Viral Medsos

TERUNGKAP Penyebab Ara Sirait Batal Dilantik Jadi Menteri, Ada Ancaman Semua Menteri Akan Mundur

Diduga ada intervensi kuat terhadap Presiden Joko Widodo dan Wapres JK pada saat itu, agar Maruarar Sirait jangan dilantik jadi Menteri.

|
Editor: AbdiTumanggor
Kompas TV/Riga Danniswara
Potret Presiden Jokowi bertemu Maruarar Sirait di taman belakang Istana Merdeka, Minggu (20/10/2014) malam setelah batal menjadi menteri. (Kompas TV/Riga Danniswara) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Terungkap penyebab Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara Sirait batal dilantik menjadi menteri di era pemerintahan Jokowi-JK.

Diduga ada intervensi kuat terhadap Presiden Joko Widodo dan Wapres JK pada saat itu, agar Maruarar Sirait jangan dilantik jadi Menteri.

Mantan politisi senior PDIP Maruarar Sirait menceritakan momen ketika dirinya batal dilantik menjadi menteri di kabinet pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mengutip dari potongan video YouTube Total Politik yang diunggah akun TikTok @/podcastviralll.

Awalnya Maruarar Sirait membeberkan momen ketika dirinya mendatangi kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar.

Ketika itu, Ara Sirait dan keluarganya tiba di Jakarta dari Singapura. Ketika itu, sang ayah, Sabam Sirait tengah dalam perobatan di Singapura.

“Sampai Jakarta, saya ke rumah, dari rumah saya pakai baju merah, terus saya datang ke tempat Ibu Mega di Teuku Umar, Menteng,” kata Maruarar dikutip, Sabtu (27/1/2024).

Pada saat itu, Maruarar Sirait masih ketua DPP PDI Perjuangan, Anggota DPR RI, dan Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP).

Namun, setelah ditunggu sekitar satu jam, Maruarar tak bisa bertemu dengan dengan Megawati.

Kemudian, akhirnya Maruar Sirait ditelepon Presiden Jokowi untuk datang ke Istana Negara.

“Tapi saya menunggu cukup lama, tidak bisa bertemu. Kemudian Pak Jokowi telepon ‘Di mana Ra? Ketemu enggak?’. Ya sudah oke saya dipanggil ke Istana,” terang Maruarar.

Tiba di Istana Negara, Maruarar Sirait langsung menghadap Jokowi dan Jusuf Kalla.

Presiden Jokowi menyampaikan, jika dirinya hendak dilantik menjadi menteri, tapi ada pihak yang tak menyetujuinya.

“Pak Jokowi dan Pak JK mengatakan, ada saksinya dua-duanya dan saya yakin orang yang kredibel untuk bicara. ‘Kami mau melantik Anda, tapi ada pihak yang tidak ingin Anda dilantik'. Saya bilang ‘Oh enggak papa Pak kalau begitu, tapi kenapa saya dipanggil harusnya kan diselesaikan dulu,” terangnya.

Pernyataan Maruarar Sirait dalam sebuah wawancara itu sontak viral di media sosial.

Beragam respons diberikan warganet atas intervensi batalnya Maruarar Sirait menjadi menteri.

“Ratu ternyata sangat licik. Bukan satu-satunya pendiri PDIP, tapi sok kuasa penuh. Dengan saudara kandungnya saja tidak akur,” komentar warganet.

“Terima kasih informasinya sudah dikasih paham. Jadi semakin tahu dan mengerti rekam jejak Mak e di internal seperti itu. Semangat Bang Ara,” timpal warganet lain.

"Oh...pantasan bergulir kembali isu Mentri-menteri mundur, ternyata begitu mainnya untuk menekan Presiden. Sekarang mana bisa Presiden sudah berpengalaman.. Mantap bg Ara,"tulis netizen lainnya.

"Sudah sangat jelas kalo di indonesia ini yang ingin sangat berkuasa adalah ibu...bukan presiden sudah jelas yg mau tunduk dan nurut jadi bonekanya ibu.." timpal lainnya.

Videonya:

Jika menengok ke belakang, memang ada kisah menarik antara Maruarar dengan Jokowi.

Sepuluh tahun silam, ketika Jokowi baru terpilih sebagai Presiden RI, Maruarar hampir menjadi menteri.

Berbaju putih, di taman belakang Istana

Joko Widodo-Jusuf Kalla berhasil memenangi Pemilu Presiden 2014 dan dilantik sebagai Presiden-Wakil Presiden RI pada 20 Oktober 2014.

Enam hari setelahnya atau Minggu, 26 Oktober 2014, Jokowi mengumumkan kabinetnya.

Sebelum itu, beredar sejumlah nama yang diisukan bakal menjadi menteri Jokowi, salah satunya Maruarar Sirait.

Isu yang berembus saat itu, Maruarar hendak diberi kursi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

Maruarar memang ada dalam daftar nama-nama tokoh yang diundang di acara pengumuman kabinet Jokowi-JK yang diberi nama Kabinet Kerja.

Namun, hingga jajaran menteri diumumkan pada Minggu sore, Maruarar tak tampak di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Kala itu, Maruarar justru mendatangi kediaman Megawati di Menteng, Jakarta Pusat. Namun tak bertemu sang ketum PDIP.

Dari informasi yang dihimpun oleh reporter KompasTV ketika itu, Maruarar disebut tidak berhasil menemui Megawati.

Kabarnya, Mega tidak bersedia menemui Maruarar.

Sementara, di Istana Kepresidenan, Jokowi mengumumkan nama Rudiantara sebagai Menkominfo, juga jajaran pembantu Presiden lainnya.

Pada Minggu malam, usai nama-nama menteri diumumkan, Maruarar tepergok sedang berbincang bersama Jokowi di taman belakang Istana Merdeka.

Jokowi ketika itu mengantar Maruarar yang hendak meninggalkan Istana Merdeka.

Maruarar tampak mengenakan atasan warna putih dan bawahan hitam sebagaimana pakaian yang dikenakan para menteri ketika diumumkan oleh Kepala Negara.

Baik Jokowi maupun Maruarar terlihat santai dan melepas senyum kepada sejumlah wartawan yang mencegat.

Mereka berdua mengaku tidak ada masalah apa-apa dan Jokowi akan tetap meminta Maruarar sebagai sahabat untuk membantu pemerintahannya.

Jokowi juga membantah anggapan bahwa nama Maruarar dicoret dari daftar kabinet pada saat-saat terakhir pengumuman nama menteri.

"Yang jelas Pak Maruarar Sirait akan tetap membantu saya. Ya... sebagai teman baik," ujar Jokowi.

, Maruarar Sirait merupakan putra dari Sabam Sirait, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan juga salah satu pendiri PDIP.

Dalam sejumlah kesempatan, Megawati pernah bercerita bahwa Sabam Sirait merupakan orang pertama yang membujuknya terjun ke politik.

Maruarar telah malang melintang di politik.

Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Parahyangan Bandung itu duduk di kursi anggota DPR RI selama tiga periode.

Selama 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019, Maruarar menjabat sebagai anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan dan perbankan.

Pada Pemilu 2019, Maruarar sedianya kembali mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, tetapi gagal melenggang ke Parlemen.

Sejak 20 September 2023, Maruarar ditunjuk sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Sepak Bola oleh Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir.

Baca juga: MOMEN Maruarar Batal Jadi Menteri Jokowi Meski Sudah Kemeja Putih Menteri di Istana

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved