Olahraga

Anak Mantan Pebulutangkis Sumut Ini Raih Prestasi di Cabang Olahraga Karate

Dua karateka cilik ini meraih prestasi membanggakan di Kejuaraan Daerah (Kejurda) Shokaido IV

|
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
HO
Falikha Ayumi Azahra (10) dan M. Fabian Aulia (12) saat menjuarai cabang olahraga Karate Shokaido IV Memperebutkan Piala Ketua Umum (Ketum) Pengprov Shokaido Sumut di Gelanggang Remaja, Medan pada 27-28 Januari 2024. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kebahagiaan tak bisa dibendung seorang Aswindy Fachrizal yang melihat kedua anaknya meraih prestasi membanggakan di cabang olahraga Karate.

Padahal, pria yang akrab disapa Windy ini dulu merupakan seorang atlet bulutangkis.

Ia pernah menjadi bagian dari atlet bulutangkis Sumatera Utara (Sumut) di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI/2004 Sumatera Selatan (Sumsel).

Kedua anaknya itu yakni Falikha Ayumi Azahra (10) dan M. Fabian Aulia (12).

Dua karateka cilik ini meraih prestasi membanggakan di Kejuaraan Daerah (Kejurda) Shokaido IV memperebutkan Piala Ketua Umum (Ketum) Pengprov Shokaido Sumut di Gelanggang Remaja, Medan pada 27-28 Januari 2024.

Di mana, kejuaraan ini diikuti dari berbagai daerah di Sumut seperti Medan, Sibolga, Tapanuli Selatan, Padang Lawas Utara, Serdang Bedagai, Deli Serdang, Binjai, dan Karo.

Sang kakak, Fabian yang masih duduk di kelas VII SMP IT Al Fakhri, Sunggal, Deli Serdang.

Febian  berhasil meraih juara tiga alias perunggu saat tampil di kelas Kumite 40kg Pemula Putra.

Sementara sang adik, Ayumi yang masih duduk di kelas V SD IT Ananda Yara Islamic School sukses menggondol dua medali perak sekaligus di kelas Kumite 35 kg Pra Pemula Putri dan Kata Perorangan Pra Pemula Putri.

Sebagai seorang ayah, Windy mengaku sangat bangga anak-anaknya berhasil meraih prestasi di cabor bela diri ini, meski tak mengikuti jejak orang tuanya sebagai atlet bulutangkis.

"Alhamdulillah, pastinya tidak ada orang tua yang tidak senang dan bangga dengan prestasi yang diraih anak-anaknya. Ini semua berkat doa dan dukungan semua pihak, terutama para pelatih," kata Windy saat dijumpai awak media usai seremoni penutupan, Senin (29/1/2024).

Bahkan pria yang menjabat sebagai Sekertaris Umum  Pengkot PBSI Medan itu menceritakan awal mulanya anak-anaknya menekuni olahraga bela diri. 

"Awalnya ini karena ketidaksengajaan. Saat masih TK (sang adik) dan SD (sang kakak) sudah saya ajak ikut latihan bulutangkis, namun keduanya terlihat kurang meminatinya," awal cerita Windy.

"Lalu tak sengaja saat saya jumpa kawan yang kebetulan guru karate dan memiliki dojo di Sunggal (Deli Serdang) dekat rumah, kebetulan anak-anak saya ikut ke dojo itu. Terus keduanya spontan tertarik dan meminta kepada saya untuk dibelikan baju dan peralatan latihan lainnya," sambungnya.

Dari ketertarikan tersebut, akhirnya Windy sebagai orang tua tak bisa memaksa kehendaknya kepada kedua anaknya tersebut untuk mengikuti jejak sang orang tua yang dulunya merupakan atlet bulutangkis.

"Tak lama setelah mengikuti latihan karate di awal-awal itu, saya lihat mereka sangat semangat dan serius, beda saat latihan bulutangkis. Ya, sejak saat itu saya sadar dan tak mau memaksa kehendak saya sendiri dan saya mengikuti kemauan mereka dan saya akan terus mendukung kemauan sang anak," kata Windy.

"Ya, walaupun gak ikuti jejak saya (sebagai atlet bulutangkis), Alhamdulillah minat mereka masih di dunia olahraga, gak jauh-jauh seperti dunia saya.

Intinya saya sebagai orang tua akan support terus mereka. Karena bagaimanpun anak merupakan kebanggaan dari orang tuanya," tambah Windy yang sedikit malu dan enggan berfoto bersama kedua anaknya.

Sementara itu, Fabian mengaku ingin bisa tampil di level-level yang lebih tinggi di masa yang akan datang, mengikuti jejak sang ayah bisa memperkuat nama daerah.

"Ya, pengin seperti ayah bisa tampil membawa nama Sumut di PON," timpal Fabian.

(cr17/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved