Kecelakaan Beruntun di Raya
Lima Guru Meninggal, Kepsek SMK Negeri 1 Siantar : Mata Pelajaran Diisi Guru Lainnya
Sebelumnya, pihak sekolah bersama Pimpinan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara telah melayat ke rumah duka.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Kepala SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, M Syahrizal Damanik mengatakan bahwa kegiatan belajar mengajar akan efektif setelah dua hari ini, pasca lima guru meninggal dunia dalam kecelakaan yang terjadi di Pamatang Raya, Rabu (24/1/2024).
Sebelumnya, pihak sekolah bersama Pimpinan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara telah melayat ke rumah duka.
Dari kelima guru korban tewas, satu guru di antaranya adalah warga Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan.

Sesuai rencana, jenazah dimakamkan Jumat (26/2/2024) hari ini.
"Kemarin kita sudah melayat ke rumah duka yang ada di sekitaran Kabupaten Simalungun dan Kota Siantar. Ada satu guru kita alamat rumah dukanya di Humbang Hasundutan, juga sudah dikunjungi guru kita ke sana," kata Syahrizal, Jumat (26/1/2024).
Syahrizal mengatakan bahwa pihaknya akan mengkoordinir jadwal mengajar tambahan untuk guru sehingga bisa menggantikan peran guru yang sudah tiada.
Kemudian berkomunikasi kembali dengan Cabdis Pendidikan Kabupaten Simalungun untuk meminta tenaga pendidik tambahan.
"Mungkin satu dua hari ini, kita kurang efektif karena memang masih berkabung. Para guru masih syok ya. Terpukul. Selanjutnya nanti guru yang ada, bisa mengisi mata pelajaran dari guru yang sudah nggak ada," kata Syahrizal.
"Kita terus berkoordinasi dengan Cabdis Pendidikan Provinsi. Tapi untuk sekarang masih belum ada kendala," kata Syahrizal.

Adapun identitas 5 guru korban meninggal dunia Rombongan SMKN 1 Kecamatan Siantar :
- Sri Welfeni Purba (56) - PNS - Guru Seni Budaya
- Elvine Simanjuntak (55) - Honorer BTT - Guru Bahasa Inggris
- Surti Togatorop (28) - Honorer BTT
- Rosemian Gultom (55) - PNS - Guru Pendidikan Agama Kristen
- Sri Juni Eva Saragih (52) - Honorer BTT - Guru Matematika
Pihak SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun telah memasang bendera setengah tiang sebagai tanda berkabung selama tiga hari ke depan.

Sopir Truk Box Mitsubishi Tronton BK 9957 CE telah ditahan oleh Sat Lantas Polres Simalungun.
Orang yang dianggap sangat bertanggung jawab dalam kecelakaan beruntun di Kecamatan Pamatang Raya, Rabu (24/1/2024) diketahui bernama Dedi Setiadi Maret Tampubolon.
Dedi Setiadi Maret Tampubolon (35) mengatakan bahwa awalnya, kondisi truk yang ia kemudikan normal.
Truk melintas dari Depot Air di Tanah Karo menuju ke arah Pematang Siantar melalui Kecamatan Pamatang Raya.
"Di tempat kejadian mulai terasa mulai nggak ada lagi (blong). Sehabis tikungan kan turunan. Kemudian saya usahakan porseneling di gigi lima ke gigi tiga biar truk ini bisa berhenti. Rupanya gak berhenti dan kecelakaan, Pak," kata Dedi.
"Pas mau berangkat saya periksa. Saya senter. Saya gak ada ugal-ugalan, Pak. Setelah rem nggak ada saya oleh Pak. Goyang Pak," kata Dedi.
Disinggung mengapa Dedi tidak banting setir ke kawasan perladangan, justru tetap berada di jalur, ia mengaku bahwa saat itu sudah panik.
"Sudah linglung, Pak. Sudah panik, Pak," ujar Dedi seraya menambahkan bahwa jumlah muatannya mencapai 40 ton, dan pihak perusahaan mengisi muatan sebanyak 995 galon air.
Dedi ingin meminta maaf kepada keluarga korban yang luka-luka dan meninggal.
"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Saya pun tidak mau terjadi. Apapun prosesnya, saya terima, Pak," kata Dedi.

Kecelakaan lalu lintas terjadi di Kelurahan Merek Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun pada Rabu (24/1/2023) siang.
Peristiwa ini pun cukup mengkhawatirkan lantaran truk tronton menabrak sejumlah kendaraan yang terparkir di bahu jalan provinsi tersebut.
Menurut penuturan warga, Edi, truk tronton bermerk Mitsubishi datang dari arah Raya menuju arah Siantar.
Namun tepat di lokasi, truk tersebut diduga mengalami rem blong sehingga sopir tak mampu mengendalikan laju kendaraannya.
"Truk tabrak beberapa kendaraan seperti sepeda motor dan mobil tadi. Truk menabrak kendaraan di depannya dan yang parkir di pinggir jalan. Kebetulan di dekat sini ada pesta," terangnya.
"Ada mobil Toyota Rush tadi yang terhimpit truk. Jadi tadi proses evakuasi masih dilakukan," sambungnya.
Kasat Lantas Polres Simalungun, Iptu Jonny Sinaga mengatakan bahwa pihaknya telah mengevakuasi beberapa korban ke RSUD Rondohaim Pamatang Raya.
"Terjadi kecelanaan lalu lintas di mana truk dalam keadaan rem blong. Kami telah melakukan evakuasi kendaraan dan korban sudah dibawa ke rumah sakit," kata Jonny.
Ada beberapa unit kendaraan yang telah ditabrak truk. Dan pihak Sat Lantas Polres Simalungun telah menahan sopir untuk dimintai keterangan.
"Untuk saat ini korban meninggal dunia ada lima. Sudah kita bawa ke rumah sakit. Penyebab kejadian sesuai olah TKP awal bahwa truk blong dan tidak dapat mengendalikan," katanya.
Jajaran guru dan siswa SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun diselimuti duka yang cukup dalam.
Lima guru mereka menjadi korban meninggal dunia pada kecelakaan yang terjadi di Pamatang Raya, Rabu (24/1/2024) siang.
Sehari setelah kecelakaan, Kamis (25/1/2024) tampak pihak sekolah mengibarkan bendera setengah tiang di lapangan upacara.
Sejumlah siswa tampak duduk berbaris untuk menyusun kelompok yang akan melayat ke rumah duka.
Kepala Sekolah M. Syahrizal Damanik mengatakan bahwa jajaran guru sangat terpukul atas kejadian ini.
Rombongan guru (5 orang) yang menjadi korban adalah Tim Sosial Kekeluargaan (Soskel) Guru SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar.
"Rencana mereka melayat ke Raya. Ada di antara mereka juga guru yang sudah gak ada jam ngajar. Mereka ke Raya, dan di perjalanan dapatlah saya berita kalau mereka kecelakaan," kata Syahrizal.
Para guru berangkat melayat ke rumah salah satu guru lainnya yaitu Elvi Sinaga di Nagori Raya Usang.
"Di dalam mobil, mereka ada tujuh orang. Dua yang di depan selamat. Tapi lima yang di belakang terhimpit truk tronton," sambung Syahrizal.
Syahrizal mengatakan bahwa proses evakuasi hingga pukul 17.30 WIB. Ia sendiri dan beberapa guru langsung bertolak ke Pamatang Raya, di mana kelima guru korban meninggal dunia dibawa ke RSUD Rondohaim Pamatang Raya.
Untuk hari ini, Kamis (25/1/2024) kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah diliburkan.
"Kita juga kibarkan bendera setengah tiang sampai tiga hari ke depan," ujar Syahrizal.
Kepala Sekolah Syahrizal Damanik mengatakan bahwa dengan jumlah siswa yang banyak, maka untuk ke rumah duka, pihaknya membagi beberapa tim.
"Untuk Almh Surti Togatorop. Beliau masih lajang (belum menikah). Tadi sudah ada perwakilan guru yang berangkat ke rumah duka di kampungnya, Dolok Sanggul," kata Syahrizal.
(alj/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.