Sumut Terkini

BOCAH 7 Tahun di Langkat Dicabuli 2 Orang, Kakek Korban : Pelaku Sudah Dianggap Pakcik

Ketika wartawan Tribun Medan menyambangi rumah korban, sayangnya korban dan orangtuanya tidak berada dirumah. 

Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Ayu Prasandi
Kolase Tribun Medan
Viral bocah perempuan berusia 7 tahun di Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara diduga dicabuli dua orang pria. 

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Nasib malang dialami anak berinisial M (7) warga Desa Pantai Gading Langkat, Sumatera Utara. 

Pasalnya M menjadi korban pencabulan yang dilakukan pelaku yang berjumlah dua orang berinisial PD (15) dan IS (40). 

Ketika wartawan Tribun Medan menyambangi rumah korban, sayangnya korban dan orangtuanya tidak berada dirumah. 

Namun wartawan berkesempatan mewawancarai kakek korban bernama Anwar (65) yang tempat tinggalnya tepat berada di depan rumah korban. 

"Awal mula cucu kami ini merasa sakit pada kemaluannya saat tersentuh ketika dimandikan neneknya. Dikira neneknya bisul, disampaikan lah ke orangtuanya," ujar Anwar, Senin (29/1/2024). 

Lanjut Anwar, atas sakit yang dialami korban, orangtuanya pun menanyai korban. 

"Ditanyalah sama orangtuannya, ngakulah cucu kami ini tadi, kalau sudah dikerjai (cabuli) kedua pelaku," ucap Anwar. 

Orangtua korban yang diketahui bernama Ramlan, sempat menanyai anaknya, jika sudah berapa kali kedua pelalu melakukan perbuatan cabul tersebut.

"Ditanyaklah lah berapa kali pelaku melakukannya, dijawab sama cucu kami sudah lima kali dilakukan IS dan empat kali dilakukan PD," ujar Anwar. 

Atas kejadian itu, ayah korban merasa kesal dan marah dan melaporkan kejadian itu mulanya ke Polsek Secanggang. Namun, pihak polsek mengarahkan ayah korban ke Polres Langkat.

Disinggung, di mana kedua pelaku melakukan perbuatan bejad tersebut, Anwar menambahkan dirumah korban yang tepat berada di belakang rumahnya. 

"Pelaku melakukan perbuatannnya dibelakang rumah saya ini. Ada sebuah rumah, di mana waktu itu anak saya dan cucunya tinggal di sana nyewa," ujar Anwar. 

Parahnya, pelaku IS sudah dianggap keluarga oleh ayah korban. Sehari-hari IS makan dan tidur dirumah korban.

Dulu IS dan korban merupakan tetangga. 

"Pelaku yang sering di panggil Pak Is ini sudah lama duda, puluhan tahun sudah. Pelaku ini sudah punya anak dua di Stabat, sudah gadis anaknya. Cuma ya itu pengangguran tadi. Makan pelaku ini pun dirumah korban. Ayah cucu kami ini sudah percaya sama pelaku ini, udah dipanggil pakcik pun," ujar Anwar. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved