Lakalantas Maut Simalungun

SMKN 1 Siantar Berduka: 5 Guru Tewas Kecelakaan Saat Hendak Melayat, Kibarkan Bendera Setengah Tiang

SMKN 1 Kota Pematangsiantar berduka. Sebanyak 5 guru meninggal dalam kejadian kecelakaan lalu lintas di jalan lintas Siantar - Saribudolok. 

HO
Dedi Setiadi Maret Tampubolon (35), supir truk dalam kecelakaan yang menewaskan enam pengguna jalan di Pamatang Raya, Kabupaten Simalungun, Kamis (25/1/2024)  

Pengibaran bendera setengah tiang setelah lima guru SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar menjadi korban meninggal dunia kecelakaan beruntun, Kamis (25/1/2024) TRIBUN-MEDAN - ALIJA MAGHRIBI (TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI)
Jajaran guru dan siswa SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun diselimuti duka yang cukup dalam.

Lima guru mereka menjadi korban meninggal dunia pada kecelakaan yang terjadi di Pamatang Raya, Rabu (24/1/2024) siang. 

Sehari setelah kecelakaan, Kamis (25/1/2024) tampak pihak sekolah mengibarkan bendera setengah tiang di lapangan upacara.

Sejumlah siswa tampak duduk berbaris untuk menyusun kelompok yang akan melayat ke rumah duka. 

Kepala Sekolah M. Syahrizal Damanik mengatakan bahwa jajaran guru sangat terpukul atas kejadian ini.

Rombongan guru (5 orang) yang menjadi korban adalah Tim Sosial Kekeluargaan (Soskel) Guru SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar. 

"Rencana mereka melayat ke Raya. Ada di antara mereka juga guru yang sudah gak ada jam ngajar. Mereka ke Raya, dan di perjalanan dapatlah saya berita kalau mereka kecelakaan," kata Syahrizal. 

Para guru berangkat melayat ke rumah salah satu guru lainnya yaitu Elvi Sinaga di Nagori Raya Usang. 

"Di dalam mobil, mereka ada tujuh orang. Dua yang di depan selamat. Tapi lima yang di belakang terhimpit truk tronton," sambung Syahrizal. 

Syahrizal mengatakan bahwa proses evakuasi hingga pukul 17.30 WIB. Ia sendiri dan beberapa guru langsung bertolak ke Pamatang Raya, di mana kelima guru korban meninggal dunia dibawa ke RSUD Rondohaim Pamatang Raya. 

Untuk hari ini, Kamis (25/1/2024) kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah diliburkan. 

"Kita juga kibarkan bendera setengah tiang sampai tiga hari ke depan," ujar Syahrizal. 

Kepala Sekolah Syahrizal Damanik mengatakan bahwa dengan jumlah siswa yang banyak, maka untuk ke rumah duka, pihaknya membagi beberapa tim. 

"Untuk Almh Surti Togatorop. Beliau masih lajang (belum menikah). Tadi sudah ada perwakilan guru yang berangkat ke rumah duka di kampungnya, Dolok Sanggul," kata Syahrizal. 

(alj/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved