Anak Remaja Tewas Ditembak
Kapolres tak Bela Anak Buahnya Diduga Tembak Mati Remaja di Belawan, Logikanya Tak Nyambung
Rekaman video pengakuan personel Polres Pelabuhan Belawan yang melakukan penembakan di lokasi remaja RF (17) yang tewas diduga tertembak.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Beredar sebuah rekaman video, pengakuan personel Polres Pelabuhan Belawan yang melakukan penembakan di lokasi remaja RF (17) yang tewas diduga tertembak.
Dari video yang dilihat oleh tribun-medan, pada Minggu (21/1/2024).
Tampak personel tersebut sedang diintrogasi oleh Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban di lokasi kejadian tepatnya di Jalan Makam Pahlawan, Kecamatan Medan Belawan.
Ketika itu, Janton menanyakan kepada anak buahnya itu tentang kronologis kejadian tersebut.
.
"Yang turun ke TKP tadi ya. Kejadian tadi kalian gimana ceritanya," tanya Janton kepada anak buahnya.
Lalu, anggotanya itu pun menjelaskan kronologis kejadian tersebut bermula dari dirinya mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa di lokasi itu sedang terjadi tawuran.
"Datang dari sana setelah kami mandapatkan laporan dari masyarakat telah terjadi penganiaya, kami cek ke TKP," jawab anggotanya itu.
"Begitu sampainya di lorong melati, kami di cegat oleh warga, pertama di sana. Mobil kita di lempari dan kami dimaki-maki," lanjutnya.
Kemudian, personel Polres Pelabuhan Belawan ini mengatakan bahwa, mobil patroli ketika itu sempat diserang oleh warga di sana.
"Sampai di sini kami di hadang lagi, ada yang membawa kelewang lalu mobil kita di lempari juga, di depan ada yang menghadang, di belakang juga ada yang menghadang," katanya.
Pengakuannya, melihat situasi yang tidak kondusif ia pun nekat meletus pistol yang dipegangnya sebanyak dua kali ke arah udara.
"Jadi saya melakukan tembakan peringatan ke atas dua kali," ucapnya di depan AKBP Janton.
Janton pun kemudian mempertanyakan, posisi anggotanya itu berada dimana saat melakukan penembakan tersebut.
"Posisi nembak peringatan dimana," tanya Janton.
Anak buahnya ini mengaku bahwa melakukan penembakan dari dalam mobil sebelah kiri.
"Posisi di dalam mobil sebelah kiri," katanya sambil menunjukkan posisinya di dalam mobil yang ketika itu duduk di sebelah kiri sopir.
Anggota personel ini juga mengatakan bahwa, posisi korban pada saat itu berada di sebelah kanan dengan jarak kurang lebih 4 sampai 5 meter.
"Tapi posisi mu waktu nembak peringatan di dalam mobil sebelah kiri, logikanya nggak nyambung (karena korban berada di sebelah kanan," ucap Janton.
Sebelumnya, Polda Sumut menyatakan masih mendalami penyebab pasti tewasnya RF (17) remaja yang diduga tewas akibat tertembak peluru dari senjata milik Personel Pelabuhan Belawan saat membubarkan tawuran.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, sejumlah personel polisi turut diperiksa buntut peristiwa ini.
Namun demikian, Hadi tidak menjelaskan siapa saja dan berapa jumlah personel yang diperiksa.
"Termasuk memeriksa anggota. Ada beberapa yang kita mintai keterangan,"kata Kombes Hadi Wahyudi, Jumat (19/1/2024).
Polisi belum menjelaskan sejauh mana penyelidikan ini, apakah termasuk melakukan uji balistik selongsong peluru dan proyektil.
Namun polisi memastikan pihaknya sedang menyelidiki dari awal mula peristiwa tawuran hingga jatuhnya korban.
"Tentu untuk melakukan hal itu penyidik memeriksa saksi-saksi baik dari masyarakat, warga yang disana, kemudian kita pun penyidik Polres Pelabuhan Belawan sedang melakukan penyelidikan terkait orang yang terlibat tawuran," ucapnya.
Diketahui, seorang remaja laki-laki berinisial RF (17) tewas diduga akibat kepalanya tertembus peluru yang diduga berasal dari senjata api polisi. Ia tewas sehari pasca kejadian.
Kejadian penembakan ini terjadi di Jalan Makam Pahlawan, Lorong Kenangan, Kecamatan Medan Belawan, pada Selasa (16/1/2024) sekira pukul 22.00 WIB.
(Cr11/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.