karena kita hidup di dalam dunia skezisopren, suasana gila.

D. Karena banyak yang melakukan tindakan korupsi.

E. Karena kita hidup di dalam “masyarakat maling”.

Jawaban : E

Pembahasan:

Soal di atas manyakan penyebab mengapa seseorang mempunyai mental maling. Sebenarnya, teks tersebut tidak memberikan secara jelas atau tertulis mengenai “apa yang menyebabkan seseorang bisa menjadi maling?”.

Namun, teks tersebut memberikan beberapa pemaparan tentang apa yang sedang terjadi dalam kehidupan di masyarakat sekarang dan jika dilihat secara detail pada kalimat Tegasnya, budaya kita tidak turun dari langit. Budaya itu sedang "mengalahkan zaman mencuri. di sana jadi maling. kalau tidak mencuri ya dicuri, hadap utara jadi maling hadap selatan jadi maling, seberuntung-beruntungnya yang tidak mencuri masih beruntung yang waspada". Sekarang penyakit kita adalah maling harus menangkap maling. Kita berada dalam keadaan jahat. Oleh sebab itu untuk menangkap maling sama halnya harus menangkap diri sendiri. Menangkap diri sendiri, menandai bahwa kita harus melakukan revolusi mental maling menjadi mental seruling.

Opsi A, B, C, dan D salah karena merupakan dampak dari pilihan jawaban E

Opsi E benar karena merupakan jawaban yang paling mendekati, di awal kalimat diberikan penjelasan bahwa kita sudah lama hidup di dalam masyarakat maling.

Jadi, jawaban yang paling tepat adalah E.

Contoh Soal Literasi Bahasa Inggris dan Pembahasannya

1. Read the passage and answer the question below!

The platypus is among nature's most unlikely animals. In fact, the first scientists to examine the specimen believed they were the victims of a hoax. The animal is best described as a hodgepodge of more familiar species: the duck (bill and webbed feet), beaver (tail), and otter (body and fur). Males are also venomous. They have sharp stingers on the heels of their rear feet and can use them to deliver a strong toxic blow to any foe.

Platypuses hunt underwater, where they swim gracefully by paddling with their front webbed feet and steering with their hind feet and beaver-like tail. Folds of skin cover their eyes and ears to prevent water from entering, and the nostrils close with a watertight seal. In this posture, a platypus can remain submerged for a minute or two and employ its sensitive bill to find food.

These Australian mammals are bottom feeders. They scoop up insects and larvae, shellfish, and worms in their bill along with bits of gravel and mud from the bottom. All this material is stored in cheek pouches and, at the surface, mashed for consumption. Platypuses do not have teeth, so the bits of gravel help them to “chew” their meal.

What is the purpose of the text?

A. To tell about platypuses’ diet habit

B. To inform about how platypuses move

C. To tell about the uniqueness of platypuses

D. To inform about platypuses’ physiology

E. To share the first scientists’ opinion on platypuses

Jawaban: C

Pembahasan:

Ditanyakan apa tujuan dari penggalan teks di atas. Teks ini memberikan informasi mengenai keunikan binatang platypus, yaitu dengan menggambarkan bagaimana binatang ini terlihat seperti campuran dari berbagai spesies yang lebih familiar, seperti bebek (ekor dan kaki berbulu), beaver (ekor), dan berang-berang (tubuh dan bulu). Selain itu, teks juga menjelaskan tentang perilaku makan platypus, cara mereka bergerak di air, dan fitur-fitur tubuh yang membuat mereka dapat bertahan di air selama beberapa saat.

Opsi A, B, dan D salah karena teks mencakup semua informasi tersebut secara umum dan tidak hanya berfokus pada satu topik spesifik saja.

Opsi C benar karena semua hal yang diceritakan dalam teks adalah hal-hal yang membuat platipus unik sebagai hewan.

Opsi E juga jelas salah karena yang dibagikan adalah fakta mengenai platipus, bukan opini para peneliti.

Jadi, jawaban yang tepat adalah C.

2. Read the passages and answer the question below!

Passage 1

I recently finished reading the Harry Potter series, and I have to say, it is a fantastic and enchanting series. J.K. Rowling has created a magical world with well-developed characters, a thrilling plot and deeper themes of love and loss, not to mention the fight between good and evil, making it more than just a children's fantasy series. The writing is fantastic, and J.K. Rowling's descriptive language paints a vivid picture of the wizarding world. I highly recommend the Harry Potter series to anyone looking for a captivating and magical read.

Passage 2

The Harry Potter series is an impressive and captivating read, with well-developed characters and an engaging plot that keeps the reader on the edge of their seat. J.K. Rowling's descriptive language paints a vivid picture of the wizarding world. However, some parts of the series felt a bit slow-paced and dragged on a bit longer than necessary. Overall, it is a must-read for fans of fantasy and adventure, but with a few minor shortcomings.

What is the similarity between the two texts?

A. Both are very positive reviews

B. Both reviews do not recommend the book series

C. Both criticize the book series’ slow pace

D. Both reviews think the book series is thrilling

E. There is no similarity between them

Jawaban: D

Pembahasan:

Soal di atas menanyakan apa persamaan dari kedua teks tersebut.

Opsi A menyatakan bahwa kedua teks adalah ulasan yang sangat positif. Opsi ini salah, karena meskipun kedua teks tersebut memang menyatakan bahwa Harry Potter adalah seri yang menarik dan bagus, namun teks 2 juga menyatakan adanya kekurangan dalam seri tersebut.

Opsi B menyatakan bahwa kedua ulasan tidak merekomendasikan serial buku tersebut. Hal ini salah karena kedua teks tersebut sama-sama merekomendasikan seri Harry Potter.

Opsi C menyatakan bahwa kedua kedua teks mengkritik alur lambat serial buku Harry Potter. Hal ini salah karena hanya teks kedua yang mengkritisi hal tersebut.

Opsi D menyatakan bahwa kedua ulasan menganggap serial buku Harry Potter menegangkan. Hal ini benar karena tersurat langsung pada teks 1 (“a thrilling plot”) dan menggunakan idiom pada teks 2 (“keeps the reader on the edge of their seat” yang merujuk pada ketegangan yang dirasakan pembaca).

Opsi E salah karena sudah ada opsi yang benar.

Jadi, jawaban yang paling tepat adalah opsi D.

(cr30/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved